Happy reading.
>><<
"
Raka" panggil Lala.
"Iya kenapa La?"
"Kita mulai buat tugas seni nya besok ya?, besok hari minggu jadi kita juga libur kan," ucap Lala.
"Oh boleh," ucap Raka.
"Yaudah dirumah gue ya ka," ucap Lala.
Raka hanya mengangguk, laki-laki itu berjalan menghampiri Aluna yang juga sedang berjalan kearah kantin.
"Hai cewek!" sapa Raka.
"Apaan sih Raka ih" ketus Aluna.
"Mau kemana? Ikut dong," ucap Raka.
"Nyebur laut, mau ikut?" tanya Aluna.
"Kemana pun asalkan sama lo, gue ikut Lun," ucap Raka bercanda.
"Ih apaan sih!"
Aluna memang berbeda dengan perempuan diluar sana yang akan langsung tersenyum senang saat mengobrol dengan Raka.
Raka tetap mengikuti Aluna menuju kantin dan memesan makanan yang sama dengan yang Aluna pesan.
"Tumben lo makan Lun?" tanya Raka tiba-tiba.
"Gue laper ya gue makan lah,"ucap Aluna ketus.
"Gue jarang banget liat lo makan," ucap Raka.
"Ya karna gue makannya nggak di depan lo."
Raka hanya tertawa singkat sambil mengunyah makanannya.
"Oh iya kita kerjain tugas seni besok di rumah Lala" ucap Raka memberitau.
"Iya" jawab Aluna acuh.
***
Setelah berjam-jam berada di sekolah, akhirnya bel pulang sekolah berbunyi dengan sangat nyaring membuat para siswa siswi SMA Widyatama berhamburan keluar gerbang untuk menuju rumahnya masing-masing.
Begitu juga dengan Aluna, gadis itu menaiki mobilnya dan melajukannya kerumahnya.
Saat sampai didepan rumah, Aluna mendengar suara kedua orang tuanya yang sudah dapat dipastikan mereka bertengkar lagi.
"Ayah stop!" Teriak Aluna saat melihat Ayahnya ingin menampar pipi Ibunya.
Aluna segera berlari dan membantu Ibunya -yang sudah tersungkur dilantai- untuk berdiri.
"Ayah sama Ibu bisa gak sih sekali aja gak ribut terus kayak gini?" teriak gadis itu parau.
"Aluna capek liat nya! Aluna sedih! Kalian berdua mikirin gimana perasaan Luna gak sih!" ucapnya lagi, namun kali ini dengan suara yang sedikit gemetar.
Aluna berlari perlahan menuju kamarnya meninggalkan Ayah dan Ibunya yang sedang menatap punggung gadis itu yang semakin menjauh meninggalkan keduanya.
"Maafkan Ibu nak" gumam Ratna pelan.
***
Aluna menutup pintunya kuat-kuat dan menguncinya. Emosi menguasai hati dan pikiran Aluna, pandangannya pun mulai mengabur akibat air mata yang tidak dapat ditahannya lagi.
Aluna menangis, berharap dengan cara itu dirinya akan merasa lebih tenang.
"Ini semua gara-gara Ibu lo Naya!" ucap Aluna parau.
Gadis itu duduk diujung tempat tidurnya dan menatap jari-jari kakinya sambil memikirkan sesuatu.
***
Pagi ini Aluna terlambat bangun, dan sudah dapat dipastikan bahwa gerbang sekolahnya sudah tertutup rapat.
"Sial!" gumamnya.
Aluna menggerutu saat melihat gerbang setinggi dua meter itu sudah tertutup rapat.
Setelah berpikir panjang, Aluna memutuskan untuk memarkirkan mobilnya dilapangan dekat sekolah dan masuk melalui tembok belakang.
Aluna memanjat tembok belakang sekolah yang dirasa cukup tinggi, berharap tak ada satu pun orang yang melihatnya melakukan hal senekat ini.
"Hei, ngapain kamu!" teriak salah satu satpam sekolah yang seperti nya sedang berpatroli.
Aluna terkejut, matanya membulat ketika melihat satpam itu menatapnya dengan tatapan tajam.
"Cepat turun!" teriak satpam itu lagi.
Aluna loncat dan berdiri didepan satpam yang sedang menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala dengan sangat mendetail.
"Perempuan tapi kelakuannya kayak brandal," Satpam itu menggeleng heran "Kamu ikut saya keruang BK sekarang!"
"Ck." Aluna menghela napas berat, membosankan sekali rasanya jika harus mendengarkan guru tua itu mengoceh tanpa jeda.
***
"Ck, sudah berapa kali ibu ingatkan Luna, kamu ini perempuan! Janganlah kamu bersikap seperti preman" ucap Bu Sari.
"Maaf Bu," ucap Aluna acuh.
"Kamu ibu hukum."
Aluna menatapnya dengan tatapan tajam seolah ingin menerkamnya sekarang juga.
"Bersihkan gudang belakang sampai selesai!" ucap Bu Sari lagi.
Aluna melenggang pergi begitu saja meninggalkan Bu Sari yang masih menatapnya sambil menggeleng pelan.
"Untung anak saya tidak seperti kamu," gumam Bu Sari.
***
Yuhuuuu up lagii nihhh!
Jangan lupa vote and comment yaa!<3
![](https://img.wattpad.com/cover/254293320-288-k390365.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A L U N A [END]
Fiksi RemajaAluna Gratasha, gadis cantik yang memilih merubah penampilannya 180 derajat setelah mengetahui bahwa sang ayah memilih untuk menikah lagi dengan perempuan lain. Ia tak memiliki satupun teman kecuali Arysa Bagaskara yang merupakan kekasihnya, namun A...