Happy reading.
>><<
"Fino ... sekarang lo turnamen basket kan?"
Lala menghampiri Fino yang sedang duduk dengan Raka dan Aluna di pinggir lapangan sambil melihat teman se tim Fino yang sedang berlatih ditengah lapangan.
"Oh iya, lo semua ikut kan?"
Aluna menatap ketiganya secara bergantian. "Ikut deh gue, bosen juga sendirian di rumah."
"Yuk."
***
Ketiganya pergi menggunakan mobil milik Raka menuju Sma Ganesha, yaitu sekolah yang akan bertanding dengan Sma Widyatama. Sedangkan Fino, ia bersama dengan teman-teman satu timnya di mobil yang berbeda.
Setelah sampai di Sma Ganesha, banyak para siswa sekolah itu yang memperhatikan Raka sedang berjalan bersama dengan dua wanita di sebelahnya untuk menghampiri Fino.
Sma Widyatama berada di sisi kanan lapangan sedangkan dari Sma Ganesha berada di sisi kiri lapangan basket tersebut.
"GOOD LUCK FINO!"
Meskipun Lala selalu mengelak tentang perasaannya pada pemuda yang meliriknya dari bawah sana. Tetap saja, Lala lah yang menjadi support system untuk pemuda itu, tetap Lala yang akan selalu menerimanya dan mendukungnya bagaimanapun keadaannya.
Permainan berlangsung dengan sangat sengit, kedua tim yang sedang bertanding dibawah sana terlihat sama-sama kuat.
"Fino kalo lagi di lapangan ganteng ya Lun."
Aluna hanya menoleh kearah Lala yang sedang menatap Fino dengan tatapan terpukau sambil mulutnya tak henti-henti mengeluarkan pujian untuk pemuda itu.
Sma Widyatama kalah pada babak kedua dan seri pada babak ketiga. Babak terakhir ini lah yang menjadi penentu tim mana yang akan menjadi pemenangnya.
Babak keempat berlangsung dengan sangat panas, Fino berkali-kali mencoba untuk mendriblle bolanya dan melemparnya masuk kedalam ring namun selalu di gagalkan oleh tim dari Sma Ganesha, sampai akhirnya ia mengoper bolanya ke arah Rangga-teman satu tim Fino- dan melemparnya kearah ring di depannya.
Yeah!
Sma Widyatama berhasil mencetak point pada babak terakhir membuat tim mereka jauh lebih unggul dibandingkan dengan tim dari Sma Ganesha. Para supporter dari Sma Widyatama langsung berlarian turun ke tengah lapangan begitu juga dengan Raka, Aluna dan Lala.
Lala berlari dan menghampiri Fino, gadis itu terlihat begitu senang menatap keberhasilan sahabatnya ini.
"Fino lo menang!"
"Semua berkat do'a lo."
"Selamat ya bro."
"Selamat ya Fin .... "
Drettt ... drett ... drettt ....
Hanphone Aluna bergetar membuat ucapannya terhenti, perempuan itu berjalan sedikit menjauh dari teman temannya agar tidak terlalu bising.
+62121280***
"Iya halo?"
"APA?!"
"Baik, terimakasih."
Lala yang mendengar Aluna berteriak pada seseorang disebrang telephone nya, segera berjalan untuk memastikan bahwa gadis itu baik-baik saja. Aluna merasakan pandangannya mengabur akibat air mata yang tidak bisa dibendung lagi.
Lala memegang bahu Aluna khawatir. "Kenapa Lun?"
"Gue harus ke airport sekarang."
"Gue anter."
"Gue ikut."
"Gue juga."
Aluna mengangguk pada ketiga temannya dan berlari menuju mobil milik Raka, meninggalkan lapangan basket yang tengah disesakkan oleh para siswa.
***
Kondisi Airport saat ini sedang dipenuhi oleh para anggota keluarga yang juga ingin mencari tau informasi tentang jatuhnya pesawat penerbangan Bali-Jakarta tadi siang.
Isak tangis keluarga tak tertahan, begitu juga dengan Aluna yang baru saja diberi kabar oleh tantenya bahwa pesawat yang jatuh itu ialah pesawat yang dinaiki oleh Ibunya.
"Tim SAR sedang mencari para penumpang yang menjadi korban dalam jatuhnya pesawat itu, jadi dimohon untuk para keluarga untuk bersabar dan mendo'akan yang terbaik .... "
Aluna berusaha untuk menahan tangisnya, berkali-kali menghubungi ibu nya hanya suara oprator yang terdengar di sebrang sana.
"BEGO!"
"KENAPA GUE GAK IKUT IBU KESANA!"
"HARUSNYA GUE ADA DI SEBELAH IBU!"
Ketiga temannya paham apa yang sedang Aluna rasakan, mereka berusaha untuk menenangkan gadis itu yang masih terisak disela-sela makiannya pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
A L U N A [END]
Teen FictionAluna Gratasha, gadis cantik yang memilih merubah penampilannya 180 derajat setelah mengetahui bahwa sang ayah memilih untuk menikah lagi dengan perempuan lain. Ia tak memiliki satupun teman kecuali Arysa Bagaskara yang merupakan kekasihnya, namun A...