Chapter 11 : City

32K 3.6K 258
                                    

🔞 Sex scene

Jaemin mendongak saat rambutnya ditarik paksa. Dua pria yang sedang mengerjain lubangnya itu menggeram kuat membuat Jaemin mencoba membuka sepasang mata cantiknya. Ia mencengkeram pergelangan tangan yang mencekiknya dari belakang.

"Jangan keluarkan di dalam, brengsek." Geram Jaemin.

"Tidak tidak! Isi saja lubangnya."

Jaemin mengeraskan rahangnya saat mendengar perkataan atasannya yang sedang duduk santai itu. Ia pun memeluk kepala pria di depannya ini sambil memejamkan mata erat. Begitu mereka menggeram, Jaemin merasakan perutnya menghangat karena menampung sperma dari pria yang berbeda bahkan sampai mengalir keluar.

Tubuh Jaemin dibanting ke atas sofa dengan keadaan telentang dengan kedua kaki mengangkang bebas. Para pria yang sudah mencicipi tubuhnya kembali merapikan pakaian mereka kemudian kembali ke tempat duduk masing-masing. Sedangkan Jaemin mencoba untuk bangkit meski tubuhnya rasanya mati rasa. Pemuda itu berdiri, membungkuk kecil sebelum berjalan keluar dengan perasaan marah. Rasanya ia ingin sekali menghancurkan wajah para pria mesum itu.

Jeno terdiam saat Jaemin keluar lalu berjalan memunggungi Jeno. Namun, Jeno bisa mendengar suara decihan Jaemin selagi ia melangkah menjauh dari ruangan itu. Alhasil Jeno pun mengikuti langkah kaki telanjang Jaemin menuju ruang ganti yang tersedia di sana.

Pemuda bertubuh ramping itu masuk ke dalam ruang ganti. Ia duduk di salah satu kursi lalu menatap wajah berantakannya di cermin. Mengepalkan kedua tangannya sebelum meninju cermin rias tersebut hingga retak. Tidak mempedulikan jika tangannya bisa saja terluka.

"Pria tidak tahu diri! dan apa yang kau lakukan Na Jaemin!? Sampah. " teriak Jaemin sambil memukul dadanya yang sesak berulang kali.

Jaemin menyesal karena telah mengikuti ucapan dari bosnya. Bosnya itu berkata bahwa ada satu orang pria yang ingin bertemu dengannya, maka dari itu Jaemin segera mengganti pakaiannya dengan pakaian yang biasa ia pakai untuk melayani tamu-tamunya. Namun ketika Jaemin sampai di ruangan pribadi sang bos, Jaemin langsung disuguhi oleh empat pria berjas rapi. Mereka adalah para pengusaha kaya raya itu.

Dan yah, Jaemin harus melayani keempatnya dalam satu malam. Ia dipaksa, diperkosa habis-habisan, dan mereka menanamkan sperma mereka di dalam diri Jaemin berulang kali. Jaemin diperlakukan seperti binatang saat itu. Ia tidak bisa merasakan kedua kakinya lagi begitu juga dengan hatinya yang semakin hancur.

"Shibal.." Lirihnya pelan. Jaemin meraih sebuah botol kecil berisi banyak pil berwarna putih dari laci meja riasannya. Jaemin segera menelan empat pil tersebut tanpa melarutkannya dengan air.

Setelah mengonsumsi empat buah pil penenang, akhirnya Jaemin terdiam. Hanya terdengar nafasnya yang mulai tenang walau sempat memburu sebelumnya. Jaemin menghela nafas kasar, mengusap wajahnya lalu menyisir surainya ke belakang menggunakan jari-jari sebelah kanan. Baru saja tubuhnya yang semakin ringkih itu hendak berdiri dari duduknya tetapi pintu ruangan tersebut terbuka menampilkan pria yang telah berbuat kurang ajar padanya tadi.

Itu bosnya.

Jaemin mengalihkan pandangannya ke sembarang arah. Ia tidak ingin berakhir memukuli wajah menyebalkan itu saat ini juga.

"Na Jaemin, ada seseorang yang bertemu denganmu." Ujarnya sambil mendekat.

"Kau tidak tahu jika aku baru saja melaya-"

Pria itu mencengkram lengan Jaemin dan menariknya mendekat, "cepat basuh dirimu, pelacur." Wajahnya terlihat marah karena Jaemin menolak permintaannya.

Jaemin pun menghempaskan tangan itu dengan kasar lantas mengepalkan tangannya. Ia menatap tajam ke arah pria gendut itu dan hendak melayangkan tinjuan jika saja pria itu kembali melanjutkan kalimatnya.

[REVISI] positions. | JenoJaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang