43

492 86 6
                                    

Di sebuah gudang yang terletak lumayan dekat dari Desa Botan, Helena dan Wendy telah di tempatkan di ruang tawanan yang di penuhi banyak anak-anak perempuan.

Dua anggota bandit yang membawa Helena dan Wendy menatap satu persatu anak perempuan lainnya yang terlihat ketakutan menatap mereka.

"Kalian semua panggil kami jika dua orang ini telah bangun. Mengerti?!"

"Mengerti."

Dua anggota bandit itu tersenyum angkuh mendengar jawaban para anak-anak perempuan itu lalu mereka berbalik pergi dari ruang tawanan itu.

Setelah merasa dua anggota bandit itu telah berjalan jauh dari ruang tawanan, Helena dan Wendy membuka mata mereka. Helena melihat banyaknya anak perempuan disekitarnya mulai dari yang lebih tua darinya dan yang lebih muda darinya dan semuanya adalah remaja.

Salah satu anak perempuan berdiri untuk memberitahu anggota bandit jika Helena dan Wendy telah sadar. Tapi sebelum dia melangkah, satu kakinya terlilit cambuk milik Wendy. Anak perempuan itu menoleh menatap Wendy terkejut.

"Duduk atau kau mati." Ancam Wendy.

Anak perempuan itu gemetar ketakutan mendapatkan ancaman dan tatapan tajam Wendy. Dia dengan segera duduk kembali dan memeluk temannya ketakutan.

Helena menatap satu persatu semua anak perempuan yang berada satu ruangan dengannya. Kemudian dia menatap Wendy dan Wendy menganggukkan kepala, dia tanpa mengucapkan mantra telah membuat dinding pelindung.

"Kalian semua ceritakan padaku apa saja yang kalian ketahui tentang Bandit Kalajengking Merah." Ucap Helena.

"Kau siapa? Untuk apa kami memberitahumu tentang para bandit itu jika kita semua akan berakhir di jual." Ucap salah satu anak perempuan yang terlihat seumuran Helena.

Helena menatap anak perempuan itu. "Aku Helena Castillo, aku akan menyelamatkan kalian. Sekarang kalian cepat beritahukan padaku semua hal yang kalian ketahui tentang para bandit itu."

Semua anak perempuan di ruangan itu terkejut. Dengan mata melotot dan mulut terbuka lebar mereka menatap Helena. Helena tidak bereaksi apapun melihat reaksi semua anak perempuan itu.

"Ka-Kau pasti bohong kan? Bagaimana mungkin putri Archduke Castillo bisa berada disini?"

"Benar, bagaimana putri Archduke ada disini? Beliau pasti dijaga sangat ketat oleh Prajurit Castillo agar nyawanya tidak terancam."

Helena menghela nafas mendengar pertanyaan-pertanyaan itu. Dia mengeluarkan benda berbentuk lingkaran dengan ukiran simbol dari Keluarga Castillo yang selalu dia bawa untuk memberitahu identitasnya jika ada kejadian seperti sekarang.

"Jadi apa kalian masih meragukanku setelah melihat ini?" Tanya Helena.

Semua anak perempuan itu terkejut lagi mereka mengenal simbol Keluarga Castillo. Karena tahu mereka telah berbuat salah mereka semua dengan segera bersujud kepada Helena.

"Nona Castillo mohon maafkan tindakan lancang kami. Maaf telah meragukan anda Nona." Ucap semua anak perempuan serentak.

Helena terdiam sebentar dan menghela nafas. "Kalian berhenti bersujud dan cepat beritahu aku apa yang kalian ketahui tentang Bandit Kalajengking Merah. Aku tidak ingin membuang banyak waktu lagi."

Semua anak perempuan tidak lagi bersujud sesuai perintah Helena. Kemudian salah satu dari mereka mendekati Helena.

"Nona saya akan memberitahukan pada anda apa yang kami ketahui tentang Bandit Kalajengking Merah. Mereka adalah bandit yang selalu merampok para pedagang yang akan ke pergi ke kota Herbras. Mereka awalnya hanya merampok para pedagang itu tapi suatu hari mereka tiba-tiba menculik kami dan juga merampok desa kami."

Lady of Castillo || Heejin Loona [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang