Di sebuah taman yang berada di kediaman Castillo bagian timur begitu sepi dan menenangkan. Hanya ada angin yang menyejukkan dan beberapa cemilan manis serta teh chamomile favorit Heejin. Oh bukan, kini remaja perempuan berumur 15 tahun dengan gaun lolita biru itu bukanlah Jeon Heejin lagi tetapi Helena Castillo.
Sudah terhitung satu minggu Helena sadar dari komanya. Dan baru kemarin Helena di perbolehkan oleh dokter pribadi keluarga Castillo untuk keluar dari kamar dan menghirup udara segar. Kemarin Helena hanya mengelilingi Gedung Timur atas permintaan Martha karena dia takut Helena melupakan beberapa tempat di Gedung Timur. Sekarang Helena dan Martha menghabiskan waktu di gazebo taman.
Helena dengan tenang dan fokus membaca bukunya bahkan saking fokusnya, dia tidak dapat mendengarkan suara langkah kaki dari kerumunan orang-orang yang mendekatinya. Helena baru menyadari kerumunan itu ketika ada yang menggebrak mejanya. Mata Helena melirik dengan wajah datar kepada seseorang yang menghancurkan suasana tenangnya dan membuat cangkir teh miliknya jatuh dan tehnya tumpah.
Orang yang menggebrak meja itu adalah Kenzie Castillo, kakak kandung Helena Castillo. Di belakangnya ada beberapa pelayan dan prajurit yang terlihat memandang Helena rendah dan tersenyum kemenangan. Kenzie sendiri terkejut melihat reaksi wajah Helena yang datar setelah menutup buku yang dibacanya. Dia berharap melihat wajah terkejut gadis itu, tapi ekspresi keterkejutan itu tidak terlihat sama sekali.
"Ada keperluan apa Kak Kenzie datang ke tempat ini?" Tanya Helena dengan nada datar sambil menatap mata Kenzie.
Semua orang disana kecuali Helena terkejut mendengar nada bicara Helena. Karena mereka tahu betul bagaimana takutnya Helena pada Kenzie. Helena tidak pernah berbicara pada Kenzie sambil menatap mata Kenzie langsung dan berbicara dengan kakaknya menggunakan nada yang ketakutan. Tapi Helena yang sekarang berbeda, dia sungguh berani berbicara sambil menatap mata Kenzie dan menggunakan nada datar.
Kenzie menepis keterkejutannya itu dan kembali menatap tajam Helena. "Apa alasanmu dengan menghukum semua pelayan dan prajurit yang ditugaskan untuk melayanimu?"
"Alasannya karena mereka tidak becus melayaniku." Ucap Helena lagi dengan singkat.
"Apa maksudmu dengan mereka yang tidak becus melayanimu? Mereka adalah orang-orang yang dipilih ayah untuk melayanimu. Apa kau tidak menghargai pemberian ayah?" Tanya Kenzie dengan amarah terpendam karena mendengar alasan aneh yang diucapkan Helena.
"Mereka memang tidak becus melayaniku. Mereka tidak menolongku dengan segera ketika terpeleset ke sungai yang deras sampai-sampai Martha yang turun sendiri untuk menolongku."
Ucapan Helena membuat para pelayan dan pengawal di belakang Kenzie terdiam mematung. Kenzie menoleh ke belakang untuk melihat reaksi para pelayan dan prajurit itu dan mereka semua hanya tertunduk sambil gemetar. Kenzie kini percaya dengan ucapan Helena jika mereka memang tidak becus melayani Helena.
"Kakak bertanya apa aku tidak menghargai pemberian ayah, tapi sebenarnya ini bukan pemberian dari seorang ayah tapi dari seorang Archduke." Lanjut Helena yang semua orang terkejut lagi bahkan Kenzie dengan cepat menoleh padanya. Martha yang tengah menuangkan teh untuknya juga menghentikan kegiatannya karena terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady of Castillo || Heejin Loona [HIATUS]
FantasyKalian percaya transmigrasi jiwa? Atau tidak? Jika tidak, maka kemarilah. Aku akan menunjukkan pada kalian bahwa transmigrasi jiwa itu nyata dan kalian harus mempercayainya. Ini adalah kisah seorang wanita yang telah bertransmigrasi jiwa dua kali ke...