EXTRA CHAPTER 1

2.1K 139 8
                                    

🕊🕊🕊🕊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🕊🕊🕊🕊

"BERAPA pak?"

"Dua puluh ribu, A."

Hasan tersenyum dan merogoh saku celananya.

"Ambil aja kembaliannya, Pak." ucap Hasan memberikan selembar uang berwarna merah.

"Usein, mau ketemu Mama, yee!" teriaknya antusias. Ia melingkarkan tangannya di leher Hasan sembari memiringkan kepalanya.

"Mama bakal gendong Usein kan, Kak? Telus, kakak Nana bakalan ceneng liat Usein?"

Hasan tersenyum tipis mendengar itu. Ia mengusap lembut kepala adiknya.

"Iya."

Ketika Husein berusia tiga tahun, ia mulai mengenal siapa mama dan kakaknya. Hasan sudah menanamkan rasa cinta dan sayang di dalam diri Husein untuk Mama dan Hasna. Meskipun keduanya sudah tidak ada. Hasan ingin, mereka tetap terkenang sampai nanti.

Hasan berjalan menuju makam mama dan adiknya. Setiap kali ia menginjakan kaki di tempat pemakaman umum ini, hatinya seolah berdenyut nyeri. Merasakan luka yang masih terasa sampai sekarang.

Setelah ia sampai, Hasan menurunkan Husein dari gendongannya. Anak itu nampak tengah menilik ke sekitar. Tapi yang ia dapat hanya keheningan saja.

"Dimana mama, kak? Apa mama gak tau kalau Usein udah sampe?"

"Mama ada disini."

"Mana? Mana mama Usein?" ia kembali menilik ke sekitarnya.

Hasan langsung memegang kedua tangan Husein, sampai ia melihat ke arah Hasan, dan menatap wajahnya dengan seksama.

"Husein, ini mama. Ini rumah mama. Disini ada mama sama kakak Nana." ucap Hasan dengan hati-hati.

Bocah kecil itu menatap dua pusara yang nisannya bertuliskan nama Ibu dan Kakaknya.

"Jadi, Mama sama Kakak Usein udah meninggay yah? Telus, mama gak akan gendong Usein yah, Kak?"

Hasan memalingkan wajah, menyeka sudut matanya yang mulai berair.

"Iya, tapi, Mama selalu liat kita berdua. Sekarang aja, mama pasti lagi tersenyum liat Husein datang sama, Kakak."

Husein mencabik lucu.

"Mana, Usein gak liat, mama..."

"Sein, kamu emang gak liat mama. Tapi mama bisa liat Husein. Jadi," Hasan mengusap air mata di pipi Husein. "Jangan sedih dulu ya, Sein. Mama suka merhatiin Husein. Mama selalu jaga Husein tanpa Husein tahu."

My Little Angel (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang