7. Guru BK

548 62 0
                                    

Sebelum baca klik ⭐
Happy reading 🌹

----------

"Cepat atau lambat semua akan terungkap"

~~~

Aku tak berhenti tersenyum saat mengingat kejadian tadi. Saat mataku dan matanya ryhan bertemu, saling menatap dari jauh. Aku sempat melihat dia terkejut ketika menemukanku. Lalu tak lama ia tersenyum manis padaku.

'Gadis cantik itu sekolah sini juga?'. Mungkin di batinnya gitu kali ya. Halu dikit.

Itu belum seberapa, ketika bola basket keluar lapangan dan tugasku sebagai ABC, betapa kagetnya aku yang meminta bola ialah ryhan. Kami sempat menyapa walaupun sebatas 'hai'. Belum sempat berkata lagi teriakkan pak adi membuatku tersadar, sontak memberikan bola kepada ryhan.

"Dih senyum senyum sendiri," kalimat lala membuyarkan lamunanku.

"Lo nggak lagi kesambet kan sa," tambah tiara dengan sok prihatin, tak lama ia dan lala tertawa. Aku hanya tersenyum kecut.

Saat ini kami berada di toilet wanita. Lima menit lagi jam pelajaran olahraga habis, jadi butuh kecepatan extra menganti seragam dan bersiap mengikuti pelajaran selanjutnya. Untung aku sudah ganti, tinggal menunggu tiara dan lala yang belum.

"Lo kenapa si sa? Senyum senyum gitu, lo jatuh cinta?" Kali ini pertanyaan tiara membuatku berfikir.

"Wah iya ra, jangan jangan si kalisa udah mulai jatuh cinta sama kenzo," celetuk lala membuatku naik darah mendengarnya.

"Apaan si!" Ku bantah cepat asumsi lala yang mulai ngawur. Lala dan tiara makin menjadi tertawa.

"Siapa tahu sa, lagian menurutku kalian berdua cocok kok," tambah lala semakin ngawur omongannya.

"Amit amit deh! Si beruang kutub itu bukan type gue ya, catet tu! Udah sok cool, sok keren la--"

"Jodoh nggak ada yang tau sa. Kali ini lo bilang nggak suka, mungkin saja tahun depan lo cinta mati sama kenzo hahaha," sahut tiara membuat kupingku semakin panas mendengarnya.

"Iya bener tu kata tiara," ucap lala memihak kepada tiara.

"Sejak kapan si kalian berdua jadi dukun abal abal gini. Segera tobat deh!" Ucapku kesal, tapi tiara dan lala malah tertawa nyaring.

Tiara dan lala masuk ke kamar mandi ketika dua orang keluar bersamaan. Aku mencuci wajahku di wastafel toilet, menghilangkan aura negatif yang membuatku kesal hari ini. Tinggal beberapa anak di sini, suasana toilet menjadi sepi. Tapi tiba tiba . .

"Yang ada didalam, SEMUANYA KELUAR!"

Suara nyaring itu mengagetkanku. Aku mendongak melihat dari pantulan cermin. Kutemukan kakak kelas yang akhir akhir ini berhasil menyita waktuku untuk melancarkan misiku. Genk sialan yang menyeretku ke dalam urusan pribadinya, tiara dan kenzo.

Mau apa lagi mereka?

"KELUAR SEMUA WOY!" Teriak temannya yang bertubuh tiga kali lipat lebih besar dariku.

Sontak semua yang ada di dalam bilik keluar, termasuk tiara dan lala keluar dengan wajah terkejut. Kali ini pengikut hana lebih banyak, sekitar tujuh orangan. Sebelas dua belas mirip girl band, cuma bedanya mereka nggak ada akhlak.

"Waw! Ada lola sama model murahan juga? Kebetulan sekali ya nggak guys?" Ucap hana yang sok akrab.

"Kebetulan banget han. Jadi kita bisa main main sama mereka sekaligus," sahut pengikut setianya diiringi tawa mereka yang nyaring.

Misi Kalisa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang