BAB 29 : Penjelasan Dan Ikhlas

1.5K 128 17
                                    

Sengaja gak sedih :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sengaja gak sedih :)

Setor vote dan perbanyak komen ya gaessss🔥

Tapi, dia gak bisa berhenti buat menyayangi Little Angelnya.

• My Little Angel •

****

NANA mengeratkan pegangannya pada pinggang Rafa yang tengah mengendarai motor. Di sisi lain, Nana cukup suka dengan motor Rafa. Seperti motor jaman 99an yang ada di flm Dilan. Dari awal Nana sudah bisa menebak jika Rafa terbawa perasaan dengan flm itu, makannya dia rela membeli motor ini hanya demi menyenangkan hati.

"Om mau ajak Nana kemana, sih? Awas aja kalo Om berani nyulik Nana."

"Sama aja saya bunuh diri kalo nyulik kamu, bocah!" balasnya berteriak.

"Om gak usah teriakin Nana ya!"

"Ya ampun kalo saya bicaranya pelan, nanti kamu ngira saya budeg karena di anggap gak jawab pertanyaan kamu."

"Fokus ke jalan aja Om, jawab pertanyaan aja kaya jawab soal ujian!" ledek Nana di akhiri kikikkan pelan.

Setengah jam perjalanan mereka, mereka sudah sampai di sebuah gedung yang terdapat rooftop di atasnya. Mata Nana menyipit, karena terik matahari yang menyengat saat keduanya sampai di rooftop gedung yang sudah di ubah, seperti tempat tongkrongan anak muda jaman sekarang.

"Ngapain Om bawa Nana kesini? Om mau bunuh Nana yah? Om mau dorong Nana dari sini yah?" tanya Nana polos.

Rafa mengacak rambutnya gemas, ia mengetuk-ngetuk jidat Nana dengan jarinya. "Kamu itu bisa berhenti suudzon gak sama saya?"

Bibir Nana mengerucut, sembari berkacak pinggang.

"Om jangan marahin Nana, Nana gak ngerti maksud Om bawa Nana kesini. Om mau lamar Nana kayak yang ada di flm-flm? Maaf Om, Nana gak mau nerima laki-laki alay modelan Om." ia membenarkan kecamatanya dengan gaya angkuh.

"Astaghfirullahaladzim..." sampai nyebut. "Kepercayaan diri kamu itu udah akut banget."

Nana mengangkat satu sudut bibirnya. "Siapa yang ngajarin Nana buat jadi orang percaya diri? Om lah, masa Mang Jajang."

Rafa mengepalkan tangannya gemas ke hadapan wajah Nana. Ia langsung mengambil ponsel dan menghubungi seseorang.

"Kalian itu jadi human lelet banget ya! Kalian itu harus belajar disiplin soal waktu. Nyuruh janjian jam 8 sekarang udah jam 9 masih belum kesini. Niat gak sih, mau ketemu?" omelnya tanpa ada jeda.

"Gue tunggu 5 menit lagi."

"Ya ampun, lo bilang tunggu 30 menit lagi? Lo gak tau rasanya gimana saat di samping lo ada bocah gak tahu aturan yang cerewetnya gak ada yang bisa ngalahin."

My Little Angel (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang