Extra part 4 - Care and love

519 45 3
                                    

Jangan lupa vote terlebih dahulu sebelum membaca

Happy reading 🥰

----------

"Aku care kepadanya, banget.
Aku cinta kepadanya, mungkin?"

~~~

"Panggilan, panggilan ditujukan kepada ketua osis SMA Garuda serta pengurus inti osis, sekarang juga harap menuju ke aula sekolah. Terima kasih."

Langkahku ku perlebar menuju ruang informasi yang dekat dengan kelasku 11 Ipa 1. Belum sampai aku masuk sudah berpapasan dengan dua cewek anggota osis yang baru saja mengumumkan infomasi.

"Hai kenz--"

"Siapa barusan yang ngumumin?!" Sahutku ketus. Keduanya saling diam, salah tingkah dan berakhir saling menunjuk.

"Ini pelajaran buat kalian berdua ya, kalau ada hal penting atau agenda apapun itu lapor dulu ke gue. Masih pagi, pelajaran pertama belum dimulai udah sibuk rapat!" Celotehku membuat kedua temanku yang tadinya ceria kini menunduk suram.

"Jangan apa apa ijin! Utamakan sekolah dulu baru organisasi. Ngerti?!"

"Iya maaf ken," jawab mereka bareng.

Tiba tiba pengurus osis yang lain ikut menghampiriku dengan wajah riangnya. Kelihatan bahagia sekali kalau bolos pelajaran dengan alasan organisasi. Kampret!

"BUBAR!"

"Lohh bukannya mau rapat ya ken," devo -anak ips- membuka suara dengan ekspresi kebingungan. Sedangkan yang lain diam ketakutan melihat raut wajahku yang tidak bersahabat sama sekali.

"Ditunda! Tunggu kabar dari gue," ucapku terakhir dan beranjak pergi. Namun langkahku terhenti saat semuanya masih diam tidak berniat pergi.

"Kalian semua budek ya?"

"Iii-yya ken. Siap!"

"BUBAR!"

Seketika teman temanku yang tadinya mematung berceceran entah pergi kemana. Awas saja mereka sampai bolos.

Sudah berjalan tiga bulan aku menjabat sebagai ketua osis menggantikan ryhan saat diriku sudah duduk kelas sebelas. Berkat pengajuan ibu arumi dan wali kelasku -bu arini-, beliau berhasil menjadikan aku sebagai kandidat ketua osis. Dan suara terbanyak jatuh kepadaku sehingga aku memenangkan pemilihan tersebut.

"Kenzo." Suara lembut itu mengurungkan niatku untuk masuk kelas.

"Iya, ada apa bu arini." Sebisa mungkin aku menurunkan emosiku yang baru saja bergejolak. Bu arini mengeluarkan selembar kertas dari mapnya dan diberikan kepadaku.

"Tolong berikan ini kepada murid baru. Suruh isi selengkapnya beserta tanda tangan orang tuanya. Besok harus dikumpulkan!" Pinta bu arini membuatku sedikit linglung.

"Murid baru?" Sahutku sepontan.

"Hari ini ada siswi pindahan dari SMA 07. Tolong bantu dia ya, yang paling penting pelajaran dan tugasnya." Bu arini berpinta lagi padaku.

"Siap bu," jawabku menyanggupi.

"Oh ya satu lagi, tiara masih tidak masuk ada acara modelling di luar kota. Tolong kasih keterangan ijin ya, bilang ke sekretaris kamu." Aku diam tidak menjawab apapun. Entah mengapa senyumku menghilang mendengar nama tiara.

"Tiara hebat ya ken, masih kelas dua sudah berbakat dan bisa masuk di dunia modelling," ujar bu arumi memuji cewek yang hampir satu tahun tidak ku sapa dan sama sekali tidak ada niatan untukku berdamai dengannya.

Misi Kalisa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang