BAB 20 : Kakak Hasan Kakak Aku!

2K 135 7
                                    

Assalamualaikum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalamualaikum

Gaess maafkeun yaa upnya lama huhu

Aku beneran gak ada waktu buat up

Demi kalian aku nyempetin up gaes

Selama ramadhan, aku bakalan jarang up

Jadii slow up ya gaess

In syaa Allah syawal produktiv lagi nulisnya:)

Btw selamat menunaikan ibadah puasa ya

Utamakan membaca Al-Qur'an sebelum baca cerita wattpad ya❤❤

(Maaf, ada sedikit kata-kata kasar di sini. Ambil baiknya dan buang jauh-jauh buruknya ya gaes)

Vote dulu yuk😍

****

BAHAGIA itu sederhana. Tidak perlu pergi jauh untuk mendapatkan bahagia. Terkadang seseorang yang selama ini dekat dan berada di samping kita, mampu membuat kita bahagia. Bahagia tidak perlu mewah, apalagi wah, cukup Kakak bersikap seperti kakak pada umumnya saja, Nana sudah sangat bahagia. Bahagia Nana tidak terletak dari kemewahan harta, atau tumpukan uang dan barang-barang yang mewah. Tapi, bahagia Nana adalah bersama Kakak.

Nana sangat semangat untuk ke sekolah, sebab hari ini sudah mulai UAS. Kebahagian Nana sudah lengkap, keluarga Nana sudah menjadi keluarga paling bahagia. Dan kebahagiaan ini akan semakin lengkap ketika adik Nana lahir ke Dunia ini, dan bisa berkumpul dengan Kakak, Mama, Papa dan Nana sendiri. Sudah cukup, Nana bahagia dengan keluarganya yang lengkap seperti saat ini. Nana tidak ingin kehilangan moment ini lagi.

"Jadi, Nana sama Kakak udah belajar nih buat ujian pertama hari ini?" tanya Eshan, menahan senyum. Lisa terkekeh geli, ia pun sama seperti Eshan. Gemas melihat kedua anaknya akur, dan bisa sedekat yang mereka lihat saat ini.

"Iya, dong, Nana udah belajar sama Kakak," Nana menoleh pada Hasan dengan wajah berbinar. "Iya kan, Kak?"

Hasan melirik Nana sekilas, ia mengangguk singkat sembari tersenyum.

"Kan, Mama liatnya seneng kalo kalian akur gini," Lisa memberikan dua potong roti yang sudah di beri selai coklat pada Nana dan Hasan.

"Doa Nana di kabulkan sama Allah, Mama,"

"Bagus, jangan berhenti berdoa ya?" Nana mengangguk senang. Sesekali netranya melirik Hasan yang tengah mengunyah.

Hasan menatap arloji di tangannya. Ia segera bergegas ke dapur dan mencuci tangannya.

My Little Angel (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang