Happy reading.
>><<
Selama satu minggu Aluna terus berusaha untuk memahami pelajaran-pelajaran yang sudah cukup banyak ia tinggalkan. Sampai tiba hari dimana semua siswa SMA Widyatama akan melaksanakan ujian semester.
Suara langkah kaki yang beradu dengan lantai marmer membuat keheningan berubah menjadi ketegangan di dalam kelas XI Mipa 6.
Seseorang berbadan tegap memasuki ruangan itu dengan gagahnya dan duduk di kursi guru yang berada di depan.
***
90 menit berlalu sampai suara bel berbunyi membuat para siswa menghela nafas lega. Memang benar, bel istirahat dan bel pulang sekolah layaknya surga bagi para penghuni sekolah.
"Kantin yuk!" ajak Lala menoleh pada meja di belakangnya yang ditempati oleh Aluna dan Raka.
"Yuk."
Sepanjang perjalanan menuju kantin, banyak siswa siswi yang menatap iri kearah Lala dan Aluna karena berjalan berdampingan dengan kedua pria paling popoler disekolah. Fino yang merupakan kapten basket sekolah, dan juga Raka, meskipun laki-laki itu termasuk anak baru di SMA Widyatama tapi siapa yang tidak mengenalnya karna ketampanannya dan juga pesonanya yang dapat memikat para kaum hawa.
"Biasa aja kali ngeliatinnya," celetuk Lala sinis, tidak suka dengan orang-orang yang melirik sinis kearahnya.
"Udah biarin aja," ucap Fino yang sudah biasa ditatap seperti itu.
"Ganjen banget jadi cewek."
"Lo cemburu?" Tanya Raka menyiku lengan Lala pelan.
Mata Lala membulat menatap Raka yang melirik kearahnya dengan tatapan mengejek.
"Tenang aja La, mau ada sejuta cewek di luar sana yang suka sama gue, gue cuma setia sama satu cewek, yaitu queen Lala," ucap Fino kepedean sambil merangkul bahu Lala yang terpaku ditempatnya.
Lala hanya terdiam menatap tangan kanan Fino yang berada di bahu kanannya, jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya.
"Sial, nih anak kenapa bikin gue mati kutu gini sih!" batinnya.
Aluna yang sedari tadi hanya memperhatikan ketiganya, diam-diam melirik kearah Raka yang sedang tertawa, tatapannya keduanya bertemu dan Aluna cepat-cepat mengalihkan pandangannya kearah lain.
Raka yang menyadari itu langsung mendekatkan bibirnya kearah telinga Aluna sehingga gadis itu bisa mendengar suara napas Raka yang membuat perutnya seperti dipenuhi oleh ribun kupu-kupu yang terbang didalamnya. Raka membisikan sesuatu di telinga kanan Aluna. "Kenapa lirik-lirik? Mau gue rangkul juga?"
"Pait ... pait ... pait ... pait." Aluna menutup telinga dengan kedua tangannya dan berjalan cepat mendahului ketiganya.
Raka hanya cengengesan sambil terus menatap punggung Aluna yang semakin menjauh di depannya.
***
Rasanya Aluna baru saja beberapa menit yang lalu terlelap dalam mimpinya, namun matahari sudah menyapa dengan kilau cahayanya yang menyeruak masuk melalui celah jendela kamar gadis itu.
Hari ini merupakan hari terakhir pelaksanaan ujian semester di SMA Widyatama.
***
"Ini ulangan terakhir, gue harus buktiin ke mereka semua kalo gue bisa," batinnya.
60 menit sudah berlalu, ujian semester berakhir. Aluna menatap kedua tangannya yang sedang mengetuk-ketukan pulpen ke meja. Dirinya diselimuti rasa takut dengan berjuta pikiran negatif didalam kepalanya.
Dia tak sendiri, disana juga ada Lala yang sedang memainkan ponselnya. Sedangkan Raka dan Fino, entah kemana dua manusia itu pergi.
"Gue takut nilai gue jelek." Aluna menatap Lala dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
Lala menoleh. " Gue yakin nilai lo bagus, kalo pun nggak. Setidaknya lo udah usaha kan?"
Ini kali pertama Aluna mengkhawatirkan kembali nilainya setelah sekian lama ia abaikan.
"Woi!" teriak Raka dari arah pintu kelas.
"Raka berisik ih!" sahut salah satu anak perempuan yang sedang berkutat dengan bukunya.
"Yaelah bu, masih aja belajar. Ulangannya udah kelar kali." Raka mengambil buku yang sedang dibaca perempuan itu.
"Seni untuk bersikap bodo amat," gumamnya ketika membaca judulnya.
"Anjay." Raka membolak balik tiap lembar buku itu.
Perempuan yang semua duduk langsung berdiri dan merebut buku itu dari tangan Raka. "Balikin!"
"Galak banget, pms lo?" teriak Raka ketika perempuan itu berjalan keluar kelas.
Raka berjalan menuju tempat duduk Aluna bersama dengan Fino yang sudah duduk disamping Lala.
"Raka jail banget ih." Lala cengengesan menatap Raka yang sedang mengeluarkan ponsel di dalam sakunya.
"Ngambil rapot nanti lo sama tante Maria kan La?" Tanya Fino, Maria adalah nama ibu dari Lala.
"Ya iya lah, mau sama siapa lagi."
"Lo, Lun?" Tanya nya sekarang tertuju pada Aluna.
"M-mungkin Ibu gue."
"Oiya minggu besok ada turnamen basket kan Fin?" Tanya Raka mengalihkan pembicaraan.
"Iya tuh, gue main. Nanti kalian semua nonton ya?"
"Ogah," jawab Lala nyinyir.
"Jangan gitu La, kalo queen Lala gak dateng nanti king Fino kalah gimana coba?" Ucap Fino dengan nada menjijikan.
"King kong elo mah."
"HAHAHA," ketiganya tertawa terbahak sedangkan Fino hanya memasang muka masam ditempatnya.
"Tega kalian semua, sakit hati dedek bang," ucap Fino mendramatisir keadaan.
Lala menoyor kepala Fino sambil tertawa terbahak, tidak kuat melihat kealayan manusia di sebelahnya ini.
"Fino alay banget ewh."
"Bukan lagi."
***
Sorry ya jadi jarang up ....
Aku usahain setelah ini aku akan rajin up lagi!
Jangan lupa vote dan comment next untuk part selanjutnya!<3
![](https://img.wattpad.com/cover/254293320-288-k390365.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A L U N A [END]
Ficção AdolescenteAluna Gratasha, gadis cantik yang memilih merubah penampilannya 180 derajat setelah mengetahui bahwa sang ayah memilih untuk menikah lagi dengan perempuan lain. Ia tak memiliki satupun teman kecuali Arysa Bagaskara yang merupakan kekasihnya, namun A...