02

1.6K 216 14
                                    

"Aku tidak ingin bertunangan ataupun menikah sebelum berumur 20 tahun."

Kenzie tiba-tiba tersedak makanannya sedangkan Jay terdiam dan kemudian menoleh dan menatap datar Helena sedangkan Helena sendiri masih berekspresi datar. Markus, pelayan dan prajurit pribadi Kenzie dan Jay, serta Martha menatap terkejut Helena.

"Kenapa tiba-tiba kau menginginkan ini, Helena?" Tanya Jay dengan nada bicara yang tidak bisa ditebak. Helena tisak bisa menebak Jay sedang marah, heran, bingung atau tidak peduli padanya.

"Aku tidak ingin memiliki hubungan dengan laki-laki karena itu merepotkan. Untuk sekarang aku ingin fokus pada akademiku." Ucap Helena tenang dan kembali melanjutkan makannya.

Jay dan Kenzie terdiam dengan jawaban Helena untuk beberapa saat. Kemudian Jay berdehem lalu berkata, "baiklah jika itu keinginanmu."

Helena hanya mengangguk kecil tanpa menatap Jay sama sekali. Dan tiba-tiba Helena menatap Jay lagi, Jay merasa sedang di tatap oleh Helena kemudian Jay juga menatap Helena.

"Apa ada lagi yang kau inginkan?" Tanya Jay yang dibalas gelengan kepala oleh Helena.

"Aku ingin meminta izin untuk mengunjungi Paviliun Tulip dan Markas Prajurit karena aku ingin memilih pelayan dan prajurit baru untuk Gedung Timur." Ucap Helena.

"Kau ingin menambah pelayan dan prajurit?" Tanya Jay yang dibalas gelengan kepala lagi oleh Helena.

"Semua pelayan dan prajurit sebelumnya di Gedung Timur sudah ku pecat dan aku ingin memilih sendiri pelayan dan prajurit untuk Gedung Timur."

Jay terlihat bingung dengan ucapan Helena. Kemudian Helena melirik pada Kenzie. "Sepertinya kak Kenzie belum memberitahumu. Tanya saja padanya tentang kejadian kemarin." Ucap Helena.

Jay sekilas melirik Kenzie kemudian melihat Kenzie mengangguk. Jay kembali menoleh pada Helena. "Baiklah kau diizinkan, Markus akan menemanimu."

Helena mengangguk lalu beberapa detik kemudian dia bangkit berdiri. "Aku sudah selesai, aku pamit untuk pergi ke Paviliun Tulip dan Markas Prajurit."

Helena membungkuk hormat lalu pergi dari Ruang Makan bersama Martha tidak lupa juga Markus yang berjalan lebih dulu. Sampainya di Paviliun Tulip terlihat Kepala Pelayan beserta beberapa pelayan terkejut melihat kedatangan Markus, Helena dan Martha. Kepala Pelayan dan beberapa pelayan tadi langsung membungkuk hormat.

"Ada keperluan apa Tuan Markus datang kesini?" Tanya Kepala Pelayan.

Helena milirik Martha disampingnya, dia tersenyum tipis melihat Martha yang menahan amarah karena Kepala Pelayan yang tidak menyambut Helena terlebih dahulu.

"Nona Helena ingin memilih pelayan baru. Kepala Pelayan Bella perintahkan semua pelayan di Paviliun ini untuk berkumpul!" Perintah Markus.

Bella, melirik Helena dan terpintas cahaya meremehkan di matanya. Helena mengetahui tatapan itu tapi dia tidak bereaksi apapun dan tetap diam dengan ekspresi datar. Bella kemudian memanggil semua pelayan dan tidak membutuhkan waktu lama untuk semua pelayan berbaris rapi di hadapan Helena, Markus dan Martha.

"Silahkan Nona." Ucap Bella sopan tapi tetap ada kilatan meremehkan di matanya. Helena menatapnya dengan datar.

"Kepala Pelayan Bella mumbungkuklah." Perintah Helena dengan ekspresi datar.

Bella menatap Helena bingung tapi tetap melaksanakan perintah Helena. Markus dan Martha juga menatap Helena bingung tapi mereka tidak bertanya sama sekali pada Helena. Kini wajah Bella tepat berjarak beberapa sentimeter di hadapan Helena. Dan dengan cepat Helena menamparnya, tamparan Helena cukup kuat hingga pipi Bella yang putih memerah. Helena kembali menampar pipi Bella yang satu lagi sama kerasnya seperti tadi. Helena melakukan tamparan keduanya dengan cepat dan tidak membiarkan wanita itu untuk berbicara.

Lady of Castillo || Heejin Loona [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang