"Bagaimana Rendell apa kau tidak akan mengaku kalah?" Tanya Natalie dengan ekspresi mengejek pada Rendell.
Sekarang semua murid di Akademi Sihir mulai dari kelas 1, 2, 3, 4 dan 5 beserta semua guru sudah berkumpul dan membentuk barisan yang rapi di Lapangan Akademi. Tentu saja ini membuat Rendell ragu dengan pilihannya bertaruh dengan Natalie.
"Ti-tidak, aku yakin jika tidak ada berita yang akan mengejutkanku sekarang." Ucap Rendell masih teguh untuk tidak menyerah.
"Baiklah silahkan untuk terus berpikir optimis karena pada akhirnya aku yang akan menang, hahahahaha." Ucap Natalie sambil tertawa puas.
Tidak lama kemudian Sylvia muncul dan berada di depan barisan guru dan di tengah-tengah semua barisan murid Akademi. Kedatangan Sylvia langsung membuat suasana Lapangan Akademi yang pada awalnya ricuh langsung hening. Bahkan Natalie yang tadi tertawa sangat keras langsung menutup mulutnya.
"Baiklah karena semua sudah berkumpul saya akan langsung memberitahu kenapa kalian semua di kumpulkan disini. Kemarin saya mendapatkan laporan adanya murid kelas 2 yang menindas murid kelas 1 di toilet." Ucap Sylvia memulai pemberitahuan.
Semua murid dan guru saling memandang dengan terkejut kecuali Lydia yang terlihat berusaha tetap kuat dengan menatap Sylvia, Natalie yang tersenyum senang sambil menatap Rendell yang begitu sangat terkejut dan Helena yang masih berekspresi tenang serta Javiero yang berseringai tipis menatap Helena.
Sylvia melihat semua murid yang ada di depannya. "Saya tidak akan memberitahu siapa pelaku dan korban penindasan. Tapi yang ingin saya kalian tahu adalah saya kecewa dengan adanya kasus ini. Saya telah memeriksa kasus ini sendiri tanpa bantuan orang lain dari penyebab dan akibatnya, kasus ini terbukti benar."
"Akademi Sihir tidak pernah meminta kalian untuk menindas murid lain terlebih lagi murid senior menindas murid junior. Dengan melakukan itu sama saja kalian menodai niat baik Kaisar Heilig mendirikan Akademi Sihir. Kalian semua para murid memiliki posisi yang setara jadi harusnya kalian tidak menindas murid lain entah karena seorang senior ataupun lebih berbakat." Jelas Sylvia dengan nada datar.
"Terlebih lagi saya sangat tidak menyukai jika ada seorang senior menindas junior karena si junior memiliki bakat yang lebih hebat daripada si senior. Jika kalian iri dengan bakat orang lain maka yang harus kalian lakukan adalah belajar lebih giat lagi bukannya menindas murid yang lebih berbakat." Lanjut Sylvia.
Sylvia kemudian menoleh ke barisan guru. Semua guru terligat gugup mendapatkan tatapan tajam dari Sylvia. "Untuk para guru, saya ingin kalian semua untuk tidak terlalu antusias memperhatikan salah satu murid berbakat hingga sampai meminta mereka menjadi murid pribadi kalian. Kalian tidak salah karena ingin mengembangkan mereka yang berbakat tapi ingatlah kalian bukan berada di lingkungan masyarakat dimana kalian bebas memilih murid, kalian sekarang berada di lingkungan Akademi yang dimana tugas kalian adalah mengembangkan semua bakat murid disini tanpa ada pilih kasih."
Sylvia kembali menatap barisan semua murid. "Sekarang keputusan saya adalah memberikan hukuman setimpal kepada pelaku penindasan. Tapi karena saya tidak akan memberitahukan siapa pelakunya maka sebagai gantinya semua murid kelas 2 di hukum dengan membersihkan semua kelas di Akademi sebelum dan sesudah pelajaran Akademi."
Lydia yang mendengar ucapan Sylvia terlihat lega, dia juga senang Sylvia tidak memberitahukan siapa pelaku dan korban. Helena masih dengan ekspresi datar setuju dengan keputusan Sylvia.
"Helena apakah dengan keputusan Sylvia para penindas itu akan menyerah?" Tanya Emily melalui pikirannya.
"Jika hanya dengan itu akan menyelesaikan semua masalah maka di dunia ini tidak akan ada banyak masalah. Di dunia manapun manusia tetap memiliki ego yang tinggi, Emily." Jawab Orion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady of Castillo || Heejin Loona [HIATUS]
FantasyKalian percaya transmigrasi jiwa? Atau tidak? Jika tidak, maka kemarilah. Aku akan menunjukkan pada kalian bahwa transmigrasi jiwa itu nyata dan kalian harus mempercayainya. Ini adalah kisah seorang wanita yang telah bertransmigrasi jiwa dua kali ke...