Chapter 32

86 8 0
                                    

Happy reading.

>><<

Malam ini Raka sudah siap dengan pakaiannya, dengan setelan kemeja navy panjang yang sengaja ia gulung dan celana jeans berwarna hitam membuatnya terlihat begitu gagah dan tampan.

"Cuma acara makan malam kan?" Tanya Raka.

Lina menggeleng membuat Raka menautkan alisnya bingung. "Terus?"

"Ibu mau jodohin kamu dengan keponakannya dokter Mieke."

"Nggak!"

"Ibu tau Raka cinta sama Aluna, dan Raka gak akan mungkin tinggalin dia."

"Tapi dia gak tau kamu Raka! Dia belum tentu terima kekurangan kamu!"

Raka terdiam, mencerna setiap kata yang keluar dari mulut wanita paruh baya di depannya ini.

"Tapi Raka bahkan belum denger apa-apa dari mulut Aluna bu."

"Terima perjodohan ini ... anggap saja sebagai permohonan maaf kamu, karna kamu sudah menyebabkan saudara kembar kamu jadi meninggalkan Ibu untuk selamanya."

"Tapi Rika meninggal karna kecelakaan! Itu udah takdir Tuhan!"

"Jangan ngebantah, Raka."

Raka menghela napas berat, entah apa yang akan terjadi kedepannya. Namun, yang ia harap wanita yang akan di jodohkan dengannya juga menolak dengan rencana ini.

"Raka." Lina -Ibu Raka tiba-tiba masuk kedalam kamar anaknya dan menatap Raka yang sedang berdiri di depan cermin.

"Bisa kalo Raka minta ini batal?" Tanya Raka tiba-tiba yang membuat raut wajah ibunya berubah seketika.

"Nggak."

"Ibu tunggu kamu dibawah, sekarang."

Raka hanya berdiam diri tanpa tau harus mengatakan apa, karna sepertinya apapun yang ia katakan tak akan mampu merubah pikiran Ibunya untuk membatalkan acara ini.

Ia mengusap rambutnya gusar, lalu berjalan turun untuk menemui Ibunya di lantai bawah.

***

Di sebuah caffe yang terletak di tengah kota acara pertemuan itu berlangsung. Raka dan Ibunya kini sedang menunggu kehadiran Dokter Mieke dan keponakannya.

Raka sibuk dengan ponselnya sampai tak menyadari bahwa di samping tempatnya duduk kini sudah ada wanita paruh baya yang sepertinya hanya berbeda beberapa tahun dengan Ibunya.

"Hai Lin," sapa seseorang itu sambil cepika-cepiki khas ibu-ibu.

Dokter Mieke, ia adalah dokter spesialis yang selama ini merawat Raka, semenjak dua tahun terakhir.

"Hai Raka, gimana kabar kamu?"

"Baik dok."

"Tunggu ya, keponakan saya lagi ke toilet sebentar."

Raka hanya tersenyum dan menunduk sambil memainkan jari-jari nya.

"Maaf ya tante, aku lama." Seseorang menghampiri ketiganya dan bersalaman pada Ibu Raka lalu duduk di samping Dokter Mieke.

Raka mendongak, matanya membulat ketika melihat perempuan itu duduk di hadapannya. Jangan-jangan dia ....

"Lala!"

"Raka!"

Keduanya saling bertatapan, bingung. Sedangkan Lina dan Dokter Mieke juga menautkan alisnya bingung.

"Kalian sudah saling kenal?" Tanya Dokter Mieke.

"Dia teman satu kelas aku tan."

"Bagus dong kalau begitu," ucap Mieke tersenyum senang sambil melirik kearah Lina.

"Lala, gue mau ngomong."

Raka berbisik kearah Lala untuk pergi dari tempat itu. Lala hanya mengangguk menyetujui.

"Kita izin pergi sebentar ya," ucap Raka seraya mengajak Lala menjauh dari kedunya.

Raka dan Lala berjalan menjauh dari keduanya, entah kenapa suasananya menjadi canggung.

"Lo ... keponakannya Dokter Mieke?" Tanya Raka to the point.

"Iya. Jangan bilang kalo lo itu anak dari, tante Lina."

"Lo tau kalo kita mau di jodohin?"

"Iya gue tau."

"Raka, wait."

Raka menautkan alisnya, menunggu apa yang akan di ucapkan Lala selanjutnya.

"Tante Mieke bilang kalo malem ini dia mau gue kenalan sama salah satu pasiennya yang punya penyakit kanker paru-paru, itu .... "

"Iya, itu gue."

"WHAT?!"

Lala terkejut, tak percaya dengan apa yang baru saja di dengar nya.

"Ini alesan lo suruh Aluna jauhin lo?"

"Iya, itu semua gue lakuin karna gue gak mau ninggalin dia untuk selamanya."

"Maksud lo?"

"Hidup gue udah gak lama."

Lala benar-benar tak percaya dengan semua pernyataan yang keluar dari mulut laki-laki itu, sulit untuk di percaya bahwa selama ini Raka menderita penyakit seperti itu.

"Gue gak mau terima perjodohan ini."

Lala mengingat kejadian tadi sore saat dirinya berada di rumah Aluna, betapa kecewanya gadis itu atas perlakuan Raka. Bagaimana jika saat ini ia tau bahwa Raka akan di jodohkan dengan temannya sendiri? Apa yang akan gadis itu lakukan?

***

TBC

Tinggalkan jejak <3

A L U N A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang