+ choco day ? +

5.5K 652 101
                                    

Doyoung baru pulang dari sekolahnya langsung duduk di ruang tamu, dimana ada ayah dan adiknya. Ayahnya sedang tiduran di sofa, sementara adiknya duduk di karpet, sambil memakan makanan ringan yang ada di meja kecil. Doyoung yang baru datang mengambil tempat di samping adiknya, kemudian membuka tasnya.

"Liat..." pamernya mengeluarkan banyak coklat dari tasnya. Haruto cuma mendecih, tidak kaget.

"Adek juga dapet coklat." Kalimat yang terlontar dari mulut Junghwan lah yang membuat Haruto juga Doyoung terkaget. Secara, yang mereka tahu Junghwan tidak pernah dekat dengan gadis manapun.

"Adekkk!!!" Teriak Haruto heboh, hingga beranjak dari posisi tidurnya.

"Dari siapa? Bukan dari tante-tante yang mau nyulik kamu kannn!!" Ucap Doyoung ikutan panik.

"Apasih.."

"Tadi dapet coklat dari pelatih taekwondo, soalnya Junghwan menang 3set." Lanjutnya, membuat kakak dan ayahnya menghembuskan nafas lega. Tapi Doyoung kemudian menggeleng.

"Eh adek apaan sih, ini kan valentine.. harusnya dapet coklat dari cewe atau orang spesial."

"Kan dari pelatih cewe kak."

"Kamu juga dari orang spesial apanya, paling dari cewe-cewe ga jelas." Balas Haruto menoyor kepala anak sulungnya pelan.

"Ga usah sirik yah."

"Pokoknya kakak dapet coklat banyak huwee, ayah engga." Lanjut Doyoung sambil menjulurkan lidahnya mengejek.

"Nanti juga ayah dapet dari bunda." Ucapan ayahnya membuat Doyoung dan Junghwan tertawa keras.

"Ga mungkin bunda inget yang kaya ginian."

"Tuh-tuh liat, bunda pulang. Liat plastik yang dibawa bunda. Banyak coklatnya pasti buat ayah." Haruto menarik sudut bibirnya miring, senyum kemenangan.

"Engga sih yah, pasti buat adek."

"Liat nih." Haruto beranjak dari duduknya, menghampiri Junkyu yang pergi ke dapur.

Kedua anaknya hanya mengamati dari ruang tamu.

"Sayang beli coklat banyak banget, buat aku ya?" Ucap Haruto sambil pura-pura melirik ke dalam kantong plastik.

"Hahh! Apaan sihh.." Junkyu memicingkan matanya, kemudian merebut kantong yang sedang di pegang Haruto.

"Pfft." Kedua anaknya dari ruang tamu hanya menutup mulut, menahan tawa yang mau lepas.

"Engga ya!!" Kesal Junkyu.

"Terus itu beli banyak banget buat apa? Buat siapa?" Rengek Haruto, serius hari ini valentine masa dia ga dapet coklat dari istri sendiri. Terus dia dapet coklat dari mana lagi.

"Buat aku lah..." balas Junkyu.

"Buat aku mana?" Haruto masih merajuk, menjulurkan tangannya.

"Beli sendiri ih..." Junkyu berbalik, mengabaikan Haruto. Kembali bergelut dengan sayurannya. Aneh, suaminya aneh. Padahal biasanya juga tidak pernah makan coklat, pikirnya.

"Tuh kan, bunda pasti ga inget sekarang hari valentine." Bisik Junghwan pada Doyoung, yang dibalas anggukan sambil cekikikan geli

"SAYANG AKU MAU COKLAATT.." Rengek Haruto lagi, membuat Junkyu hanya mendengus gusar, kemudian merogoh kantong plastiknya.

"Nih satu.. jangan ngambek, ga usah minta lagi, beli sendiri." Ujarnya lalu menaruh sebatang coklat pada telapak tangan Haruto yang terjulur.

"Kok cumaa satu, kamu kan beli banyak.."

"Apaa sihh.. ya orang ada diskonan di konbini ya aku beli banyak, lagian kamu juga biasanya ga makan coklat. Kenapa sih minta-minta coklat. Aneh.."

Kedua anaknya di ruang tamu sudah tak lagi bisa menahan tawanya, mereka tertawa geli mendengar percakapan kedua orangtua mereka.

Lalu tak lama Haruto kembali ke ruang tamu, memamerkan coklat di tangannya. "Nihh coklat ayah dari bunda."

"Yaaaa.. coklat diskonann.." ledek kakak, lalu tertawa geli.

Haruto hanya memutar bola mata malas, ya gimana ya..

"Gapapa yah.." ucap si bungsu sambil mengusap punggung ayahnya.

"Dapet coklat banyak juga buat apa, ayah ga makan coklat juga kan.." Haruto mengangguk, tumben si bungsu bijak begini.

"Sini coklatnya buat adek aja." Lanjut Junghwan.

Haruto melirik si bungsu sinis, kemudian menggeleng. Oh jadi ada udang di balik mie goreng.

"Kamu kan udah dapet coklat katanya."

"Ayah kan udah tua ga boleh banyak makanan manis."

"Engga, ga mau. Beli sendiri."

"AYAHH!!"

"GA MAU ADEK."

"Kenapa lagi sih?" Junkyu melongok ketiganya dari dapur, karena suara ribut-ribut dari ruang tamu.

"Biasa bun, berebutan coklat." Jawab si kakak, lalu mengambil tasnya. Menjulurkan lidah pada ayah dan adiknya sebelum masuk kedalam kamar.

"Beli lagi di bawah kenapaa sih, astagaa.."




____




"Pait banget yah astaga kakak ga kuat." Haruto buru-buru menutup mulut anak sulungnya, begitu Junkyu kembali ke meja makan. Dia tidak mau pagi harinya kacau balau mendengar amukan istrinya. Doyoung buru-buru meminum air putihnya, menghilangkan rasa pahit di lidahnya.

"Haru kok tehnya ga di abisin." Junkyu menautkan alisnya, bibirnya sudah menekuk kebawah.

"Iya sebentar tadi masih panas." Haruto langsung meminumnya dengan sekali teguk. Matanya terpejam, merasakan panas di tenggorokan, hingga ke rongga dadanya.

"Bun, adek kemana kok ga keluar-keluar?" Tanya Doyoung, membuat Junkyu memiringkan kepalanya bingung.

"Tadi nyari dasi katanya.. ga tau kok belum keluar lagi. Sebentar deh bunda liat lagi." Junkyu kembali beranjak dari duduknya. Haruto lekas menepuk bahu Doyoung, memberikan sinyal padanya yang berada di dekat kulkas. Doyoung yang peka langsung membuka kulkas, mengambil 2 kotak susu pisang. Keduanya langsung meminumnya cepat sebelum Junkyu kembali.

Jadi tadi mereka, disajikan 'paksa' teh herbal kesukaan bunda yang di belinya kemarin. Katanya ada diskon makanya dia beli banyak, sebelum expired tehnya harus habis, dan yang jadi korban jelas kakak dan ayah. Kalau tidak meminum teh buatan Junkyu? Paling Junkyu puasa bicara, bagus-bagus kalau tidak sampai minggat ke rumah nenek di Chungju.

Berkali-kali Junkyu bilang, tehnya enak dan banyak khasiatnya. Tapi berkali-kali Haruto dan Doyoung beralibi, karena stok tehnya terbatas dan mahal juga, bunda aja deh yang minum, kan kesehatan bunda yang utama. Mau bilang rasanya ga enak, tapi nanti dibilang ngatain selera bunda juga.

Dan sekarang, stok tehnya banyak di rumah. Mana bisa lagi beralasan.









"Pokoknya besok-besok jangan biarin bunda liat diskon di konbini."







To be continued




Ehh ini gajee yaa, yawdalaah yg penting updett +_+

Ketemu lg nanti ultah dedek... tp blm ada ide 😭😭😭
Ya, semoga ketemu idenya 🤧🤧

Baii ❤

Family Time!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang