doyoung day

8K 821 96
                                    

"Haruto!!"

Junkyu menghampiri suaminya yang sedang duduk di karpet ruang tamu bersama kedua anaknya. Haruto dan si sulung langsung menoleh ke arah Junkyu, sementara si bungsu masih belum bisa merasakan aura mencekam yang menyelingkupi penjuru ruang tamu, makanya ia masih sibuk memainkan bolanya.

"Siapa yang ngabisin cherry di kulkas?" Junkyu menaruh tangan di pinggang, menatap curiga. Sementara sang suami dan si sulung hanya saling bertukar pandang.

"Ayahhh!! Ayahh!!!.." si sulung teriak heboh sambil terkekeh, memperlihatkan gigi susunya yang masih ada bekas merah.

"Doyoungi yang habiskan, tuh masih ada bekasnya." Tunjuk Haruto pada gigi si sulung.

"youngiii..youngii..." si sulung meletakan telunjuknya di mulut, menggigitnya sambil terkekeh. Junkyu menyerah, ingin marah.. ya mana bisa.

Ia ikut duduk di karpet, langsung mengangkat si sulung ke pangkuannya.

"Doyoungi menghabiskan cherry bundaa?" Tanyanya lagi menangkup wajah si sulung.

"Nee.." jawabnya senang, tidak tahu kalau sedang di interogasi.

"Kenapa dihabiskan huhh..." Junkyu menjatuhkannya ciuman bertubi-tubi di seluruh wajah si sulung, membuatnya semakin terkikik gelii.

"Yahh..hihi.. ayahh.."

"Ayahh juga menghabiskan?" Tanya Junkyu, sementara yang jadi bahan obrolan hanya pura-pura bermain dengan si bungsu, menulikan pendengarannya.

"Nee.." jawab si sulung.

Junkyu menurunkan Doyoung dari pangkuannya, lalu mendekatkan diri ke Haruto, yang duduk membelakanginya. Langsung menarik pipi suaminya dari belakang.

"Ihh sayangg sakitt.."

"Kamuu kann yang mulai duluan.. ngabisin cherry."

"Doyoung jugaa.."

"Tapii kamuu dalangnyaa.." Junkyu menarik pipi Haruto semakin kencang.

"Ahhh sakitt, jahatt.. Doyoung dicium, aku dicubit. Ahhhh..." Junkyu beralih memukul bahu Haruto, hingga...

"Huwaaa...." tangis Doyoung pecah, mereka berdua hanya saling bertukar pandang. Lalu tak lama Junghwan juga menyusul menangis. Anaknya mengira mereka bertengkar sungguhan.

"Tuh kamu sih kdrt aku."

.

.

.

Malamnya mereka semua berkumpul di ruang tamu, dengan meja yang sudah tertata banyak makanan. Mereka merayakan ulangtahun si sulung, yang sekarang genap 2 tahun. Junkyu sibuk menahan tangan si sulung yang berusaha mencolek kue yang sudah dibuatnya. Haruto hanya tertawa, lalu menyalakan lilin. Junkyu kemudian memasangkan topi di kepala si sulung dan si bungsu yang berada di pangkuan Haruto.

"Satu dua.. Saengil chukkahamnida, saengil chukkahamnida. Saranghaneun uri Doyoungi. Saengil chukkahamnida.." Junkyu dan Haruto bernyanyi pelan, Haruto sambil menepukan kedua tangan Junghwan, Doyoung juga bertepuk tangan.. ikut menyanyi di bagian belakangnya saja.

"Tiup lilinnyaaa.." suruh Junkyu mengangkat Doyoung bangun dari duduknya, mengarahkan si sulung untuk meniup lilin tapi tetap menahannya dalam jarak aman jangkauan api.

"Fu..fuu.." si sulung sudah memanyunkan bibirnya tapi apinya tak kunjung mati, akhirnya Junkyu dan Haruto bantu meniupkan. Lalu bertepuk tangan bersama. Junkyu mengecup pipi gembil si sulung. Haruto juga menggendong si bungsu, mendekatkan bibirnya ke pipi sulung.

"Hyungi mwah.."

"Selamat ulang tahun jagoan." Haruto dengan sembarangan menyolekan pipi Doyoung dengam cream kue. Doyoung hanya terkekeh.

"Ihhh harutoooo!!" Omel Junkyu, mengambil tisu. Baru ingin membersihkan pipi anaknya, si sulung lebih dulu mencolek cream di pipinya lalu di masukan ke mulut.

Junkyu hanya menggeleng, kemudian membersihkan sisa-sisa cream di pipi anaknya. Hingga ia merasakan sesuatu yang lengket di pipinya.

"Haruu.." rengeknya sebal. Punya suami kok tangannya iseng sekali.

Haruto hanya terkekeh, lalu mendekatkan wajahnya ke pipi sang istri. Menjilat cream yang menempel di pipi sang istri, setelahnya mengelap pipi Junkyu yang agak basah dengan tangannya.

"Iyaa.. maaf," ucapnya tanpa merasa bersalah, lalu mencomot kecil kue untuk disuapkan pada si bungsu.

"Ndaa.. kuee.." rengek si sulung. Junkyu menghela nafasnya, kemudian mulai memotong kue yang dibuatnya.

"Ndaa celii..."

"Ga ada cherrynyaa tadi kan udah diabisin doyoungi."

"..bis.. yaa.."

"Iyaa.."

Junkyu meletakan sepiring kue dihadalan si sulung. Si sulung memotongnya perlahan, lalu memasukan ke mulutnya.

"Enak?" Tanya Junkyu.

"Nee.. gii.. nda.. gihh.."

"Abisin dulu yang dipiring." Ucap Haruto sambil menarik pelan pipi anak sulungnya, yang terlalu aktif bicara.

"hwani.. aa..." Doyoung memotong potongan besar kue, lalu di sodorkan ke arah Junghwan yang mengerjap bingung. Haruto menggantikan melahap sendok kecil Doyoung.

"..yahh.. hwani.. yah..andwe.."

Haruto dan Junkyu hanya saling pandang, kemudian tertawa bersama mendengar anak sulungnya memarahi Haruto.

To be continued

Pokoknyaa hepibesdeyy kakakkk 🥳🥳🥳🥳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pokoknyaa hepibesdeyy kakakkk 🥳🥳🥳🥳

Hari ini edisi spesial doyoungg

Hari ini edisi spesial doyoungg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Family Time!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang