- Jung Jeno diketahui pergi ke sebuah club malam di Itaewon bersama seorang laki-laki
- 'orang spesial' yang pergi bersama Jung Jeno bukanlah Huang Renjun?
- Model Jung Jeno sedang menjalin hubungan dengan seseorang? Bagaimana dengan Huang Renjun?
Klik.
Jeno menghela nafasnya kemudian melipat tangan di depan dada. Berita-berita itu sangatlah berlebihan, Jeno hanya pergi ke klub malam bersama Jaemin dua hari yang lalu, dan mereka pergi sekitar jam sepuluh malam setelah memastikan tidak ada satupun awak media yang mengikuti.
Juga kenapa mereka selalu menyangkutpautkan Renjun dengan dirinya? Ayolah, Jeno tidak suka begitupun Renjun.
Lantas lelaki berusia menjelang 22 tahun itu memejamkan mata. Menyender santai pada punggung sofa kemudian mencoba untuk menenangkan pikiran sambil menunggu Jaemin pulang. Jaemin sedang pergi keluar seorang diri, entahlah kemana.
Mungkin pergi berbelanja.
Tidak lama kemudian pintu utama terbuka. Sosok Jaemin yang dibalut pakaian hangat mulai melepas sepatu. Ia menenteng sebuah tas karton berisi kue stroberi dan kunci mobil.
Jaemin meletakkannya di atas meja makan dengan gusar lalu segera berjalan menghampiri Jeno, "Jeno-ya."
"Hei, kamu sudah pulang?" Jeno pun beranjak lalu berdiri di hadapan Jaemin. Hendak memberikan ciuman selamat datang tetapi Jaemin menahan dadanya.
"Dengar," Jaemin menatap sepasang mata Jeno dengan tajam, "aku hamil."
"Hamil?"
Jeno terkejut. Ia membulatkan matanya saat mendengar penuturan tersebut. Hamil? Benarkah?
"Kamu serius?" Tanya Jeno sekali lagi seolah memastikan jika perkataan Jaemin barusan bukanlah bualan semata.
"Aku baru cek ke dokter. Dokter bilang rahimku tidak berfungsi dengan baik tetapi terdapat janin yang sedang tumbuh di dalamnya."
Keduanya terdiam cukup lama. Khawatir dengan anggapan kedua orang tua mereka jika mendengar hal ini. Jaemin sedang mengandung di saat keduanya sama sekali belum merencanakan pernikahan. Bagaimana jika kedua orang tua mereka mengetahui ini?
Jaemin pun berkacak pinggang. Menatap kosong ke arah pintu balkon yang sedikit terbuka sehingga udara dingin masuk ke dalam. Ah ia butuh rokok saat ini juga namun Jeno sudah membuang semuanya. Sial.
"Gugurkan."
Sontak Jaemin menoleh. Jeno baru saja mengatakannya? Bagaimana bisa?
"Apa maksudmu? Gugurkan?" Jaemin bertanya dengan nada sinis. Merasa tidak terima karena Jeno memintanya untuk melakukan aborsi.
"Bagaimana jika itu bukan anakku?"
Lelaki bersurai pirang itu mematung di tempat, tidak percaya dengan apa yang baru saja Jeno katakan. Jaemin memang pernah berhubungan intim dengan orang lain selain Jeno, hanya saja Jaemin sudah memastikan mereka semua memakai kondom atau Jaemin yang mengonsumsi pil kontrasepsi.
Lagipula Jeno sering menyentuhnya akhir-akhir ini. Apa semua itu kurang meyakinkan?
"Kamu takut untuk bertanggung jawab, Jung Jeno?" Jaemin pun menghela nafasnya lantas berbalik, enggan berbicara lebih kepada kekasihnya. Sudah cukup untuk saat ini, ia butuh istirahat.
Namun sebelum berbaring di atas kasur Jaemin membaca kembali surat pernyataan positif hamil dari rumah sakit. Meneguk ludahnya begitu bayangan wajah kecewa ayah dan ibunya melintas di kepala. Ayahnya itu... cukup posesif.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI] positions. | JenoJaemin
Fanfiction[REVISI] Terakhir kali Jeno melihatnya, dia hanyalah seorang anak laki-laki labil yang tidak mengerti apa itu cinta. Penampilannya culun, senyuman lebar seperti badut, dan rambut berbentuk mangkuk. Namun semuanya berbeda ketika Jeno datang ke sebuah...