BAB 27 : Tahu Diri

1.7K 134 28
                                    

Penasaran? Penasaran?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penasaran? Penasaran?

Maaf apabila ada salah, jangan marah-marah ya, aku aja udah berusaha gak marah wkwkwk

Beneran, part ini gak ada sad lagi

Yuk setor vote dulu❤

2940 kata untuk kalian😜

****

"HASNA, harusnya lo peluk gue. Gue kakak lo."

Salim berdiri dan menghampiri Nana yang masih bersembunyi di belakang Hasan dan di ikuti oleh Langit.

"Cantik dan lucu." kekehnya, menelisik setiap inci di wajah Hasna.

Hasan menggenggam tangan Nana kuat, mengisyaratkan agar Nana berdiri di sampingnya saja. Keadaan seolah mencekam bagi Hasan, dia tidak berdaya tapi dia enggan adiknya di sentuh oleh Salim.

"Kenapa kamu menjauhkan Hasna dari saya Hasan?"

Hasan memalingkan wajahnya ke arah lain. Salim melangkah lagi mendekati Nana, setelahnya ia berdiri tepat di depan Nana.

"Saya Om kamu, Hasna. Kenapa kamu ketakutan?" Salim menoleh pada Hasan, ia tersenyum sinis. "Pasti kamu sudah menghasut Hasna, kan?"

"Nggak! Kakak gak pernah hasut Nana. Kakak sayang sama Nana." Hasna yang menjawab, Hasan tidak berani menjawab, jalankan menjawab, menatap wajah Salim pun tak berani.

Salim menertawakan pengelakan Nana terhadap dirinya.

"Saya tidak habis pikir, kalian di butakan oleh kasih sayang."

Eshan bangkit dari duduknya, "Kak Salim, kenapa kakak malah mendebat Hasna? Kakak akan kalah."

"Apa maksudmu, Eshan?"

Eshan menunduk, sembari tertawa kecil. Ia menepuk tangan Salim beberapa kali. "Tau apa itu ikatan batin?" Salim mengangkat satu alisnya tak mengerti.

"Hubungan satu darah tidak akan pernah putus, walaupun ada banyak orang yang ingin memutuskannya. Jangan tanyakan keburukan Hasan di depan Hasna. Yang Hasna tahu, hanya ada kakaknya yang baik, yang sangat ia sayangi. Kakak bakalan kalah mendebat Hasna tentang kakaknya."

"Semuanya tertipu." tekannya, mengeja setiap katanya.

Hasna maju dan berdiri di samping Papanya.

"Mama, Papa, dia orang yang sama yang waktu itu bilang kalo dia kakak kandung Nana, dan kakak Hasan bukan." Nana menatap kedua orang tuanya, kemudian memegang tangan Hasan.

"Kakak Nana cuma Kakak Hasan. Kamu jangan misahin Nana sama kakak. Kamu jangan ngaku-ngaku. Kakak Nana cuma satu dan itu Kakak Hasan!" ucapnya, memberikan peringatan pada Langit.

My Little Angel (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang