Gaess aku udah tulis di deskripsi
Sebelum baca cerita ini baca dulu Lisa For Eshan.
Yang belum baca, klean bakal bingung sama pemeran laen yang ada dicerita ini😘Vote dulu sebelum baca
Ramein🔥
****
KETIKA ada banyak adik yang sering kesal pada kakaknya. Bahkan sering memgumpati kakaknya, sampai berteriak 'Aku gak mau punya kakak semacam dia!' banyak yang selalu mengeluh akan hal itu.Hal yang paling mereka sebalkan dan selalu mereka umpati, itu semua adalah satu hal dan momen yang selalu di idamkan oleh gadis remaja yang kini sudah berusia 15 tahun. Begitu beruntungnya mereka, tapi masih saja suka mengeluh. Seharusnya, mereka melihat kebawah, ada banyak adik yang mengidamkan keharmonisan dengan seorang Kakak.
Ada seorang adik yang begitu memimpikan momen yang dimana, ia bisa tertawa lepas bercanda riang dengan seorang Kakak. Dia begitu ingin diganggu, di recoki, di ledek sampai menangis oleh seorang yang bernama Kakak. Para adik! Kenapa kalian selalu mengeluh, padahal jika dilihat dari sudut pandang gadis bernama Nana itu, kalian begitu beruntung.
Nana tengah menatap sendu ke arah depan. Pada Kakaknya yang sedang bermain basket setelah semua siswa pulang. Nana belum pulang, Nana masih menunggu sopirnya datang. Saat melihat Kakak sedang bermain basket sendiri, Nana jadi tertarik untuk melihatnya.
Nana menyandarkan kepalanya ditembok, sembari terus menatap pada Kakaknya.
"Kaak, andai Nana bisa main basket bareng sama Kakak," lirihnya, berkaca-kaca. Sudut matanya mulai berair.
Nana membayangkan, ia main basket bersama dengan Kakak. Lalu, kakak mengajari Nana bermain basket. Nana ingin, Nana ingin itu. Tapi ... Tidak mungkin, Kakak tidak mungkin mahu bermain dengan Nana. Andai Kakak tahu, Nana gak butuh temen. Nana butuh Kakak aja, Nana ingin main bersama Kakak. Diajak ngobrol, bercerita. Kapan mimpi itu bisa jadi nyata? Kenapa selama ini Nana harus terus bermimpi?
"San, ajarin gue dong!"
Nana langsung menegakan tubuhnya, ketika melihat Kak Citra menghampiri Kakak dengan wajah yang ceria seperti biasa.
"Boleh, sini, gue ajarin," balas Hasan, sembari mengulurkan tangannya pada Citra dengan senyuman yang terukir di wajahnya.
Nana menghapus kasar airmata di pipinya, ia kembali menelisik kegiatan mereka berdua. Kakaknya tersenyum pada Kak Citra, terlihat ramah. Sedangkan pada Nana? Selalu saja galak dan jutek.
Nana berjalan untuk menghampiri Kedua orang itu. Nana tidak mahu kalah, Nana juga ingin menarik perhatian Kakaknya. Jika Kak Citra saja bisa. Kenapa Nana tidak?
"Kakak!" teriak Nana dipinggir lapangan.
Hasan dan Citra langsung berbalik, keduanya sama-sama bingung melihat Nana yang belum pulang. Hasan memberikan tatapan bertanya pada Citra. Citra tersenyum tipis, menggerakkan kepalanya sebagai kode, agar Hasan menghampiri Nana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Angel (SELESAI)
Teen Fiction[𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐃𝐔𝐋𝐔 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐁𝐀𝐂𝐀] WARNING : Siapkan tisu sebelum mulai baca. Terdapat banyak bawang di dalam. **** Ini bukan tentang kisah dua orang remaja yang saling mencintai, atau sedang jatuh cinta. Tapi ini kisah tentang dua oran...