"Dinding pelindung tadi, memang bukan pertama kali yang saya buat. Tapi dinding pelindung tadi adalah dinding pelindung pertama yang saya buat dengan jangkauan cukup luas."
Suasana di sekitar Arena Latihan seketika hening dan sunyi. Tatapan Helena masih tertuju pada Christian yang menatapnya dengan diam lebih tepatnya Christian terkejut sampai-sampai tidak tahu harus berkata apa.
Natalie berjalan mendekat ke Helena. "Jadi Helena dinding pelindung yang pertama kau buat jangkauannya seberapa?"
"Hanya sekitar 30 cm di sekitar Orion dan Emily." Ucap Helena singkat. Suasana disekitar Helena pun masih sunyi bedanya sekarang Natalie menatapnya dengan pemotongan mata terkejut.
"Helena apakah ketika kau membuat dinding pelindung itu, kau melakukannya sekali dan langsung berhasil?" Tanya Yovana.
Helena menjawab Yovana dengan anggukan. Hugo yang sedari tadi melihat Helena dan percakapannya dengan Natalie dan Yovana hampir saja kehilangan keseimbangannya. Dia begitu sangat terkejut dengan Helena sekarang.
Steve yang berada cukup jauh tapi tahu semua apa yang terjadi dengan Helena karena mendengar apa yang Helena bicarakan terdiam membeku. Steve tidak mengira Helena akan sangat jenius.
Begitu juga Christian, dia masih terdiam tidak tahu harus berkata apa karena terlalu kaget. Helena sendiri menatap orang-orang sekitarnya dengan datar.
Dalam keadaan sunyi itu tiba-tiba Helena dengan gerakan cepat mengambil pedang Christian yang berada di samping tubuh Christian kemudian melemparinya ke sebuah pilar. Tatapan Helena ke pilar itu begitu tajam.
"Helena dia menghindar." Ucap Emily melalui pikirannya.
Helena dengan segera menatap sekeliling Arena Latihan. Dia tidak memperdulikan keterkejutan dan kebingungan orang-orang disekitarnya karena tindakannya tadi.
Tadi ketika Helena menjawab pertanyaan Yovana, Emily dengan segera memberitahunya jika ada yang tengah mengawasinya di pilar yang dia lempar pedang Christian tadi. Tapi Emily tidak tahu sejak kapan orang itu mengawasi Helena karena Emily baru menyadari keberadaan orang itu setelah Helena menganggukkan kepala kepada Yovana.
"Helena apa yang kau lakukan? Kenapa tiba-tiba kau melempar pedang milik Pak Chris?" Tanya Hazel yang terkejut. Helena tidak menjawab Hazel, dia tetap menatap sekitar Arena Latihan dengan tajam.
"Ternyata murid baru tahun ini memiliki bakat yang hebat."
Helena dengan cepat menoleh ke belakangnya ketika mendengar suara itu. Suara laki-laki itu asing di telinga Helena, itu bukan suara Rio ataupun Harvey.
"Siapa kau?" Tanya Helena dengan nada tinggi. Tidak ada ketakutan sama sekali di mata Helena hanya ada kewaspadaan. Sayang sekali Helena tidak bisa membawa belatinya jika tidak sekarang dia akan mengeluarkan belati itu untuk berjaga-jaga
"Wah selain bakat yang hebat, ketahanan mentalmu juga kuat ya."
"Jangan banyak basa-basi cepat jawab pertanyaanku." Ucap Helena dingin. Dia sama sekali tidak senang dengan nada bicara orang yang mengawasinya ini. Nada bicaranya terdengar sombong.
"Hei nak, lihatlah sekitarmu."
Helena kemudian menatap sekitarnya dan Dia baru menyadari jika waktu di sekitarnya tengah berhenti. Dia bahkan tidak bisa menghubungi Emily dan Orion.
"Siapa kau?! Apa maumu?!" Tanya Helena lantang.
"Hahaha kau tidak takut juga rupanya. Baiklah mulai sekarang kau akan aku awasi. Kita lihat bagaimana perkembanganmu disini akan sejauh apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady of Castillo || Heejin Loona [HIATUS]
FantasyKalian percaya transmigrasi jiwa? Atau tidak? Jika tidak, maka kemarilah. Aku akan menunjukkan pada kalian bahwa transmigrasi jiwa itu nyata dan kalian harus mempercayainya. Ini adalah kisah seorang wanita yang telah bertransmigrasi jiwa dua kali ke...