🔞 Sex scene
Laki-laki berambut hitam itu kini duduk di atas kursi bar sambil menyesap rokok rasa berry yang terselip di antara jari telunjuk dan jari tengahnya. Ia menghembuskan asap beraroma berry tersebut ke udara lalu meraih gelas kecil berisi minuman beralkohol. Ia menelannya dalam sekali tegukan kemudian kembali menghisap rokoknya lagi.
"Na Jaemin!"
Merasa namanya dipanggil, Jaemin menoleh. Tatapan matanya mengarah pada sahabatnya yang baru saja datang dan membenarkan posisi apron di tubuhnya. Pemuda yang bekerja sebagai seorang barista itu segera menghampiri Jaemin dengan senyum terbaiknya kemudian memeluk Jaemin singkat.
"Bagaimana? Apa ada pelanggan malam ini?"
Jaemin mengidikkan bahu, "semuanya membosankan. Tapi aku mengincar pria itu, lihatlah." Jaemin meraih bahu pemuda yang diketahui bernama Haechan tersebut lalu menunjuk seorang pria yang sedang duduk di sofa sambil bercengkrama dengan teman-temannya.
"Kenapa tidak langsung kau hampiri dia?"
"Baiklah. Hei, siapkan kamar untukku." Jaemin mengedipkan sebelah matanya lalu membuang putung rokoknya ke tempat sampah. Ia merapihkan pakaiannya kemudian berjalan menghampiri pria yang ia incar tersebut.
Pria bertubuh tinggi tegap itu menoleh. Senyuman lebarnya mendadak luntur melihat keberadaan Jaemin yang sedang berjalan ke arahnya. Tatapan matanya seolah mengintimidasi pemuda berusia 21 tahun tersebut. Setelah puas memandangi dari ujung kepala hingga ujung kaki, pria itu kembali memasang senyumanya tanpa menunjukkan gigi.
"Hei, mau aku temani?" Tanya Jaemin sambil duduk di samping pria berjas hitam itu.
"Boleh." Pria itu menarik pinggang Jaemin mendekat lalu mengelusnya. Ia memandangi betapa cantik paras pemuda di depannya ini. Lihatlah sepasang matanya yang berbinar seperti anak kucing.
Lantas mereka pun menghabiskan waktu bersama. Saling bertukar cerita kecil, meminum minuman yang tersedia, ataupun bercumbu mesra. Mereka sudah akrab walau baru bertemu.
.
.
.
.
.
.Berakhirlah dimana mereka berdua masuk ke dalam kamar yang tersedia di klub tersebut. Kamar yang didominasi warna hitam dengan sedikit warna merah tua. Jaemin terkekeh geli sambil menarik tangan pria tinggi itu masuk ke dalam lalu mengunci pintu menggunakan kartu berwarna hitam. Pria tersebut lantas duduk di atas ranjang, menunggu Jaemin berganti pakaian.
Tak lama kemudian Jaemin keluar dari ruang ganti. Tubuh rampingnya kini terbalut gaun tidur berwarna merah terang begitu juga bibirnya yang dipoles dengan lipstik berwarna senada. Terlihat cantik dan seksi meskipun laki-laki.
Jaemin pun berjalan menuju pria tersebut dengan kaki telanjang. Ia naik ke atas ranjang lalu memposisikan diri berlutut di antara kedua kaki.
"Aku ingin tahu namamu." Bisiknya pelan sambil mengusap rambut bagian belakang pria tersebut.
"Bin. Jeon Bin."
"Baiklah... Bin."
Pria bernama Bin itu menyeringai kecil. Ia menarik ujung dari pakaian tidur Jaemin lalu meremas dua bongkahan kenyal tersebut. Jaemin memejamkan matanya, melenguh pelan begitu Bin menjilat lehernya sesekali mengecupnya lembut. Mereka saling bertatapan sejenak hanya untuk memuja paras satu sama lain sebelum bercumbu dengan begitu dalam dan sedikit panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI] positions. | JenoJaemin
Fanfiction[REVISI] Terakhir kali Jeno melihatnya, dia hanyalah seorang anak laki-laki labil yang tidak mengerti apa itu cinta. Penampilannya culun, senyuman lebar seperti badut, dan rambut berbentuk mangkuk. Namun semuanya berbeda ketika Jeno datang ke sebuah...