BAB 39 : Kehilangan Dan Kenyataan

2.7K 137 11
                                    

Assalamualaikum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalamualaikum

Kok tumben upnya bentar banget?

Moodnya lagi baik banget soalnya

Spam komen yang banyak nanti aku UP cevat.

WARNING!

Bacanya sambil menghayati aja ya

Part ini mengandung rasa penasaran tingkat tinggi. Kalian akan di buat travelling kemana-mana.

Mengandung bawang (sikit kok)

Selamat membaca :')

****

HARI senin Hasan sudah masuk sekolah. Bertepatan dengan di laksanakannya ujian sekolah. Sebelum ujian, Hasan sempat menghafal beberapa mata pelajaran yang akan ada ketika ujian sekolah hari ini. Satu bulan lebih tidak sekolah, bukan berarti Hasan bermalas-malasan di rumah karena sakit. Ia tetap memaksakan diri untuk belajar dan meminta materi pelajaran yang sudah di pelajari kepada teman-temannya.

Ketiga pria itu keluar dari ruangan mereka masing-masing dengan tampang yang tidak sedap untuk di pandang.

"Gara-gara semalaman gue main mobile legend sama si Juned, gue jadi gak bisa ngisi soal matematika tadi, kan!" gerutu Umar, sembari menjambak rambutnya frustasi.

"Salah lo sendiri, kenapa mau-mau aja di ajak sama, si Juned? Udah tau hari ini mau ujian. Si Juned sih, enak hari ini libur. Lah, lo?" kata Jejen.

"Gue nyesel, kan, Jen!"

Jejen menatap Hasan yang hanya diam.

"San, gimana ujian hari ini? Gak bikin kepala lo sakit, kan?"

"Gak, biasa aja."

"Halah, Jen, di mata Hasan, matematika itu biasa." solot Umar dengan intonasi ngegas.

"Karena dia belajar. Gak kayak lo, May!"

Umar mendorong pelan bahu Jejen sembari mendelik. "Gak usah buka kartu, lah, Jen,"

"Langsung pulang aja lah, San. Gue tau lo masih belum pulih total."

Hasan tertawa kecil, "gue udah sembuh, lah, Jen."

"Lo tetap penjahat di mata gue, Hasan!"

Ketiga pria itu langsung menoleh ke belakang, dan melihat siapa yang berbicara seperti itu.

"Ya, lo tetep penjahatnya disini. Andai lo mau maafin Alka, dan gak ngejauhin dia. Pasti dia gak akan ikut sama geng cheetah. Lo jahat, San."

"Gaya lo, Du, udah kayak si Cinta ngomong sama si Rangga." ledek Umar, sembari memiringkan sudut bibirnya.

My Little Angel (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang