32. Bukti bukti

377 47 0
                                    

Mohon maaf jika ada typo yang mengganggu di perjalanan cerita 🙏

Vote dulu lalu membaca
Happy reading 🌹

-----------

"Sebentar lagi semua akan terungkap. Sebentar lagi masalah satu persatu akan selesai. Dan sebentar lagi misiku akan berakhir."

~~~

"Panggilan kepada siswi yang bernama Kalisa Putri kelas 11 Ipa 1, sekarang juga harap ke ruang BK. Terima kasih."

Aku membuka mataku malas. Iya, aku sedang tidur tiduran di kelas dengan wajah ku tutup dengan buku paket. Dengan ogah ogahan aku berjalan gontai menuju ruang BK.

Pasti masalah bolos sekolah lagi. Ggrrr!! Sial.

Setiap langkahku menuju ruang bk banyak sepasang mata yang menatapku aneh. Banyak pula yang membicarakan masalah pembunuhan hana yang dikait kaitkan denganku. Berita hoax macam apa itu mengapa mereka gampang percaya sekali. Bahkan berita hoax itu telah tersebar luas.

Kepalaku pening, masalah ini sama sekali tidak terlintas dipikiranku. Belum lagi semalam ayah memintahku agar pindah sekolah. Lalu gimana sekarang, mana yang lebih dahulu harus ku selesaikan.

"Dari mana saja kamu selama tiga hari kalisa?"

Pembukaan yang mudah sekali ditebak. Guru bk yang tidak ku ketahui namanya menyapaku dengan tatapan tajam tanpa senyum sedikitpun. Yang bisa ku lakukan hanya diam menunduk pasrah.

"Bolos sekolah kok masih pakai seragam!"

Ingin sekali aku membantah namun keberanianku menciut seketika. Bahkan lidahku keluh, sulit untuk membuka suara. Tidak lama ibu arini datang dengan bapak kepala sekolah. Aku tidak terlalu terkejut, namun yang membuatku terkejut adalah kehadiran polisi yang berada dibelakang ibu arini.

"Kalisa kamu ikut ke kantor polisi," ucap pak hendra -kepala sekolah- dengan tiba tiba. Saat aku masih bingung dengan semua ini, kedua bapak polisi tersebut membawaku keluar.

"Pak, saya mau dibawa kemana pak?"

"Kantor polisi," ucap salah satu polisi.

"Untuk apa pak, saya salah apa?" Tanyaku bertubi tubi dengan tanganku tetap diseret bapak tersebut.

"Nanti kamu akan tahu sendiri. Sekarang kamu nurut saja," ucap bapak polisi tersebut bernada kalem.

Banyak siswa siswi SMA Garuda kini melihatku dibawa oleh kedua polisi. Entah apa yang ada dipikiran mereka sampai melihatku tidak suka. Bahan gosip yang kemarin saja belum reda, sekarang sudah ditambah lagi. Bagaimana cara mengembalikan nama baikku?

"KALISAA!!"

Teriakan cowok menghentikanku saat hendak memasuki mobil polisi. Aku yang tadinya menunduk kini mendongak mencari pemilik suara tersebut. Mata kami akhirnya bertemu, dia tersenyum tulus penuh arti.

"Semua akan baik baik saja," ucapnya pelan namun dapat ku mengerti melalui gerakan bibirnya.

Seperti terkena aliran listrik, hatiku sedikit tenang seketika. Dukungan cowok tersebut sangat memberikan efek bagiku. Apa lagi senyum manisnya yang aku rindukan membuat suasana hatiku membaik.

Terima kasih kenzo. Semoga badai cepat berlalu.

~~

"Saya tidak membunuh hana! Saya baru tahu hana meninggal kemarin pagi ketika menjenguknya di rumah sakit. Lalu saya datang ke makamnya."

Misi Kalisa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang