"He-Helena, ada yang sedang menunggu mu di luar kelas."
Beberapa detik yang lalu sudah jam istirahat dan sekarang tiba-tiba ada siswi yang menghampiri Helena. Helena menatap siswi yang menghampirinya itu dengan datar. Sudah seminggu semenjak duel kelompok antara kelas 1 dan 2 terjadi, dari kejadian itu banyak murid yang menjaga jarak dari Helena karena masih merasa ngeri dengan tindakan Helena yang hampir menusuk leher lawannya.
"Siapa?" Tanya Helena.
Siswi itu menggelengkan kepala dengan gugup. "A-aku tidak tahu. Mereka bukan salah satu murid dan guru."
"Baiklah kau boleh pergi." Ucap Helena dan siswi itu dengan segera pergi dari jangkauan Helena.
Helena kemudian bangkit berdiri yang juga diikuti Rendell, Natalie dan Lydia. Mereka bertiga mengikuti Helena keluar kelas menemui orang yang mencari Helena.
"Oh jadi kalian." Ucap Helena setelah melihat orang yang ingin menemuinya. Tiga orang menunggu Helena di luar kelas membungkuk hormat pada Helena, mereka adalah Markus, Bastian dan Wendy.
"Apa kabar Nona Helena?" Tanya Markus dengan ramah.
"Aku baik-baik saja. Bagaimana kabar Martha dan lainnya?" Tanya Helena sambil menatap Wendy.
"Mereka baik-baik saja, Nona. Anda tidak perlu mencemaskan mereka." Jawab Wendy dan Helena mengangguk mengerti.
"Helena siapa mereka?" Tanya Natalie menatap Markus, Wendy dan Bastian.
"Ini Markus pelayan pribadi ayahku, ini Wendy pelayan pribadiku dan ini Bastian prajurit pribadiku." Ucap Helena sambil menunjuk Markus, Wendy dan Bastian satu persatu.
"Salam kenal Markus, Wendy, Bastian. Aku Natalie Osborne teman pertama Nona kalian." Ucap Natalie dengan senyuman manis.
"Sa-salam kenal aku Lydia Laurent, aku teman Helena." Ucap Lydia sedikit gugup.
Helena terlihat tersenyum tipis menatap Natalie dan Lydia. Markus menangkap senyuman tipis itu kemudian dia menatap Natalie dan Lydia dengan senyuman ramah. "Salam kenal juga Nona Natalie dan Nona Lydia. Semoga kalian dengan Nona kami berteman dengan baik."
Natalie dan Lydia tersenyum manis membalas senyuman ramah Markus. Rendell yang melihat senyuman manis Natalie yang menurutnya menggelikan ingin berucap jika Natalie tidak cocok dengan senyuman itu tapi kemudian dia mengingat jika dia harus bersiap baik pada Natalie karena kalah taruhan jadi Rendell hanya bisa menahan ucapannya.
"Ada perlu apa kau disini Markus?" Tanya Rendell sambil menatap Markus.
Markus menatap Rendell. "Saya menggantikan Tuan Jay untuk bertemu dengan Kepala Akademi. Tuan Jay tidak bisa datang ke Akademi karena masih ada pekerjaan di Ibu Kota."
"Kalau kau disini untuk menggantikan Paman Jay bertemu Kepala Akademi kenapa Bastian dan Wendy juga ikut denganmu kesini?" Bingung Rendell.
"Kami berdua mengajukan diri pada Tuan Markus untuk ikut dengannya, karena kami ingin bertemu dengan Nona Helena, Tuan Rendell." Jawab Bastian. Rendell pun mengangguk mengerti.
"Nona, Tuan Jay mempunyai pesan untuk disampaikan kepada anda." Ucap Markus.
"Apa pesannya?" Tanya Helena.
"Beliau berpesan kepada Nona untuk sesekali mengirimkannya surat setidaknya satu bulan sekali. Serta beliau meminta Nona Helena untuk memberitahu semua kejadian yang mengancam dan mengganggu diri Nona pada Tuan Jay di dalam surat." Jelas Markus sambil menatap Helena dengan tatapan berharap.
Helena menatap Markus dengan ekspresi datar. "Apa aku harus wajib melakukan itu?"
Markus diam sejenak dan menatap Helena. "Jika anda tidak menyukainya anda bisa untuk tidak melakukannya, Nona."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady of Castillo || Heejin Loona [HIATUS]
FantasyKalian percaya transmigrasi jiwa? Atau tidak? Jika tidak, maka kemarilah. Aku akan menunjukkan pada kalian bahwa transmigrasi jiwa itu nyata dan kalian harus mempercayainya. Ini adalah kisah seorang wanita yang telah bertransmigrasi jiwa dua kali ke...