Vote dulu guys
Happy reading 🌹----------
Terima kasih Semesta telah mempertemukanku kembali.
~~~
Aku menyetir mobil dengan kecepatan sedang. Sesekali melirik jojo yang dari tadi tak berhenti senyum. Ia senang sekali ketika permintaannya aku turuti. Yaitu jalan jalan ke mall. Dasar bocil.
"Nanti balik ke asrama lagi lo dek. Soalnya kamu sudah bilang ke bu fanya kalau liburan nggak pulang," ucapku mengingatkan jojo. Ia merespon dengan anggukan pelan.
"Jadi ke mall-nya nggak bisa sampai sore ya," ucapku lagi.
"Siap bos," jawabnya riang.
"Hmmm kamu nggak lagi marah sama ayah?" Tanyaku hati hati.
"Emm enggak," Sahutnya seadanya. Ia masih sibuk melihat pemandangan di luar kaca mobil.
"Kan ayah lagi diluar kota nggak njenguk jojo," ucapku memperjelas. Jojo masih terdiam tidak merespon.
"Nggak papa kan dek? Lagian ayah beneran kerja kok. Kan uangnya buat sekolah kak kalisa, sekolah jojo juga, buat beli mainan baru, es cream buat jojo--"
Kalimatku berhenti ketika jojo kali ini menoleh dan menatapku. Entah apa maksud dari tatapan itu. Tapi tak lama jojo tersenyum.
"Nggak papa," ucapnya bikin gemas.
"Ayah dan kak kalisa sayang jojo kok. Sayang banget malah," ucapku sambil mencubit pipi jojo.
Lagi lagi jojo tersenyum, senyumannya itu membuatku mengingat dengan almarhumah ibu. Sebenarnya aku tidak tega melihat jojo seperti ini. Harus tinggal dan belajar di asrama. Pisah dengan aku dan ayah. Dan secepat itu kehilangan kasih sayang seorang ibu. Sulit sebenarnya menerima kepahitan ini.
Seandainya ibu masih disini, mungkin ibu sudah mengajari jojo sebelum masuk sekolah dasar. Seandainya ibu masih disini, ayah tidak akan sering bolak balik keluar kota. Seandainya ibu masih disini . .
"Kak, ayo turun udah sampai kak!" Teriak jojo menyadarkanku dari lamunan. Benar saja, ini sudah sampai parkiran. Kenapa malah nggak fokus gini si? Untung saja nggak sampai nabrak.
"Iya iya," ucapku segera keluar dari mobil.
"Pokoknya jojo mau main sepuasnya! Beli es cream juga, beli mobil mobilan yang warna merah juga!" Ucapnya terlihat bahagia ketika keluar dari mobil.
"Boleh ya kak?" Jojo meminta ijin dengan raut wajahnya yang memelas.
Siapa yang nggak gemas coba?
"Iya jojo sayang," ucapku mencubit pelan kedua pipinya.
"Yeeeaaahhh" teriaknya girang.
~~
"Yeeaahh!"
"Jojo nggak boleh teriak teriak gitu," pintahku ke adikku. Ia terlihat senang setelah mendapat mobil mobilan warna merah yang ia cari. Lalu spontan jojo menutup mulutnya. Ihh Lucunya.
"Terima kasih ya kak," ucap jojo dengan tersenyum lebar.
"Sama sama. Jangan minta mainan lagi ya, nunggu ayah dateng njeguk jojo," pintahku ditanggapi anggukan antusias. Lalu kami duduk didekat eskalator.
"Satu lagi, jojo nggak boleh teriak kaya tadi ya. Trus kalau di asrama nggak boleh bandel, harus nurut sama gurunya. Harus belajar biar makin pintar," pintahku lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misi Kalisa (End)
Teen Fiction"Ngapain lo!" Suara seseorang menyadarkanku, membuatku berbalik lalu menatapnya intens. Cowok belagu lagi. "Menurut lo, gue ngapain disini?" Ucapku setelah satu detik mencoba setenang mungkin. Dia menatap langit langit perpustakaan. Lalu menatapku k...