+gelut gelut+

3.6K 487 29
                                    




Waktu itu Haruto dan Junkyu baru pulang  belanja bulanan berdua. Mereka masuk ke rumah dengan membawa banyak barang bawaan. Dari pintu masuk mereka sudah bisa mendengar suara teriak-teriak anaknya, membuat mereka saling melempar pandang dan mengedikan bahunya.

Junkyu buru-buru masuk, dilihatnya si sulung sedang menarik kerah kaos yang dikenakan Junghwan dengan tangan yang satunya sudah mengepal.

"Eh.. kakak adek kenapa?" Tanyanya panik. langsung meletakan kantong belanjanya di lantai.

"Yak bagus.. gelut-gelut, lanjutkan." Ucap Haruto dari belakang Junkyu seraya menepuk tangannya. Tapi yang selanjutnya terjadi adalah Junkyu mencubit kecil pinggangnya.

"Ah.. ah.. sakit, kamu mah cubit-cubit aku terus, yang gelut anaknya juga."

"Ya kamu bukannya dipisahin anaknya malah kaya gitu, ayah macem apa."

Nah kan, ayah bunda jadi ikutan gelut. Masalahnya sekarang Haruto harus gimana, kalau pun dia cubit gemes kedua anaknya buat melerai pertikaian mereka. Tetap saja pada akhirnya dia yang kena omel Junkyu, katanya ga boleh kasar sama anak sendiri.

Serba salah jadi Haruto tuh.

"Ribut kenapa sih, siapa yang ngajarin berantem kaya gitu." Ucap Haruto dengan suara beratnya.

"Ya Junghwan tuh, udah nintendonya sendiri dirusakin, sekarang ngerusakin punya kakak." Ucap Doyoung melepaskan tangannya di kerah Junghwan, sedikit mendorongnya hingga dia terhuyung.

"Lah, Kakak ga inget.. gara-gara siapa punya adek rusak. Gara-gara kakak ribut banget ada kecoa di rumah sampe nintendo adek jatoh." Ucap Junghwan, menatap Doyoung galak sambil merapihkan kaosnya yang jadi lecek gegara si kakak.

"Loh.. tapi kamu sendiri yang jatohin, kok jadi salah kakak."

"Kakak tuh-"

"Ey.. stop, apaan sih gara-gara nintendo doang, beli yang baru." Lerai Haruto. Junkyu ikut menghela napas berat di sebelah Haruto.

"Dua. Ga mau barengan lagi." Jawab keduanya kompak.

"Hah.. dikira nintendo murah kali, iya nanti ayah beliin satu buat berdua biar kalian belajar berbagi." Ucap Haruto sambil menyentil dahi keduanya bergantian, membuat mereka meringis sambil mengusap dahinya.

"Yaudah ga mau baikan." Sahut keduanya lagi bersamaan, sambil melengos tidak mau melihat wajah Haruto. Junkyu hanya menggeleng, dalam hati tertawa gemas, kok bisa kompak gitu.

"Hahh.. iya-iyaa, beli sepabriknya sekalian sana."

"Beneran.. janji duluu." Ucap Junghwan menjulurkan jari kelingkingnya di hadapan Haruto.

"Kalo engga, kakak ga mau damai." Ucap Doyoung ikut menjulurkan jari kelingkingnya.

"Iya." Balas Haruto, menautkan kedua kelingkingnya di masing-masing jemari anaknya.

"Sekarang baikan." Suruh Haruto.

Doyoung dan Junghwan saling pandang, kemudian saling melemparkan senyum miringnya. Lalu mereka berpelukan bersama sebelum melompat-lompat girang.

"nintendo keluaran baruuu ayeayee~"

"yes..yess.."

Haruto dan Junkyu kembali melogo melihat kedua anaknya. Mereka saling berhigh fives, lanjut berjoget ria.

"Oh.. jadi ini bohongan berantemnya?" Tanya Haruto, menyilangkan kedua tangannya di dada

"Ayah udah janji, ga boleh ada dusta di antara kita." Doyoung mengedipkan matanya, sementara Junghwan menjulurkan lidahnya.

Junkyu memijit pelipisnya, pusing. Dia dari tadi udah panik, emosi, tau-taunya cuma akting. Besok kayanya dia harus mengikut sertakan anaknya casting di yg plus plus. 

"Yaudah ga jadi beli nintendonya." Ucap Haruto.

"Loh, yaudah kakak sama adek berantem lagi nih." Ucap Junghwan.

"Mana coba berantem ayah mau liat."

"Katanya ayah sih.. laki-laki sejati tuh selalu nepatin janji."  Sambung Doyoung.

Junkyu hanya kembali menggeleng, memilih mengambil kantong belanja yang  dijatuhkannya tadi. 

"Dahlah, bunda mau masak aja." Junkyu meninggalkan ketiganya ke dapur, biarin ajalah ketiganya gelut, asal gelutnya cuma buat bahan bercandaan Junkyu ga masalah. Toh akhir  perdebatan mereka akan selalu berakhir Haruto yang mengalah.




===



"Nintendo switch udah ngeluarin versi baru deh kak. Fiturnya juga canggih-canggih, pengen.." Ucap Junghwan saat itu, matanya fokus membaca portal berita gaming di ponselnya. Sementara Doyoung sedang menatap kosong ke arah tv yang menyala, dia sedang berpikir.

"Minta beliin ayah." Balas si kakak.

"Mana mau dia, nintendo adek yang kemarin rusak aja ga dibeliin, disuruh main berdua kan." Jawab Junghwan. 

"Hm.. dek, gelut yuk."

"Hah. apaan sih kak."

yaa, begitulah awal mula pertikaian mereka.




to be continued

Family Time!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang