Happy reading.
>><<
Hari ini pun tiba, hari di mana para siswa-siswi SMA Widyatama akan di wisuda bersama-sama.
Ini adalah hari bahagia bagi para siswa, tidak termasuk dengan Aluna. Gadis itu hanya menatap kosong kearah kepala sekolah yang sedang memberikan sambutan sekaligus ucapan kepada para muridnya. Ia menatap Lala dan Fino yang duduk di sebelahnya, tersenyum singkat lalu kembali menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong.
Raka. Harusnya laki-laki itu ada di sini bersamanya, harusnya laki-laki itu yang akan menerima penghargaan siswa dengan nilai terbaik. Namun khayalannya hanyalah sebatas angan-angan yang tak akan mungkin terwujud. Itu semua karna Raka yang tak kunjung membuka matanya sampai detik ini.
Satu persatu nama telah disebutkan untuk naik keatas mimbar dan menyampaikan ucapannya di hadapan para tamu yang ikut hadir dalam acara itu.
"Aluna Gratasha .... "
Jantungnya berdebar. Jujur ia iri pada teman-temannya yang ditemani oleh kedua orang tuanya. Namun, disatu sisi ia juga tidak ingin melihat ayahnya berada di tempat ini.
Aluna menyalami satu persatu guru yang berdiri di depan sana untuk memasangkan piagam sebagai tanda telah diwisuda.
Ia menghela napas pelan sebelum akhirnya berjalan turun dan kembali ke tempat duduknya. Perasaannya campur aduk. Senang, sedih, haru, bercampur menjadi satu dan entah mana yang lebih mendominasi.
Ponsel gadis itu bergetar, sontak Aluna langsung merogoh tasnya dan mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang menelponnya.
"Nomer gak dikenal," batinnya.
"Halo."
"Aluna, kamu bisa kerumah sakit sekarang? Raka .... "
Aluna langsung mematikan panggilannya dan berlari meninggalkan acara yang masih berlangsung di ikuti oleh Lala dan Fino di belakangnya.
Fino mengendarai mobilnya secepat kilat, dan Aluna yang duduk di sampingnya terlihat begitu gelisan dan beberapa kali menekan klakson saat mobil lain menghalangi jalannya.
"Buruan, Fin."
"Lo tenang, Raka pasti baik-baik aja."
Setelah sampai di rumah sakit, Aluna langsung berlari menuju ruangan tempat Raka berada sambil sesekali menyeka air matanya yang tak henti-hentinya menetes.
Aluna melihat Lina yang sudah tersungkur di depan ruangan itu sambil ditenangkan oleh seorang laki-laki paruh baya di hadapannya.
Ia berjalan mendekat dan berdiri di samping keduanya. "Raka kenapa tante?"
Aluna melirik kearah ruangan bernuansa itu, seorang Dokter dan dua orang Perawat sedang mencabut seluruh alat bantu yang menempel pada tubuh laki-laki itu. Aluna menganga tak percaya dan berlari masuk kedalam dengan air mata yang terus menetes.
"RAKA!"
"DOKTER, KENAPA SEMUANYA DI LEPAS DOK?"
Teriaknya histeris.
"Tuhan sudah berkehendak lain, kamu harus ikhlas."
"NGGAK! RAKA BANGUN!"
"RAKA KAMU JANJI GAK AKAN TINGGALIN AKU!"
"RAKA BANGUN! BUKTIIN SAMA MEREKA KALO KAMU ITU KUAT!"
Lina pun tak henti-hentinya meneteskan air mata saat melihat gadis itu mengguncangkan tubuh putranya. Berharap keajaiban akan berpihak padanya.
"Luna, lo harus ikhlas." Lala menahan Aluna untuk tidak mengguncangkan tubuh Raka lagi.
Tubuhnya gontai, rasa-rasanya energi gadis itu lenyap begitu saja saat mengetahui kabar yang begitu menyakitkan untuk dapat ia terima.
Fino menatap tubuh Raka yang sudah terbujur kaku di atas kasur rumah sakit dengan wajah yang sudah terlihat pucat. Diam-diam laki-laki itu menghapus setetes air matanya yang berhasil lolos dari pelupuk matanya.
"Gue gak nyangka lo pergi secepet ini Ka," batinnya.
Aluna merasa dirinya benar-benar rapuh untuk yang kesekian kalinya, menatap kepergian orang yang disayang tanpa diberi pertanda apapun. Ia tak menyangka bahwa Raka akan pergi di hari bahagianya dan harusnya menjadi hari bahagia mereka semua.
Aku sedih karna kamu gak tepatin janji ke aku. Tapi aku juga gak mungkin salahin takdir tuhan yang mengambil kamu untuk kembali kepada-Nya.
***
Vote+comment+share kalo kalian suka<3
@mukhibatulkhoiriyah
KAMU SEDANG MEMBACA
A L U N A [END]
Fiksi RemajaAluna Gratasha, gadis cantik yang memilih merubah penampilannya 180 derajat setelah mengetahui bahwa sang ayah memilih untuk menikah lagi dengan perempuan lain. Ia tak memiliki satupun teman kecuali Arysa Bagaskara yang merupakan kekasihnya, namun A...