Setelah pergi dari Taman Akademi meninggalkan Edgar, Helena langsung pergi menuju Perpustakaan Akademi. Dia langsung pergi menuju rak tentang Mana Sihir untuk mencari berbagai cara mengumpulkan Mana Sihir sebanyak mungkin.
Ketika Helena masih mencari buku, dia kemudian merasa jika ada yang menepuk pundaknya. Helena menoleh ke sampingnya dan dia melihat Hugo yang tengah menepuk pundaknya.
"Ada apa?" Tanya Helena datar.
Hugo menggaruk tengkuknya dengan kikuk. "Helena bisakah kau membantuku mencari buku tentang senjata dua pedang? Aku sudah sedari tadi mencarinya tapi aku belum menemukannya."
Helena terdiam sebentar kemudian melirik rak senjata yang berada tidak jauh dari rak Mana Sihir. Hugo terlihat menunggu keputusan Helena dengan gugup.
Hugo menghela nafas lega ketika Helena menganggukkan kepala dan pergi ke rak senjata. Tidak perlu membutuhkan waktu lama Helena telah mengambil beberapa buku senjata dua pedang kepada Hugo.
"Apakah ada lagi yang ingin kau cari?" Tanya Helena dan Hugo menggelengkan kepalanya.
Helena kemudian pergi dari rak senjata dan kembali ke rak Mana Sihir. Setelah itu dia mengambil 1 buku lalu pergi ke meja Dante.
"Wah tumben sekali kau tidak mengambil buku tentang senjata atau segel, Helena." Ucap Dante sambil menerima buku yang di ulurkan Helena.
"Aku hanya sekarang tertarik dengan Mana Sihir, Kak Dante." Ucap Helena sambil tersenyum tipis.
"Oh iya tadi Hugo Leone menghampirimu bukan? Apa dia mengatakan sesuatu seperti mengatakan cintanya?" Tanya Dante.
Helena menatap Dante aneh. "Apa maksudmu Kak Dante?"
Dante mengerjapkan matanya bingung. "Jadi dia belum mengatakan cinta padamu? Sepertinya dia masih memerlukan waktu untuk menyatakan cinta padamu."
Helena menatap datar pada Dante. "Kak Dante apa maksudmu dengan Hugo yang menyatakan cinta padaku? Dan apa penyebab kau berfikir jika Hugo ingin menyatakan cinta padaku?"
"Jadi begini selama beberapa hari ini Hugo sering datang ke perpustakaan untuk meminjam buku tapi selain meminjam buku dia juga menanyakan buku apa yang sering kau pinjam. Oleh karena itu aku berfikir Hugo jatuh cinta padamu dan dia sedang memahami kebiasaanmu." Jelas Dante.
Helena yang mendengar penjelasan Dante ingin sekali memukul meja untuk melampiaskan kemarahannya. Dia tidak marah dengan Dante tapi dia marah dengan Hugo yang membuat Dante salah paham.
"Kak Dante kau salah paham. Aku mengenal Hugo karena dia adalah sahabat kakakku Kenzie. Tapi walaupun begitu kami tidak berinteraksi sama sekali." Ucap Helena.
"Oh begitu jadi dia sahabat kakak mu. Tapi kalau dia sahabat kakak mu kenapa dia selalu bertanya tentang buku yang kau pinjam padaku?" Bingung Dante sambil memberikan buku dan papan nomer pada Helena.
"Entahlah kau tidak perlu memikirkan hal aneh lagi antara aku dan Hugo, Kak Dante. Kak Dante jika Hugo menghampirimu setelah aku keluar dari perpustakaan tolong bilang padanya jika ada yang ingin dia bicarakan denganku langsung saja katakan padaku, tidak perlu melakukan tindakan aneh seperti menanyakan buku apa yang sering ku pinjam." Ucap Helena sambil menerima buku dan papan nomer dari Dante. Dante mengangguk mengerti.
Helena kemudian berjalan pergi dari perpustakaan. Emily menoleh ke meja Dante sebelum Helena benar-benar keluar dari Perpustakaan dan dia melihat jika Hugo menghampiri Dante.
"Helena menurutmu apa yang tujuan Hugo dengan terus menanyakan buku apa yang sering kau pinjam pada Dante?" Tanya Emily melalui pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady of Castillo || Heejin Loona [HIATUS]
FantasyKalian percaya transmigrasi jiwa? Atau tidak? Jika tidak, maka kemarilah. Aku akan menunjukkan pada kalian bahwa transmigrasi jiwa itu nyata dan kalian harus mempercayainya. Ini adalah kisah seorang wanita yang telah bertransmigrasi jiwa dua kali ke...