BAB 28 : Hasan Akan Kembali

1.5K 128 17
                                    

Setor vote dulu yuk ah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setor vote dulu yuk ah

Legaaa

Jangan lupa vote dan komen seee banyak mungkin yok.

****

SETELAH percakapan Hasan dan Eshan selesai, mereka bertiga keluar. Semua keluarga sepakat untuk melakukan tes DNA. Karena mereka tidak mau memperlambat masalah. Mereka ingin cepat menyelesaikannya. Keluarga mereka menyukai kedamaian, tidak suka jika ada keributan seperti ini.

Sebelum pergi, Salim melirik pada Hasan dan mengatakan satu hal yang membuat Hasan semakin terguncang.

"Bersenang-senanglah Hasan, ini hari terakhir kamu ada disini."

Tentu, Hasan akan pergi jika memang ia bukan anak kedua orang tuanya. Tapi, jika terbukti bahwa Hasan adalah anak kandung kedua orang tuanya. Hasan tidak akan segan untuk memberikan pelajaran kepada mereka. Karena nasihat yang di berikan papanya tadi, seolah membangkitkan diri Hasan yang dulu, yang di segani dan di takuti semua orang. Hanya hari ini Hasan lemah, besok tidak lagi.

"Bodoh!" Hasan mengangkat kepalanya tak mengerti. "Jangan jadi bodoh ketika berada di situasi seperti ini, lawan rasa takut kamu. Gunakan otak cerdas kamu, Hasan. Cari tahu dulu, sebelum kamu memutuskan untuk pasrah."

"Buat apa Hasan cari tahu? Kalo kebenaran udah ada di depan mata?" Hasan tersenyum kecut. "Papa udah tau kan, kebenarannya? Pasti Om Salim udah ngasih tahu semuanya dari map itu kan?"

Eshan melempar map itu ke sembarang arah, Lisa dan Hasan ikut terkejut dengan tindakan Eshan. "Untuk apa saya sekolah jika saya gampang di bodohi lewat beberapa kertas? Saya tidak sebodoh itu, Hasan. "

Hasan mengerutkan keningnya tak mengerti. "Papa yakin sama kamu, kamu bukan anak yang pantang menyerah pada keadaan. Kamu menjunjung tinggi soal harga diri. Harga diri kamu udah di injek sama dia, lawan jangan diem dan nangis di pojokan."

Kalimat yang di lontarkan Eshan barusan, sedikitnya sudah menghidupkan api di dalam diri Hasan. Seperti bensin yang di tumpahkan ke atas kertas lalu di bakar dengan satu korek api.

"Tapi, Pa-Langit kan..."

"Itu belum pasti." tekannya tegas

"Papa sama Mama gak pernah tanya perihal ini sama kamu bukan berarti kami tidak tahu, Hasan. Kak Salim kan yang jadi pemicu kamu buat jauhin Hasna?" tanya Lisa.

Hasan terperangah, Lisa tersenyum kecut.

"Apa pernah kamu bilang sama Mama, apa pernah kamu tanya sama Mama? Kalo kamu tanya, semuanya gak akan terjadi. Kamu gak akan pernah jauh dari adik kamu, adik kamu gak akan pernah sedih karena jauh dari kakaknya. Kenapa kamu gak pernah bilang sama Mama ataupun Papa."

My Little Angel (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang