4. Tutor

636 67 2
                                    

Sambil baca dengerin lagunya, akhir akhir ini Autor lagi suka sama lagu ini hehehe 🙏

Vote dulu guys ⭐
Happy reading 🥰

----------

Apapun masalah lo, masalah gue juga. Karena lo temen gue.

~~~

"Silahkan mau pesan apa kak," kata pelayan sambil menunjukkan buku menu makanan dan minuman.

"Gue orange juice," ucap kenzo dan tiara kompak. Seketika keduanya saling melirik.

Boleh bilang 'chiee chiee' nggak si?

"Orange juicenya dua. Terus apa lagi kak?" Ucap embak pelayannya.

"Samaan aja deh mbak. Sama kentang goreng satu, chicken popop satu, sama--"

"Salat buah aja gue sa," pintah tiara.

"Oke, itu aja mbak," ucapku ke embak pelayannya.

"Saya bacakan pesanannya ya kak. Orange juicenya tiga, kentang goreng satu, chicken popop satu, salat buah satu. Baik, silahkan ditunggu kak," ucap embak pelayannya tersenyum ramah lalu menuju ke dapur.

"Gimana soal kemarin?" Tanya kenzo tanpa basa basi.

"Gue masih nggak paham," jawabku apa adanya.

"Yang mana?" Tanya kenzo datar sambil melihat jawabanku.

Kemarin kenzo hanya memberikan soal dan menuliskan beberapa rumus. Setelah itu pulang. Ia menyuruhku dan tiara untuk mengerjakan di rumah saja, dan akan dibahas hari ini. Tepatnya di cafe dekat sekolah.

"Loh kok kosong si!" Ucap kenzo dengan nada tinggi.

"Kan gue udah bilang, gue nggak paham semuanya." Aku memperjelas kata terakhirku.

"Ya seenggaknya lo berusa dulu ngejawab, baru kalau udah mentok nggak ada jawabannya tanya ke gue! Bukan malah kosongan gini jawabannya!" Amuk kenzo menatapku tajam. Aku sebisa mungkin mendinginkan kepala dan hatiku.

'Jangan kepancing emosi, kalisa . .' Batinku berkomat kamit.

"Iya sorry," jawabku seadanya. Kenzo mengatur nafasnya pelan.

"Lihat punya lo," ucapnya dingin. Kini beralih ke tiara. Dengan hati hati tiara melihatkan hasil jawabannya.

"Apaan ni!" Semprot kenzo setelah melihat jawaban tiara sekilas.

"Gue ngasih lima soal, yang lo kerjain tiga. Yang benar cuma satu lagi!" Ketus kenzo menatap tiara tajam.

Aku memegang bahu tiara ketika ia hendak memprotes kenzo. Akhirnya tiara memurungkan niatnya mau membantah. Males tahu nggak, berdebat sama orang dingin di tempat umum gini.

"Kalian berdua gimana si," ucap kenzo dengan nada kesal.

"Benar atau enggak, setidaknya gue udah berusaha ngerjain. Ya walaupun--"

"Walaupun cuma dua yang nggak lo kerjain," potong kenzo dengan wajah datarnya.

"Ya emang sulit. Mau gimana lagi gue nggak paham!" Jelas tiara sedikit membentak.

"Tiara udah. Tahan emosi lo." Lagi lagi aku memegang bahu tiara mencoba menenangkannya.

"Ken, gue minta maaf karena nggak ngerjain soal dari lo. Gue emang dedel banget sama matematika dari dulu, jadi--"

"Dan itu dijadikan alasan lo nggak ngerjain sama sekali!" Ketusnya memotong kalimatku.

"Ken, please. Gue emang bodoh, sangat bodoh. Tapi tolong, jangan kasar dalam ngajarin gue. Apa lagi sampai ngomong kasar," ucapku tulus dan sangat hati hati berbicara.

Misi Kalisa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang