"Pemuja rahasia itu aku, tipikal gadis introvert yang mengharapkan pangeran di depan sana tau tentang rasaku tanpa harus diberitau." ~Aluna Gratasha
Happy reading.
>><<
"Gue mau ke toilet," ucap Aluna bejalan keluar kelas sendirian.
Gadis itu menatap sekeliling sekolahnya yang begitu ramai dengan para siswa yang berkeliaran diluar kelas setelah ujian selesai.
Gadis itu masuk kedalam toilet dan menatap pantulan dirinya didepan cermin.***
Disisi lain, Mira menatap Aluna yang masuk kedalam toilet dari jarak yang cukup jauh. Gadis itu seperti sedang merencanakan sesuatu.
Mira membisikan sesuatu pada Dina yang berdiri di sebelahnya dan tersenyum penuh kebencian.
***
"Kita harus bikin Aluna dikeluarin dari sekolah ini," Mira meletakan minumannya pada meja kantin, kebetulan saat itu kantin sedang sepi dan hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang.
Raka yang mendengar itu langsung menghampiri Mira dan berdiri dihadapannya. "Maksud lo apa?"
"Raka! Nggak, nggak kenapa-napa kok. Iya kan, Din?" Mira menyiku lengan Dina meminta pembelaan.
"I-iya."
"Jangan lo pikir gue gak denger!" Ketus Raka.
Raka memajukan wajahnya hingga kesamping wajah gadis itu, ia membisikkan sesuatu tepat ditelinga Mira yang hanya terdiam kaku.
"Kalo sampe lo berani macem-macem sama Aluna, itu artinya lo udah siap untuk berurusan sama gue," ucap Raka seraya menyelipkan beberapa helai rambut Mira kebelakang telinganya.
***
"La, Aluna mana?" Tanya Raka pada Lala yang menatapnya dengan tatapan tidak suka.
"Mending lo jangan cari dia dulu deh Ka." Lala berjalan meninggalkan Raka yang hanya menatapnya bingung.
Raka menaikkan sebelah alisnya dan berniat menghampiri Aluna dirumahnya.
***
Raka menatap kosong kearah stir mobilnya, entah kemana lagi ia harus mencari Aluna. Laki-laki itu baru saja keluar dari gerbang rumah Aluna dan tidak juga menemui gadis itu disana.
"Ini cewek kemana sih, gue telfon gak diangkat-angkat," gerutu Raka sambil terus berusaha untuk menghubungi Aluna.
***
Aluna masuk kedalam kamarnya dengan muka lesu dan amarah yang masih membara, matanya memerah akibat menangis tadi sore.
Pikirannya dipenuhi dengan bayang-bayang Raka membuat dirinya sulit untuk tertidur padahal waktu sudah menunjukan tengah malam.
"Tidur Lun tidur, besok lo harus sekolah!" Perintahnya pada dirinya sendiri.
"Argh!"
"Nggak, gue nggak mungkin cemburu. Raka itu temen lo dan lo nggak mungkin suka sama dia Luna."
Memang benar bahwa overthinking merupakan hal yang paling melelahkan, kita dipaksa untuk mencari jawaban dari segala pertanyaan yang bertebaran didalam isi kepala kita sendiri, terlebih lagi ketika kita harus berdebat dengan logika dan hati yang terkadang memang tidak pernah berjalan beriringan.
Aluna sendiri tidak paham dengan perasaannya, gadis itu merasa nyaman ketika berada didekat Raka. Entah itu hanya sebagai teman, atau sebagai ... ah sudahlah.
Aluna berdiri dan berjalan menuju jendela kamarnya, membiarkan udara malam menerobos masuk memenuhi seisi ruangan bernuansa abu-abu ini.
Langit malam begitu terlihat indah untuk saat ini, bulan yang terlihat bulat penuh dengan ribuan bintang berkerlap-kerlip mengitarinya, benar-benar memanjakan mata.
Gadis cantik dengan rambut sebahu itu merengkuh dirinya sendiri, berusaha untuk sedikit menghangatkan tubuhnya yang mulai terasa dingin.
"Andai lo sadar Ka."
***
Yey update lagi!
Bantu vote dan comment ya, terimakasih! <3
![](https://img.wattpad.com/cover/254293320-288-k390365.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A L U N A [END]
Fiksi RemajaAluna Gratasha, gadis cantik yang memilih merubah penampilannya 180 derajat setelah mengetahui bahwa sang ayah memilih untuk menikah lagi dengan perempuan lain. Ia tak memiliki satupun teman kecuali Arysa Bagaskara yang merupakan kekasihnya, namun A...