36. Aku Asila

393 49 0
                                    

Mohon maaf jika ada typo yang mengganggu di sepanjang cerita 🙏

Nb : mendekati ending! Dukungan dan semangat sangat membantu penulis. Terima kasih 🙏

Vote dulu lalu membaca
Happy reading 🌹

-----------

"Tidak ada yang berubah, hanya saja topengmu terjatuh."

~~~

Aku melangkah hati hati sambil menoleh kanan kiri. Ada rasa cemas, curiga yang intinya tidak percaya dengan pinta lala. Saat ini kami berada di gedung tua belakang sekolah. Iya, aku turuti kemauan lala untuk berbicara ditempat yang seram ini.

"Sebenarnya lo mau bilang apa sampai bawa gue ditempat ini?"

Lala diam belum membuka suara sedari tadi. Kembali aku menoleh noleh takut ada sesuatu di gedung tua ini. Bukan hantu atau sejenisnya, melainkan serangan atau apapun karena aku benar benar sendiri.

"Apa yang lo pikir tentang gue?" Akhirnya lala membuka suara. Tatapannya tajam menelusuri disetiap tubuhku.

Berbeda, sangatlah berbeda. Mata lala yang dulunya senduh penuh keluguhan kini berubah menjadi amarah. Ada apa dengannya? Apa saat ini topeng yang ia pakai telah terbuka?

"Kenapa? Lo kaget kalisa?"

Aku masih diam dengan tatapan kosong.

"Aku yang dulu penakut, lugu, pendiam itu sebenarnya bukan aku. Aku yang sebenarnya adalah gue yang saat ini. Asila bukan lala!" Tegasnya lagi memperjelas. Aku sama sekali tidak mengenal lala yang ada dihadapanku sekarang.

"Gue pikir lo bakal takut setelah gue muncul dengan sifat asli gue," ucap lala lagi dengan tatapan sinis.

"Ngapain juga gue takut. Gue cuma masih bingung, maksud lo apa ngelakuin ini?" Aku bertanya dengan raut wajah yang masih bingung, namun ku coba setenang mungkin.

"Seharusnya lo sudah tahu jawaban dari pertanyaan lo!" Ucap lala sengit.

"Maksud lo apa? Gue itu nggak tahu kenapa tiba tiba lo berubah kaya gini. Kenapa lo seakan akan marah sama gue?!"

"Lo nggak tahu atau pura pura tidak tahu?" Tanya lala seperti memastikan.

"Menurut lo gimana!" Ucapku seakan menantangnya, bahkan raut wajah lala sedikit berubah. Ia malah seperti kebingungan.

"Gue yakin lo sudah tahu sesuatu sa." Suaranya kini agak merendah dengan tatapan matanya yang tajam.

"Oh iya, gue tahu sesuatu. Tapi gue bodoh, gue sangat bodoh bisa bisanya selama ini percaya sama lo. Sukses ya lo dalam semalam bisa merusak hubungan kita yang tadinya sangat baik tapi sekarang jadi sangat buruk!" Perkataanku membuat lala kaget dan ia seakan takut denganku.

"Tapi gue masih bingung dengan satu hal. Gue yang dikhiyanati tapi kenapa lo yang marah sama gue?!"

Lala membisu. Ia sangat terlihat bingung hendak menjawab apa.

"Ada apa sebenarnya? Apa lo tidak terima karena teman cowok lo yang special itu masih deketin gue?" Ucapanku membuat lala terkejut.

"Kenapa kaget? Lo pikir lo bisa menyembunyikan hubungan lo. Gue lebih pintar membongkar hubungan lo dengan kak ryhan!"

"Apa! Gue hubungan dengan kak ryhan?" Sahut lala sepontan kaget.

"Oh bukan teman special, tapi pacar. Benar kan?"

Misi Kalisa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang