9. Pahlawan kesorean

520 57 3
                                    

Budayakan vote dulu guys
Happy reading 🥰

----------

"Ketika Sang Pahlawan dari kutub es menolongmu, haruskah senang atau sebaliknya?"

~~~

Bel pulang sekolah mengaung dua menit yang lalu. Aku berlari menuju ruang bk mencari seseorang yang ingin sekali ku temui. Iya, aku bertekat untuk mengajak bicara atau sekedar basa basi. Intinya aku ingin ngobrol sebentar dengan bu arum.

Tapi langkahku yang tadinya cepat melemah tiba tiba. Aku menemukan bu arum, ia berjalan menuju kelas 12 IPS. Dari kejauhan sudah terlihat jelas.

Aku mengikuti bu arum yang kini masuk ke kelas 12 IPS 3. Sepertinya ada barang miliknya yang ketinggalan. Bagus deh, aku bisa masuk kelas dan mengobrol didalam kelas saja. Biar orang yang melihat tidak berpikir aneh aneh.

Tapi ketika hendak masuk kelas, tiba tiba aku tak sengaja menginjak tali sepatuku yang lepas. Alhasil aku tersandung dan kepalaku terbentur pintu cukup keras.

BRUUKK!!

Aku terjatuh. Kepalaku rasanya berat sekali, pusing yang lebih sakit dua kali lipat dibanding tadi pagi.

"Sa, bangun sa!"

Pekik seorang cowok yang akhir akhir ini menghantui pikiranku. Tidak salah lagi dia adalah kak ryhan. Ketika hendak menjawab, kepalaku sudah tidak kuat lagi. Sampai akhirnya semua gelap.

~~

Aku membuka mataku pelan pelan walaupun rasanya berat sekali. Seseorang yang berada disampingku spontan mengetahui kalau aku tersadar. Aku masih bingung, mau dibawa kemana aku. Ehh ini mobilku bukan si?

"Sa kamu udah sadar?"

Aku melihat seseorang yang berada disampingku. Benar, dia adalah lala.

"Dimana ini la?" Aku berhasil bersuara walaupun suaraku sangat lah minim. Bahkan seperti cicitan tidak jelas.

"Di mobil kamu sa. Bentar lagi nyampek rumah kamu kok. Kamu yang kuat ya," ucap lala dengan nada khawatir.

"La, kepala gue pusing banget," keluhku sambil memegang keningku yang berdeyut deyut.

"Dibuat tidur aja ya. Biar nggak kerasa pusingnya," ucap lala membantu membenarkan posisiku agar nyaman tidur. Sampai aku terlelap dan tidak mengingat apapun lagi.

Aku samar samar mendengar suara didekatku. Berasah ada seseorang yang menggoncangkan kakiku pelan. Aku membuka mataku lemah. Sebuah kamar, nggak salah lagi ini kamarku.

"Syukur lah, non kasila bangun juga," ucap mbok gina lalu membantuku duduk dari tidurku.

"Masih pusing non?" Tanya mbok gina sangat khawatir.

"Agak mendingan mbok. Tidak terlalu pusing," jawabku membuat mbok gina tersenyum lega.

"Temanku mana mbok? Udah pulang?"

"Oh iya yang cewek tadi. Udah pulang non,"

Aku mengangguk paham. Sepertinya aku tertidur lumayan lama barusan. Mbok gina mempersilahkan aku makan, disiapkan juga obat dan air putih. Lalu mbok gina pamit ketika ayah masuk ke kamarku.

"Ini akibatnya jika nggak nurut perintah orang tua!" Kalimat pertama ayah diawali dengan omelan.

"Kan ayah sudah nyuruh kamu istirahat dulu, kenapa masih aja ngeyel masuk sekolah!" Lanjut ayah masih emosi.

Misi Kalisa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang