Suara kicauan burung terdengar nyaring di pagi itu. Jarum jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi, matahari pun perlahan mulai naik siap menyinari seisi bumi. Pagi ini udara di luar mulai dingin karena hari sudah memasuki bulan november. Dedauan kering berterbangan hingga jatuh ke tanah, membuat para petugas kebersihan harus bekerja lebih ekstra untuk membersihkan seisi kota termasuk taman.
Jaemin mengerutkan keningnya begitu ruhnya kembali ke dalam tubuh. Pemuda berambut pirang itu mulai membuka matanya, hal pertama yang ia sadari adalah dirinya yang terbaring di atas karpet berbulu lembut tersebut sedangkan kepalanya dipangku oleh sebuah bantal empuk.
Jaemin menyapu pandangan ke sekitar sebelum ia beranjak duduk dan memandangi seisi apartemennya. Tampak kosong tidak ada seorang pun kecuali dirinya. Jaemin menghela nafas, ia menunduk dan memandangi karpet berbulu lembut tersebut. Senyuman sinis terlukis di wajah manisnya begitu menyadari Jeno sudah pergi sebelum dirinya bangun.
Setelah menghabiskan waktu semalaman dengan cara berbaring di atas karpet dan di atas bantal yang sama, Jaemin dan Jeno akhirnya tertidur. Jeno bangun terlebih dahulu kemudian ia memandangi wajah Jaemin yang terlihat tenang dan polos, hal itu membuat Jeno lupa bahwa pemuda di depannya ini adalah seorang pekerja seks di klub malam meski semua pelanggannya adalah orang-orang mahal. Selain itu, Jeno juga melihat dengan matanya sendiri bahwa Jaemin yang terlihat polos ini berubah menjadi binal jika sudah beraksi di malam hari.
Mereka tertidur dengan posisi berhadapan. Perlahan Jeno mengusap bibir yang telah ia cumbu tadi malam, Jeno juga meraba kelopak mata Jaemin serta mengusap bulu matanya yang lentik alami. Jaemin tampak bergerak sejenak karena merasa terganggu sebelum mendekatkan posisinya mencari kehangatan di dada bidang Jeno secara tak sadar. Jeno mengeraskan rahangnya, menggigit pipi bagian dalamnya sebelum ia bangkit dari posisi berbaringnya.
Ia memandangi selimut bergambar kelinci yang mereka berdua pakai. Terlihat begitu feminim tetapi cocok dengan penampilan Jaemin. Jeno pun berdiri lalu meraih jaket kulitnya dari atas sofa. Tubuhnya yang dibalut kaos polos berwarna hitam kini tertutup oleh jaket kulit berwarna senada. Ia harus kembali ke rumah dan bersiap untuk menerima pertanyaan-pertanyaan dari Taeyong; ibunya.
Sebelum berjalan pergi, Jeno melirik ke arah Jaemin yang tidur meringkuk dengan tenang, pemuda itu mengerjap sekali lalu melanjutkan langkahnya menuju keluar apartemen setelah memakai sepatu serta membawa helmnya.
Sepanjang perjalanan, telinganya memerah. Bagaimana bisa mereka tidur tenang di atas bantal yang sama? Bahkan mereka pun berbagi selimut meski sempat beradu mulut.
Sesampainya di rumah besarnya itu Jeno pun memarkirkan motornya di dalam garasi khusus motor. Pemuda itu berjalan masuk ke dalam rumahnya sambil mengacak rambutnya pelan. Wajahnya yang masih terlihat mengantuk membuat Stephen sang adik rusuh segera menghampirinya dari arah dapur. Seperti biasa membawa banyak cemilan di dalam pelukannya.
"Hei hyung, kenapa tadi malam kau tidak pulang?" Tubuhnya berdiri tepat di hadapan sang kakak.
Jeno menatap datar adiknya ini lalu lanjut berjalan tetapi lagi-lagi Stephen menghalangi langkahnya. Alhasil Jeno menghela nafas jengah, ia melipat kedua tangan di depan dada.
"Ayolah jawab pertanyaanku, darimana sebenarnya kau ini? Apa kau tahu appa dan eomma terus menanyakan keberadaanmu sejak kemarin sore. Ponselmu juga tidak aktif."
"Aku menginap di rumah temanku, sudah 'kan? Sekarang minggir. Aku ingin pergi ke kamar."
"Wait!" Stephen mendekat. Ia menghirup aroma asing dari tubuh Jeno, aromanya mirip seperti stroberi meskipun samar-samar. Perlahan senyuman menggoda terlihat di wajah Stephen, "kok bau stroberi?" Tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI] positions. | JenoJaemin
Fanfiction[REVISI] Terakhir kali Jeno melihatnya, dia hanyalah seorang anak laki-laki labil yang tidak mengerti apa itu cinta. Penampilannya culun, senyuman lebar seperti badut, dan rambut berbentuk mangkuk. Namun semuanya berbeda ketika Jeno datang ke sebuah...