31

603 107 5
                                    

"Jika saya saja bisa bertindak berani seperti itu pada seorang murid maka saya juga bisa bertindak lebih berani pada anda Pak Michael."

Michael yang melihat seringai tipis Helena entah kenapa merasa ketakutan. Michael merasa orang yang tengah berbicara padanya bukanlah seorang gadis kecil tapi orang tua agung yang marah karena telah diusik.

Michael berdehem sedikit untuk mengontrol ketakutannya dan menatap Helena. "Helena jika kau memang tidak mau memberikan benda unikmu kau bisa mengatakannya. Sehingga prajurit pribadimu tidak salah paham dan menodongkan pedangnya padaku."

"Bastian tidak salah paham sama sekali, Pak. Dia hanya melindungi saya sekaligus menyadarkan anda tentang kesalahan anda. Dan bukankah saya sudah mengatakan penolakan  saya atas permintaan anda tapi anda masih tidak menyerah dan terus memaksa saya." Balas Helena.

Michael terlihat mencengkram kuat jemari-jemarinya. "Baiklah aku mengakui kesalahanku tapi kau juga tidak perlu mengancam ku dengan berkata akan bertindak lebih berani padaku. Karena ucapanmu tidak akan membuat aku ketakutan."

Helena mengangkat satu alisnya. "Apakah anda berfikir jika ancaman saya tadi adalah ancaman untuk membuat anda ketakutan?"

Michael menatap Helena tidak mengerti. "Bukankah kau mengancamku seperti itu karena ingin membuatku ketakutan?"

Helena tertawa kecil. "Sepertinya anda salah memahami tujuan ancaman saya Pak Michael. Ancaman saya tadi bukan untuk membuat anda takut tapi untuk mengingatkan anda bahwa saya tidak akan segan-segan bertindak kejam kepada siapapun itu jika ada yang mengganggu saya dan orang-orang saya. Bahkan jika orang itu adalah anda, Penyihir Agung Theo dan Kaisar Sean."

Perkataan Helena membuat keempat orang dewasa di ruangan itu terkejut. Sylvia menatap Helena sedikit waspada, Theo menatap Helena dengan tatapan yang tidak terbaca sedangkan Michael dan Markus sangat tidak percaya dengan apa yang dikatakan Helena.

"Helena, aku tahu kau adalah seorang Castillo tapi apa kau tahu perkataan mu itu bisa dianggap sebagai pemberontakan. Kediaman Castillo juga akan menderita kerugian jika kau tidak menjaga ucapanmu." Kata Sylvia memperingati Helena.

Helena menatap Sylvia datar. "Sangat bagus sekali jika ucapan saya itu bisa membuat Kediaman Castillo menderita kerugian. Ini akan mempermudah niat saya untuk keluar dari keluarga Castillo. Terima kasih atas peringatannya Bu Sylvia saya akan mencari kesempatan yang tepat untuk mengucapkan ini lagi."

Markus menatap tidak percaya pada Helena begitu juga Sylvia, Michael dan Theo. Bastian dan Wendy tidak bereaksi apapun dan terlihat tidak peduli sama sekali.

"Saya tahu kalian semua menganggap ucapan saya ini hanya ingin menakut-takuti kalian tapi saya tidak main-main dengan ucapan saya tadi bahwa saya tidak segan-segan bertindak kejam kepada seseorang yang mengganggu saya dan orang-orang saya tidak peduli siapa dia."

Secara tiba-tiba Michael, Sylvia, Theo dan Markus kembali merasakan aura intimidasi yang lebih kuat dari sebelumnya. Mereka menatap Helena waspada kecuali Markus yang menatap Nonanya tidak percaya.

Kali ini yang mengeluarkan aura intimidasi adalah Orion tapi karena dia berada dalam pelukan Helena membuat keempat orang dewasa disana mengira jika aura intimidasi itu dari Helena dan menatap ke arah Helena.

Helena menatap Michael lagi dan tatapannya dingin. "Pak Michael apa anda tahu bahwa saya tadi berniat untuk memerintahkan Bastian untuk segera menusuk kedua mata anda dan memotong lidah anda karena anda menatap Bastian dan Wendy dengan tatapan merendahkan dan berbicara tidak sopan pada mereka."

Penjelasan Helena membuat keempat orang dewasa di ruangan itu terkejut dan menatap Helena. Michael tidak percaya dengan ucapan Helena langsung saja menggunakan sihir pendeteksi kebenaran pada Helena.

Lady of Castillo || Heejin Loona [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang