🔞 Sex scene
"berapapun."
Jaemin rasa tawaran ini sangatlah menggiurkan meski rasa benci Jaemin terhadap Jeno semakin bertambah. Tidak apa, Jaemin akan melakukan apapun demi uang. Apalagi kini kartu debit berwarna hitam milik Jeno sudah berada di tangannya mungkin Jaemin akan memberikan jasa premium untuk lelaki bermarga Jung itu.
Pintu apartemennya tertutup begitu saja. Jeno langsung meraih pinggang Jaemin mendekat hendak menyatukan bibir mereka tetapi Jaemin langsung menahan bibirnya, "tunggu sampai aku bersiap." Lalu Jaemin mendorong Jeno menjauh dan masuk ke dalam kamarnya.
"Oh menarik." Bisik Jeno sambil melepas jaket kulitnya. Ia menyeringai, cukup menyenangkan saat menggoda Jaemin.
Di kamarnya Jaemin tampak kebingungan. Ia menghela nafas gusar kemudian berjalan menuju lemari untuk mengambil gaun tidurnya. Hmm, yang terbaru. Berwarna hitam dengan bahan transparan serta celana dalam wanita tentu saja. Jaemin segera membersihkan dirinya, merapikan penampilannya, lalu memakai setelan kurang bahan tersebut.
Jangan lupakan eyeliner, mascara, dan lipstick. Yah meski nanti akan luntur karena air mata, air liur, atau sperma dari pelanggan premiumnya yang satu ini. Setelah itu Jaemin pun berjalan menuju pintu kamarnya lantas mempersiapkan diri. Ia tidak percaya jika pelanggan barunya adalah seorang laki-laki yang pernah membuat hatinya hancur.
Dibukalah pintu tersebut membuat Jeno yang sedang terduduk di sofa mengalihkan perhatiannya. Jaemin menyembunyikan setengah tubuhnya di balik daun pintu kemudian melambai seolah mengisyaratkan Jeno untuk segera mendekat.
Jeno memandangi Jaemin dari ujung kepala hingga ujung kaki. Oh, jadi begini ketika Jaemin melayani para pelanggannya? Cukup seksi.
Saat Jeno sudah berada di hadapannya Jaemin pun memberikan senyuman kecil. Menutup pintu kamar sebelum meletakkan kedua telapak tangannya di dada bidang Jeno. Ugh, tubuhnya sangat keras.
Detik berikutnya Jaemin menempelkan bibir mereka berdua kemudian memberikan lumatan kecil sebagai pembukaan. Kedua tangan Jeno tidak tinggal diam; berjalan turun menyusuri tulang punggung Jaemin hingga turun ke sepasang pantat kenyal tersebut.
Plak.
Satu tamparan di pipi pantatnya membuat Jaemin menyeringai. Ia pun melepaskan ciuman tersebut lantas menatap sepasang mata tajam milik Jeno. Sepasang mata bulatnya berhasil membuat Jeno terpikat, ia tidak bisa mengalihkan pandangannya walau sedetikpun.
Tiba-tiba tubuh Jaemin mulai menurun hingga ia bersimpuh di hadapan selangkangan Jeno. Menggigit bibir saat melihat sebuah gundukan yang meminta dibebaskan terpampang jelas di depan mata. Lelaki kelahiran Agustus itu pun mulai membuka sabuk serta resleting celana Jeno kemudian menariknya turun hingga paha.
"Ah." Lirih Jaemin saat melihat kepemilikan Jeno tercetak jelas di balik bokser berwarna hitam. Ia mulai memejamkan mata, melesakkan wajahnya ke selangkangan tersebut lalu menghirup aroma jantan yang membuat pikirannya mendadak kusut.
Jeno meremas surai pirang Jaemin yang cukup tebal kemudian mendongakannya ke atas dengan kasar, "hisap." Ujarnya.
"Eung." Jaemin mengangguk lucu. Entahlah mengapa tiba-tiba ia bersikap seperti ini.
Tanpa berpikir lagi Jaemin pun menarik turun bokser ketat Jeno hingga benda itu menampar wajahnya. Jaemin meneguk ludahnya kasar, tidak pernah menyangka adegan ini akan terjadi sebelumnya.
Satu kecupan Jaemin layangkan ke ujung kejantanan Jeno. Disusul dengan bibir merahnya yang mulai melahap benda berukuran besar itu hingga ke pangkal.
Jeno memejamkan mata sekaligus mengeraskan rahangnya. Bagaimana bisa sosok lugu seperti Na Jaemin berubah menjadi pelacur tingkat atas? Tidak bisa dipercaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI] positions. | JenoJaemin
Fanfiction[REVISI] Terakhir kali Jeno melihatnya, dia hanyalah seorang anak laki-laki labil yang tidak mengerti apa itu cinta. Penampilannya culun, senyuman lebar seperti badut, dan rambut berbentuk mangkuk. Namun semuanya berbeda ketika Jeno datang ke sebuah...