daily routine

6.5K 699 139
                                    

Pagi ini Junkyu bangun lebih pagi dari biasanya. Meskipun biasanya ia memang yang paling awal bangun ketika suami dan anak-anaknya masih bergulung dengan selimutnya. Baru saja selesai memasukan cucian kedalam mesin cuci, tapi begitu balik ke kamar, si sulung sudah terduduk di kasurnya.

Junkyu meletakan tangan di pinggang, "kakak kok udah bangun." Cemberutnya, tapi si sulung hanya terkekeh melihat Junkyu.

"Sebentar, bunda buatin susu." Si sulung hanya mengangguk, nyawanya belum sepenuhnya kumpul. Ia menyadarkan tubuh di tembok, ya.. kasurnya mepet tembok. Sementara adik dan ayahnya masih terlelap di kasur yang sama. Tak lama Junkyu kembali masuk ke kamar, memberikannya sebotol susu.

"Bunda mau masak dulu, nanti kakak bangunin ayah ya." Ia mengusap kepala anaknya lembut, sementara Doyoung kembali merebahkan tubuhnya sambil meminum susunya.

Begitu susunya habis, dia kembali bangun. Menaruh botol yang kosong di atas kasur, lalu melangkah melewati sang adik. Langsung saja ia menjatuhkan diri di tubuh sang ayah, yang tidur menyamping.

Haruto hanya mengerang, tanpa membuka mata ia menarik anaknya hingga pindah ke sisi sebelahnya yang kosong, langsung menjadikannya guling hingga si sulung tak bisa bergerak. Yang terjadi berikutnya adalah..

"AYAHHHH!!!!!" Si sulung memekik kencang. Membuat Haruto pada akhirnya membuka mata.

"Kak sebentar ayah masih ngantuk."

"Huwaa.." Haruto cuma memijat pelipisnya, lalu berbalik. Menimang si bungsu yang menangis karena teriakan si kakak tadi. Haruto duduk, lalu memeluk Junghwan dalam pangkuannya. Sementara si sulung berdiri melingkarkan tangannya di leher Haruto.

"Kakak nih.. adek bangun kan.." sementara pembuat keributannya hanya terkekeh, masih meringsut di leher Haruto.






...





Sebenarnya ketika anak dibiasakan bangun pagi ada untungnya juga. Siang hari mereka akan mudah tidur, tanpa repot-repot di bujuk. Dan ketika anak-anak tidur ini lah, Junkyu bisa bebas membersihkan rumah. Tapi terkadang pekerjaannya bisa diselesaikan di waktu pagi, apalagi kalau Haruto berangkat lebih siang.

Dan siangnya dia hanya perlu menemani anaknya bermain dan kadang bisa ikut tidur siang bersama anaknya. Pada prinsipnya biarkan saja anak-anaknya main berdua di ruang tamu, mau lari-larian, jungkir balik, nanti kalo udah capek juga tidur sendiri. Tapi tetap harus ada yang mengawasi, takut-takut anaknya bertengkar. Kalau soal mainan dia sudah mencari mainan yang aman untuk anak. Menghindari membeli mainan berukuran kecil, karena pengalamannya dulu, Doyoung suka sekali asal memasukan apapun ke dalam mulut. Makanya itu lah gunanya dia mengawasi keduanya.

Disaat seperti itu juga terkadang Junkyu mencuri kesempatan untuk menyuapi keduanya. Nasi untuk Doyoung, dan bubur bayi untuk Junghwan karena giginya masih belum tumbuh banyak. Dia sama sekali tidak keberatan memasak 2 menu yang berbeda setiap hari.

"Kakakk.. aaa dulu." Panggilnya pada si sulung yang membelakanginya, sibuk dengan mainan. Beda dengan Junghwan yang bermain sambil duduk di pangkuannya.

Si sulung menoleh, menunjuk pipinya yang masih penuh. Junkyu cuma memutar bola matanya, tahu benar kalau si kakak hanya menyimpan makanannya di dalam mulut, tidak mengunyahnya. Junkyu kembali menyuapkan Junghwan, tidak sesulit kakak kalau menyuapkan Junghwan.

"Kakk.."

Kadang Junkyu kelewat malas, kalau menyuapi si sulung harus banyak dramanya. Seperti ini..

"Kakk ini pesawatnya mau masukkk.. aa..." barulah dengan begitu Doyoung berbalik menghampirinya, lalu membuka mulutnya. Harus ekstra sabar yah, tapi mau bagaimana lagi. Demi pertumbuhan anaknya, segala cara pasti dilakukan agar anaknya makan dengan baik dan sehat.

Family Time!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang