"Selamat pagi Nona Helena."
Markus, Rey, Amy, Bastian dan Wendy beserta anak yatim lainnya membungkuk hormat ketika Helena tiba bersama Martha. Helena tersenyum tipis kemudian berjalan ke arah meja dan kursi yang telah di persiapkan Martha untuknya.
"Lanjutkan latihan kalian, aku akan menontonnya dari sini." Ucap Helena.
"Baik, Nona."
Markus dan Martha memulai pelatihan mereka dan Helena hanya melihat mereka berlatih sesekali dia juga menilai kemampuan mereka. Helena puas dengan pilihan Wendy, 20 anak yatim itu sangat pekerja keras bahkan Helena juga bangga karena memilih Rey dan Amy untuk bertanggung jawab nanti. Sayangnya ketenangan itu terganggu oleh kedatangan seorang prajurit yang menjaga Gedung Timur. Prajurit itu langsung pergi menemui Helena dan membungkuk hormat.
"Ada apa?" Tanya Helena.
"Maaf saya mengganggu aktivitas anda Nona. Saya membawa pesan untuk meminta anda bersama prajurit anda Bastian untuk pergi menemui Archduke dan Tuan Muda Kenzie di Arena Latihan." Ucap prajurit itu.
Helena terdiam sebentar. "Baiklah, katakan pada ayah dan kakak, aku akan sampai dalam 10 menit."
Prajurit itu mengangguk lalu pergi dari Paviliun Mawar. Helena menghela nafas kemudian menyeruput tehnya, dia tidak mengira pesan ini akan sampai secepat ini. Dia awalnya mengira Jay akan mencari tahu latar belakang Bastian terlebih dahulu baru menyampaikan pesan ini. Martha serta yang lainnya dengan segera menghampiri Helena setelah prajurit itu pergi.
"Ada apa Nona? Apa yang dikatakan prajurit tadi?" Tanya Martha yang telah menghampiri Helena dengan raut muka khawatir.
"Tidak ada apa-apa, hanya ayah dan kakakku ingin menguji Bastian. 5 prajurit yang ku bawa kemarin pasti telah menceritakan kemampuan Bastian pada mereka." Ucap Helena.
Helena bangkit berdiri dan menatap orang-orang di depannya. "Kalian lanjutlah berlatih. Aku akan pergi bersama Bastian."
Semua orang mengangguk mengiyakan ucapan Helena. Helena dan Bastian melangkah pergi dari Paviliun Mawar dan pergi menuju Arena Latihan. Sampainya disana sudah banyak prajurit milik keluarga Castillo yang ada disana. Sepertinya mereka penasaran dengan kekuatan Bastian.
"Selamat pagi Ayah, Kakak." Ucap Helena dengan membungkuk hormat setelah dia berhenti di depan Jay dan Kenzie yang duduk di kursi yang telah di sediakan.
"Selamat pagi Archduke, Tuan Muda Kenzie." Ucap Bastian dengan membungkuk hormat dan berdiri di belakang Helena.
"Kau pasti sudah tau alasan kenapa kau dipanggil kesini Helena." Ucap Jay.
Helena yang telah duduk hanya mengangguk. "Tidak perlu basa basi ayah, siapa yang akan melawan Bastian?"
"Kau sangat percaya kalau prajuritmu hebat ya." Ucap Kenzie dengan sinis. Dia masih tidak bisa menerima perubahan sikap dari Helena.
"Tentu saja aku percaya kakak, jika aku tidak mempercayai Bastian bagaimana mungkin dia menjadi prajurit pribadiku? Lebih baik segera di mulai duelnya karena aku tidak ingin Bastian melewati waktu latihannya." Ucap Helena datar.
Jay melihat sikap kedua anaknya itu hanya menghela nafas. Dia tidak mengira akan melihat sisi dimana Helena akan membalas argumen dari Kenzie padahal dulu dia begitu takut dengan Kenzie.
"Bastian kau akan melawan Kepala Prajurit Dion. Kau tak perlu khawatir duel ini bukan duel pertarungan sihir hanya duel pertarungan fisik, jadi gunakan semua kemampuan fisikmu." Ucap Jay.
"Baik Archduke." Jawab Bastian sopan.
Jay memberikan isyarat mata pada salah satu prajurit, prajurit itu mengangguk mengerti kemudian berhakan ke tengah-tengah Arena Latihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady of Castillo || Heejin Loona [HIATUS]
FantasyKalian percaya transmigrasi jiwa? Atau tidak? Jika tidak, maka kemarilah. Aku akan menunjukkan pada kalian bahwa transmigrasi jiwa itu nyata dan kalian harus mempercayainya. Ini adalah kisah seorang wanita yang telah bertransmigrasi jiwa dua kali ke...