Aku terbangun dari tidur dengan rasa pusing yang cukup luar biasa. Aku menegakkan tubuhku dan membuka mata. Mataku berkejab berkali-kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam mataku. Setelah penglihatanku kembali jelas aku dapat melihat jika aku berada di sebuah kamar yang cukup luas dengan beberapa ornamen bergaya kerajaan eropa.
"Dimana aku?" Ucapku sedikit serak dan sangat pelan.
Aku menyikap selimut yang menyelimutiku dan turun dari kasur. Aku berjalan dengan pelan ke arah cermin besar di kamar itu. Aku dapat melihat penampilan diriku di cermin. Wajah cantik seorang remaja berumur belasan tahun dengan rambut hitam sedikit bergelombang sepinggang tanpa poni dan mata berwarna ungu gelap serta tubuh yang cukup ideal untuk remaja dan memakai piyama tidur berwarna pink.
"Ini wajahku ketika masih remaja." Gumamku sambil meraba wajahku.
Kemudian atensiku beralih ke jendela besar di kamar itu. Dengan gorden putih yang menutupi jendela itu tidak membuat cahaya matahari terhalangi memasuki kamar. Aku berjalan ke jendela itu dan menyingkirkan gorden. Tanpa membuka jendela aku dapat melihat langit biru yang indah dan halaman hijau di bawah sana yang terlihat ramai karena ada beberapa laki2 berseragam prajurit sedang berlatih.
"Ternyata benar, aku berpindah dunia lagi." Ucapku sambil tersenyum sangat tipis.
Ini sudah kedua kalinya aku berpindah dunia. Apakah Tuhan sangat membenciku hingga tidak ingin aku pergi dari kehidupan fana ini atau dia ingin mempermainkan diriku? Berulang kali aku memikirkan itu dan hasilnya adalah tidak ada. Aku menghela nafas untuk menenangkan diriku dan memejamkan mata sebentar.
"Heejin, apa kau baik-baik saja?"
Suara dari seorang wanita menginterupsi pikiranku. Heejin, nama dari kehidupanku sebelumnya. Aku tersenyum tipis dan mengangguk kecil.
"Aku baik-baik saja Zhu Que." Jawabku dan tentu saja aku menjawabnya di dalam pikiranku.
"Tidak perlu bersedih Heejin, kami disini bersamamu dan tidak akan meninggalkanmu sendiri."
Suara itu begitu berwibawa seperti seorang bangsawan. Hatiku tersentuh mendengar itu. Dan aku tersenyum kecil karena kalimat itu.
"Terima kasih Qing Long." Ucapku dengan lembut.
"Benar ucapan Qing Long, Heejin. Aku akan melindungimu kapanpun dan dimanapun kau berada."
Suara itu begitu percaya diri. Aku dapat merasakan semangat luar biasa dari ucapan itu. Hingga suara lain dari seorang wanita terdengar.
"Bukan hanya kau Baihu, kita semua termasuk aku, Zhu Que dan Qing Long akan melindungi Heejin kapanpun dan dimana pun itu."
Aku tersenyum lembut mendengar itu. Keempat makhluk itu adalah hewan kontrak hidup dan matiku ketika di dunia pertamaku. Salah satu alasan rekan-rekanku mengkhianatiku pada kehidupan pertamaku adalah karena ingin memutuskan kontrakku dengan mereka.
"Kau terlalu luar biasa Wu Huanran! Makhluk sepertimu harus mati!"
"Kami akan merebut empat hewan kuno milikmu dan menjadikan mereka milik kami!!"
Seperti itulah makian rekan-rekanku padaku. Tapi sayangnya mereka tidak tahu jika kontrak kami adalah hidup dan mati, selama jiwaku tidak hancur maka mereka berempat akan selalu terikat kontrak denganku. Mereka memang hewan kuno yang sangat hebat dan kuat, banyak yang menginginkan kekuatan mereka tapi sayangnya mereka lebih memilih diriku.
Zhu Que yang memiliki sikap mulia, elegan dan pemilih serta sangat susah mempercayai manusia karena dari semua hewan kuno dia tau sendiri seperti apa sikap manusia yang suka mengkhianati kepercayaan dan bodoh karena mudah di perdaya. Qing Long sendiri memandang manusia sebagai makhluk rendahan dan beranggapan jika dia dikontrak oleh manusia maka derajat bangsawannya akan jatuh. Untuk Baihu dia hanya akan menganggap manusia sebagai "Tuan" jika manusia itu dapat mengalahkannya. Xuanwu sendiri sangat membenci dengan manusia yang sok suci dan munafik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady of Castillo || Heejin Loona [HIATUS]
FantasyKalian percaya transmigrasi jiwa? Atau tidak? Jika tidak, maka kemarilah. Aku akan menunjukkan pada kalian bahwa transmigrasi jiwa itu nyata dan kalian harus mempercayainya. Ini adalah kisah seorang wanita yang telah bertransmigrasi jiwa dua kali ke...