Chapter 11

192 20 1
                                        

Happy reading.

>><<

"Aluna," teriak Naya saat melihat Aluna masuk kedalam rumahnya dan naik kekamarnya.

Aluna tak menghiraukan Naya yang berusaha mengejarnya.

"Aluna gue mau ngomong," ucap Naya berusaha memegang tangan Aluna namun selalu ditepis.

"Aluna plis berhenti sebentar," ucap Naya lagi.

"Apaan sih!" ketus Aluna sambil melepaskan tangan Naya secara paksa.

"Gue mau minta maaf sama lo, gue sadar kalo apa yang gue lakuin itu salah .... " ucap Naya membuat Aluna mengerutkan keningnya bingung.

"Arsya brengsek Lun, dia selingkuh. Gue mau minta maaf sama lo."

"Sekarang lo tau kan gimana rasanya di selingkuhin?, Itu yang gue rasain waktu liat lo sama si cowok brengsek itu berduaan di caffe!" ucap Aluna ketus dan meninggalkan Naya begitu saja.

Naya menatap pintu kamar Aluna yang sudah tertutup rapat dan berjalan menjauh dari tempat itu.

***

Aluna membaringkan dirinya di sebuah ranjang besar yang terasa begitu dingin, entah apa yang sedang dirinya pikirkan.

Tiba-tiba saja ponsel Aluna yang berada didalam tas nya bergetar membuat perempuan itu merogoh tasnya.

Raka Arya Pratama.

Nama laki-laki itu yang tertera dilayar ponselnya.

"Gue mau ke rumah lo" ucap Raka dari sebrang teleponnya.

"Ngapain!?" Tanya Aluna panik.

"Main."

"Nggak!"

"Yaudah lo aja yang kesini, gue di cafe deket komplek rumah lo."

"T-tapi ...."

Tut tutt tutt

Raka mematikan panggilannya, membuat Aluna mendengus kesal, Aluna tak beranjak dari tempat tidurnya dan sama sekali tak ada niat untuk menemui Raka yang sedang menunggunya.

***

Satu jam sudah Raka menunggu Aluna disini, tempat yang lumayan ramai pengunjung namun dirinya tetap merasa sepi karna dirinya hanya duduk sendirian dipojok ruangan.

Raka berkali-kali melirik jam di tangannya dan melihat pintu masuk namun tak ada tanda-tanda kedatangan gadis itu.

Setelah memikirkannya berkali-kali akhirnya Raka memilih pergi kerumah Aluna untuk menemui gadis itu.

***

"Assalamualaikum."

Raka mengetuk pintu rumah Aluna beberapa kali, rumah Aluna terlihat begitu sepi dan seperti tak perpenghuni.

Tak lama kemudian, seorang gadis yang sepertinya seumuran dengannya keluar dan membukakan pintu untuk dirinya.

"Wa'alaikumsallam."

Naya. Gadis itu tidak asing dengan wajah laki-laki dihadapannya ini.

"Cari siapa?" Tanya gadis itu.

"Mm, Aluna," ucap Raka singkat.

"Tunggu sebentar."

Naya meninggalkan laki-laki itu dan berjalan masuk menuju kamar Aluna yang berada dilantai dua.

"Aluna," panggil Naya dari depan pintu kamar Aluna.

Tak ada sahutan.

"Didepan ada temen lo, cowok," ucap Naya lagi dan langsung pergi menuju kamarnya sendiri.

Aluna terlonjak dari tempat tidurnya saat Naya mengatakan teman cowok nya datang. Raka.

"Ngapain si dia," gumamnya.

Aluna langsung berlari menuruni anak tangga dan menghampiri Raka yang masih berdiri didepan pintu rumahnya.

"Ih Raka ngapain sih!" ucap Aluna sambil mendorong tubuh kekar milik Raka untuk sedikit menjauh dari rumahnya.

"Lun tadi gue liat cewek yang udah rebut Arsya dari lo!" ucap Raka antusias.

"Dia sodara tiri gue."

"Hah! Kok lo gak kasih tau gue sih?"

"Gak penting buat lo tau!"

"Ya, iya sih. Eh yaudah ayo keluar lah, lo gak bosen apa dirumah mulu."

"Nggak, udah sana jauh-jauh lo dari rumah gue!"

"Iya-iyaa."

Raka masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan rumah besar milik Aluna.

"Dasar cowo aneh" gumamnya

A L U N A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang