45

499 72 4
                                    

Di Kediaman Kepala Desa Botan, Kepala Desa dengan panik memasukkan semua barang-barangnya ke dalam peti. Dia tahu semua tindakan jahat dan kerjasamanya dengan Bandit Kalajengking Merah akan segera terungkap, jadi dia harus segera kabur.

"Kau mau kemana Kepala Desa Botan?"

Mendengar suara itu Kepala Desa Botan langsung menoleh ke arah pintu ruangan kamarnya. Dia membulatkan mata sempurna melihat Helena berada dua meter di depannya dengan Bastian dan Wendy di samping kiri dan kanannya, tidak lupa dengan dua hewan peliharaannya Emily dan Orion.

"No-Nona Helena, kenapa anda bi-"

"Kenapa aku bisa disini padahal harusnya aku masih berada di Gudang Penyekapan? Pikirkan saja sendiri." Ucap Helena memotong ucapan Kepala Desa Botan.

Kepala Desa Botan mulai berkeringat dingin. Jika Helena berada disini itu berarti semua bandit yang ada di Gudang Penyekapan telah dibereskan. Kepala Desa Botan tidak mengira jika Helena akan dengan cepat keluar dari gudang itu.

Siapa yang membereskan semua para bandit? Itu adalah pertanyaan yang terus di pikirkan Kepala Desa Botan saat ini. Tidak mungkin pelakunya Helena karena yang Kepala Desa Botan tahu dari rumor di ibu kota jika Helena itu manja dan impulsif.

Jika pelakunya Archduke dan Penyihir Agung, mungkin saja benar tapi waktunya terlalu cepat. Maka pilihan terakhir adalah Kenzie tapi mengapa Kenzie membiarkan Helena kesini?

Helena melihat jika Kepala Desa Botan terdiam dengan gemetar. Helena tidak mempedulikan itu lalu dia mengambil Kristal Mana dari ruang penyimpanannya.

Melihat Helena mengeluarkan Kristal Mana, Kepala Desa Botan yang tengah fokus memikirkan alasan mengapa Helena disini langsung menatap Helena dengan mata penuh keterkejutan.

"Semua kejahatanmu telah terungkap Kepala Desa Botan. Sekarang katakan siapa iblis yang bekerjasama denganmu?" Kata Helena dengan nada dingin dan tatapan tajam.

Kepala Desa Botan sangat panik sekarang, dia benar-benar tidak pernah berpikir jika kerjasamanya dengan bangsawan iblis juga terbongkar. Dia harus benar-benar kabur sekarang.

Helena melihat jika Kepala Desa Botan akan mengucapkan mantra untuk kabur. Helena dengan cepat berkata, "prohibere!"

Tubuh Kepala Desa Botan langsung saja tidak bisa bergerak dan mulutnya sedikit terbuka. Kepala Desa Botan sekali lagi terkejut, dia tidak mengira jika Helena bisa mengucapkan mantra perintah yang harusnya dikuasai anak kelas 2 Akademi Sihir.

Sekarang Kepala Desa Botan benar-benar terpojok, dia tidak bisa kabur. Dia tidak ingin mendapatkan hukuman Setruman Mana yang dia dengar sangat menyakitkan, maka dia memutuskan untuk bunuh diri. Setelah Helena melepaskan mantra perintahnya dia akan langsung bunuh diri dengan mengucapkan mantra peledakan diri.

Helena tahu apa yang dipikirkan Kepala Desa Botan, dia tahu hukuman apa yang akan diterima oleh manusia yang bekerjasama dengan iblis. Hukuman itu adalah Setruman Mana, dengan tiga setruman sudah bisa membuat seseorang mati.

Helena tidak akan membiarkan Kepala Desa Botan bunuh diri untuk menghindari hukuman itu bahkan dia berencana memberikan siksaan yang lebih kejam pada Kepala Desa Botan karena dialah dalang dari meninggalnya 88 anak laki-laki.

Helena berjalan mendekati Kepala Desa Botan dengan aura dingin yang kuat membuat Kepala Desa Botan bergidik dengan cemas.

"Kepala Desa Botan, aku tidak akan membiarkan mu bunuh diri dengan mudahnya sebelum kau mendapatkan hukuman atas perbuatanmu."

Kepala Desa Botan bertambah panik mendengar ucapan Helena. Matanya beberapa kali berkedip dengan sorot kepanikan.

"Aku juga akan memberikan siksaan untukmu. Kau harus sangat tersiksa dulu sebelum mati karena hukuman Setruman Mana."

Lady of Castillo || Heejin Loona [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang