🏖

3.5K 433 72
                                    

Req bella_vriela


*Doy umur 5, hwan 4






...







Hari libur waktu itu Haruto mengajak mereka liburan ke pantai. Padahal Junkyu capek, dua minggu kemarin Haruto full kerja di kantor, yang artinya dia juga full jagain dua bocil sekalian beres-beres rumah. Maunya istirahat aja pas Haruto libur, tapi.. tapi.. tapi.. kalau dipikir-pikir kasian juga kedua anaknya jarang diajak jalan-jalan jauh.

Cuaca di pantai siang itu sangat terik, Junkyu duduk di atas karpet, berteduh di bawah payung sambil memeluk kedua kakinya. Sementara Haruto dan kedua anaknya bermain pasir pantai tak jauh darinya. Angin sepoi yang berhembus menerpa kulit wajahnya membuat Junkyu mengantuk. Dia bahkan tidak mendegar jelas apa yang Haruto bicarakan, tiba-tiba saja dia tertidur dengan kepala bertumpu di atas lutut.






...






"Sayang.." Junkyu pelan-pelan membuka matanya merasakan tubuhnya diguncang kecil.

"Kakak mana?" Tanya Haruto, sementara Junkyu masih mengerjapkan matanya dengan kepala linglung.

"Hah.. kan tadi main sama kamu."

"Tadi kan aku bilang mau ke mobil sebentar."

"Kamu kapan bilang?"

"Tadi."

Haruto berdecak, dia bangkit lalu menghampiri Junghwan yang masih bermain pasir. Junkyu yang masih setengah sadar pun ikut bangun, di hadapannya kini hanya ada anak bungsunya yang bermain sendirian di pasir. Junkyu pun menepuk-nepuk pipinya sendiri, ini dia ga masih mimpi kan.

"Junghwanie, kakak mana?" Tanya Haruto, tapi anak bungsunya sama sekali tidak menggubris Haruto, membuat Haruto menangkup wajahnya.

"..canaaa ayaah.." dia menunjuk ke arah laut. Sontak membuat Haruto dan Junkyu saling melempar pandangan horor. Kalau anaknya keseret ombak, lalu tenggelam bagaimana.

Tiba-tiba saja Junkyu menjadi lemas, dengan suara bergetar dia berteriak, "Haru, kakak!!"

Haruto juga tanpa pikir panjang langsung saja berlari ke bibir pantai. Junkyu juga mau ngejar Haruto, tapi teringat anak bungsunya.. nanti kalo ikutan ilang repot juga. Jadinya dia hanya mendudukan diri di atas pasir sambil menangkup wajahnya yang perlahan mulai basah.

"Huhuhu.." Dia menangis tersedu-sedu, merutuki kebodohannya sendiri. Bisa-bisanya ketiduran, bukan jagain anak mereka. Tadinya Junghwan kembali asik bermain pasir tanpa memahami situasi yang tengah terjadi. Tapi begitu mendengar suara isakan Junkyu, si kecil menoleh ke arahnya, kemudian menghampirinya dengan bingung.

"..bunda.." Junghwan meringsut memeluk lengan Junkyu yang masih menutupi wajahnya. Hingga akhirnya Junkyu menjauhkan tangan dari wajahnya, menyeka sedikit air matanya, lalu menarik si bungsu ke dalam pelukannya.

"Junghwanie, kakak kemana hmm?" Tanya Junkyu lembut, suaranya masih  sedikit bergetar.

"Kakak beli es klim." Ucap anak bungsunya, membuat Junkyu mengerutkan keningnya. Dia langsung memberi jarak, lalu menatap wajah mungil anak bungsunya.

"Kakak kemana?"

"HWANII!!"

Junkyu sontak menoleh ke asal suara. Matanya membola, air matanya kembali jatuh bersamaan dengan hembusan napas lega. Junkyu berdiri menghampiri si kecil yang membawa dua cup es krim, lalu memeluknya begitu erat, sampai-sampai es krim di tangannya jatuh ke atas pasir.

"Bundaaa, es krim kakak jatuhh~" rengek Doyoung, tapi Junkyu masih tak mau melepas pelukannya.

"Bundaa.." rengeknya lagi, akhirnya Junkyu melepaskan pelukannya, dia langsung saja menarik hidung mungil anak sulungnya.

"Kamu tuh kalo pergi bilang bunda,"

"Tapi bunda lagi tidur."

"Tapi harus bilang kakak. Apalagi ini di luar, kalo ada yang culik kamu gimana?!" Omel Junkyu marah, tapi kemudian air matanya mengalir lagi.

"Ngerti?" Tanya Junkyu sambil mengusap wajahnya yang kembali basah.

"Iya." Jawab anak sulungnya, bibirnya ditekuk ke bawah. Padahala dia pikir dia keren, bisa beli es krim sendiri. Tapi bunda malah marah.




Junkyu menghela napasnya, kemudian dia berdiri, meraih jemari kedua anaknya untuk berjalan ke bibir pantai. Mencari Haruto yang masih belum kembali.




"HARUTO!!" Teriak Junkyu, melihat suaminya yang sudah basah kuyup, dia mengusap wajahnya sebelum menghampiri Junkyu dan kedua anaknya.



"Ayah berenang keke." Ucap si sulung sambil terkekeh menunjuk Haruto.




Begitu sampai di hadapannya, Haruto berlutut, mensejajarkan diri dengan anak sulungnya, lalu menarik pipi gembulnya dengan keras.


"Aahhh ayahh sakitt."


Lalu dia menarik anak sulungnya ke dalam pelukannya.




"Ayah basahh!! Kakak basaahh!!"



Junkyu menghela napas lega, sebelum ikut berjongkok, lalu memeluk anak bungsunya.



"Bunda, hwani mau es krim." Ucap anak bungsunya berbisik tepat di telinganya.




"Iyaa.. nanti kita beli yaa.." balas Junkyu, sambil mengusap punggung anaknya.






...






Flashback




Doyoung dan Junghwan sedang membangun istana dengan pasir. Tiba-tiba saja ayahnya bilang mau pergi sebentar, meninggalkan mereka berdua melanjutkan pembangunan yang belum selesai. Ketika tengah bermain, tiba-tiba saja Junghwan menunjuk seorang anak yang berjalan sambil membawa es krim.

"Kak..." dipanggil begitu, dia pun mengikuti arah tangan si adik.

"Es krim? Hwani mau es krim?" Doyoung bertanya, dan Junghwan mengangguk kecil. Si kakak melihat ke sekelilingnya, ayahnya sedang pergi, sementara sang bunda dilihatnya tengah terlelap tak jauh dari mereka. Dia pun merogoh kantong celananya, mencari lembaran uang di sana.

"Oke, hwani tunggu sini.. kakak beliin."

Dia pun bangkit berdiri, berlari menuju kedai es krim.










Tebece






Mohon maaf lahir batin 🙏🏻

Family Time!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang