BAB 34 : Hanya Hasna Untuk Hasna

1.8K 139 20
                                    

Kalian dapet cerita ini dari mana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian dapet cerita ini dari mana?

Yuk setor vote dulu

Terimakasih yang sudah setia membaca dan mengikuti cerita ini sampai sekarang. Luvv

SPAM KOMEN DAN 50 VOTE AKU UP CEPET DEH

Part ini akan membuat kalian memaki dan mengumpat tak jelas. Jadi mohon maklum terimakasih.

****

GORDEN putih itu di singkap oleh pemiliknya. Cahaya senja begitu nampak saat ia melihatnya di atas balkon kamar. Bayang-bayang kakaknya yang tiba-tiba perhatian, melintas di benaknya. Nana menatap sendu ke atas langit. Dia sudah bilang bukan, bahwa dia tidak akan lemah lagi. Dia tidak akan lemah lagi, walaupun kakaknya terus menunjukan perhatiannya pada Nana.

Kenyataannya, dia hanya berpura-pura dan memberi harapan semu.

Dia kembali mengingat, saat ia melihat dua orang kakak beradik yang begitu dekat dan akrab di sosial media. Mereka nampak bahagia, dan selalu dekat. Senang pasti, ketika sang adik di jahili oleh kakaknya. Dia akan langsung berteriak pada Mama dan mengadukannya.

Itu semua hanya angan-angan kosong yang selalu Nana harapkan akan terjadi kepadanya. Dia hanya ingin kakak, dia ingin dekat dengan kakak. Dia ingin di mengerti dan disayangi oleh kakak. Dia ingin sedekat nadi dengan kakak. Sudah sekian kali Nana bermimpi, namun mimpi itu tidak jua menjadi nyata, yang ada hanya ada luka.

Kriiing...

Kriiing...

Nana terperanjat ketika ponselnya berdering. Ia langsung mengambil ponsel. Keningnya mengerut, ia nampak bingung ketika melihat Elma menelfon dirinya. Nana menekan tombol hijau dan mulai berbicara.

"Kenapa Elma?"

"Na! Lo udah tau kalo Kak Hasan mau balapan sama Kak Langit?"

"Nana gak tau."

"Na! Lo harus cegah kakak lo. Gue tau siapa Langit dan gue tau berbahayanya Geng dia. Lo harus cegah kakak lo!"

Jantungnya tiba-tiba berdetak sangat cepat, untuk apa kakaknya balapan dengan Kak Langit, apakah karena dirinya?

"Alasan Kakak balapan itu karena apa, Elma? Kenapa Elma bisa tau?"

"Karena Kakak lo mau bela Chika, biar dia dapat haknya. Kak Langit gak mau tanggung jawab sama kehamilan Kak Chika."

Nana terdiam lama, ia berpikir keras sembari mencerna setiap ucapan Elma. Sebrengsek itu kah, Kak Langit? Lalu, bagaimana jika Papanya tahu bahwa Langit sudah melakukan hal memalukan seperti itu?

My Little Angel (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang