Budayakan vote dulu guys
Happy reading 🤩----------
"Menahan amarah, atau meledak sekalian!"
~~~
Tok tok tok
"Masuk! nggak dikunci yah," teriakku dari kamar yang masih sibuk dengan lembaran lembaran kertas.
"Permisi non lisa, ada temannya," kata mbok gina ketika membuka pintu.
"Oh simbok kirain ayah. Ehh temanku siapa mbok?"
"Non faizah, non,"
"Ohh faiz, langsung suruh mas--"
"Kalisaaa!" Suara cempreng itu muncul bersama dengan seorang gadis yang akhir akhir ini lama tak bertemu denganku.
Dipeluk erat tubuhku hingga aku kesulitan bernafas.
"Eehhh gue nggak bisa nafas bego!" Umpatku sambil mendorong dia paksa. Aku berhasil melepaskan pelukannya.
"Jahat jahat lo! Kenapa dua hari nggak ngasih kabar ke gue, hah?!" Teriaknya sambil memukulku dengan tas ranselnya.
"Iz, iz stop!" Kali ini ia diam dan beralih menatapku tajam.
"Gue colok mata lo ya!" Kataku tak kalah tajam melototinya.
"Aauukk ahh, nyebelin lo!" Kesalnya ngambek menunjukkan wajah sok imutnya. Mati matian aku nahan tawa.
"Mbok minta tolong buatkan jus apel ya," pintahku ke mbok gina.
"Gulanya dikit aja mbok, iza lagi diet!" Teriak faizah dengan wajah sok imutnya.
"Baik non," ucap mbok ginah tersenyum.
"Kalau ada cemilan, kue kering atau apapun yang ada dikulkas keluarin aja mbok," teriak faizah girang.
"Katanya diet, gimana sih!" Protesku pada gadis aneh ini.
"Diem lo, gue laper!" Jawabnya membuatku naik darah.
Mbok gina tertawa pelan lalu pergi menuju dapur.
"Sekarang gue mau balas dendam sama lo! Lo harus jawab pertanyaan gue jujur!" Teriaknya didepan wajahku.
"Iz nggak usah teriak teriak gue nggak budek." Aku semakin jengkel ketika faizah malah tertawa setan.
"Bodo amat, lo harus jawab pertanyaan gue!" Dia masih kekeh.
"Kaya acara kuis di tv aja,"
"Lo udah punya cowok ya? Ngaku lo!" Teriaknya lagi sambil ngotot.
"Lo gila ya!" Jengkelku sambil menimpuk faizah dengan bantal.
"Aawww!" Teriaknya lebay.
"Gue pindah sekolah itu mau menjalankan misi gue dulu, itu lebih penting!" Jelasku ngotot juga. Faizah diam dengan bibir dimoyong moyongin.
"Lagian lo kan udah tau tujuan utama gue pindah sekolah untuk apa?" Kali ini suaraku ku kecilkan.
"Berat melakukannya sendiri iz. Gue harus mengorek informasi tentang sekolah, perkemahan tahun lalu, tentang almarhumah ibu gue," kata terakhir membuatku berhenti bicara. Berfikir sejenak, kejadian tahun lalu yang sangat pahit dan membuatku hancur.
"Sa udah, jangan sedih lagi." Kali ini faizah memelukku lembut memberi ketenangan untukku.
"Lo harus kuat sa. Lo harus yakin dengan tujuan lo itu. Gue juga yakin kok kalau lo bisa melewati semua ini," ucap faizah meyakinkanku. Aku hanya mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misi Kalisa (End)
Teen Fiction"Ngapain lo!" Suara seseorang menyadarkanku, membuatku berbalik lalu menatapnya intens. Cowok belagu lagi. "Menurut lo, gue ngapain disini?" Ucapku setelah satu detik mencoba setenang mungkin. Dia menatap langit langit perpustakaan. Lalu menatapku k...