Happy reading
>><<
Di tempat lain. Raka sudah berada di sekolah sejak sekitar 20 menit yang lalu, dirinya sedang duduk sambil bersandar pada sebuah tiang tinggi di ujung lorong kelasnya.
"Raka," sapa seseorang membuat Raka membuka matanya yang sejak tadi terpejam dan menoleh kearah orang itu, Mira.
"Apa?" ucapnya acuh.
"Udah sarapan belum? Sarapan bareng yuk," ucapnya namun tak di hiraukan oleh Raka.
Raka bangkit dari tempat duduk nya dan berjalan sedikit menjauh dari Mira yang sudah cemberut karena ucapannya tak dihiraukan.
Raka menoleh dan menatap Mira dengan tatapan dinginnya. "Lo kalo mau sarapan, sarapan aja gak usah ajak-ajak gue."
Senyum Mira yang semula timbul langsung lenyap seketika saat mendengar ucapan Raka.
"Ih Raka nyebelin banget sih!" teriak Mira saat Raka sudah berjalan cukup jauh di depannya.
***
"Yuk Lun," ucap Lala ketika mereka berdua sampai di tukang bubur ayam yang tadi Lala bicarakan.
Aluna mengangguk dan berjalan di samping Lala.
"Bang Lala mau pesen bubur kayak biasa ya," ucap Lala.
"Siap neng, satu?" tanya pedagang yang sedang sibuk meracik buburnya.
"Nggak dong, kali ini dua ya."
Setelah menunggu beberpa menit, akhirnya bubur pesanan mereka pun sampai di meja yang mereka tempati.
"Bubur disini tuh enak banget Lun, gue hampir setiap hari sarapan disini. Iya, maklum tinggal sendiri jadi gak ada yang masak," ucap Lala sambil memasukan sendok kedalam mulutnya.
"Orangtua lo?" tanya Aluna ragu.
"Meninggal tahun lalu, kecelakaan kereta."
"Sorry." Aluna mengusap bahu Lala, turut prihatin.
"It's oke. Cepetan abisin, kalo kita telat bisa di hukum sama Bu Sari nanti."
Aluna yang mendengar itu hanya mengangguk, tidak asing mendengar kata dihukum karena dirinya sudah sering melakukan hal itu dengan sangat terpaksa hampir setiap harinya.
***
"Aluna." Raka mendongak melihat Aluna yang sudah berdiri disamping mejanya dengan penampilan yang lebih rapih dan terlihat lebih segar dari hari-hari sebelumnya.
"Tumben lo nggak telat," tanya nya dengan raut wajah sedikit heran bercampur senang.
"Lo mau gue telat terus?"
"Ya nggak lah, tiap hari ya kayak gini."
Raka sedikit menyingkir dan memberikan jalan untuk Aluna agar dapat duduk di tempatnya.
Bel berbunyi dengan sangat nyaring terdengar hingga ke seluruh penjuru sekolah yang membuat para siswa berlarian menuju kelasnya masing-masing.
Seorang guru dengan perawakan gemuk berjalan dengan tatapan garangnya menuju kelas Aluna yang berada di pertengahan lorong kelas atas.
"Selamat pagi." Bu Sari masuk sambil mengedarkan pandangannya, mencari-cari kursi siapa yang masih tidak berpenghuni.
"Aluna, tumben kamu sudah datang," ucapnya sinis.
"Iya bu," jawab gadis itu santai.
"Yah, baguslah."
"Ibu mau mengingatkan ke kalian semua kalau ujian semester akan dilaksanakan satu minggu lagi, persiapkan diri kalian jika kalian memang ingin lulus," ucapnya dengan nada sedikit ketus.
Aluna tersenyum singkat, gadis itu memikirkan sesuatu yang selama ini ia buang jauh-jauh.
"Gue bakalan buktiin sama kalian semua, kalo ada yang bisa dibanggakan dari diri gue!" gumamnya.
***
"Mau belajar sampe kapanpun, lo itu gak akan bisa dapet nilai bagus Aluna." cemooh Mira saat dirinya melihat Aluna yang sedang membaca buku di pinggir lapangan bersama dengan Lala yang asik dengan gadget miliknya.
Aluna tak menghiraukan ucapan gadis itu dan tetap fokus pada bukunya.
"Raka itu prince charming di sekolah ini dan dia juga pinter, mana mau dia sama cewek cupu kayak elo," ucapnya lagi dengan nada mengejek.
Aluna berdiri tepat di depan gadis itu dan menatapnya tajam, ia hanya tersenyum miring dan berlalu begitu saja meninggalkan Mira dan kedua dayang dibelakangnya. Mira tidak pantas berhadapan dengannya.
Lala yang geram dengan perkataan Mira langsung bangkit dari tempat duduknya dan menatap gadis itu tajam dan penuh dengan kebencian.
"Ngaca! Emangnya Raka mau sama nenek lampir kayak lo!" ucapnya sarkas lalu berjalan menghampiri Aluna yang sudah jauh didepannya.
"Sabar," ucap Dina sambil mengusap bahu Mira.
"Arghh!"
***
Alo!
Up lagii nih
Jangan lupa vote and comment ya ❤️
Makasih buat yang udah mau mampir^•^

KAMU SEDANG MEMBACA
A L U N A [END]
TeenfikceAluna Gratasha, gadis cantik yang memilih merubah penampilannya 180 derajat setelah mengetahui bahwa sang ayah memilih untuk menikah lagi dengan perempuan lain. Ia tak memiliki satupun teman kecuali Arysa Bagaskara yang merupakan kekasihnya, namun A...