.

3.3K 452 48
                                    

Capek banget Haruto pulang kerja, pas sampe rumah, ruang tamu udah kaya medan perang. Mainan dimana-mana, ulah siapa lagi kalo bukan dua bocil yang sekarang kerjaannya lempar-lempar mainan.

Si bocil ngelempar bola ke arah Haruto yang dengan mudah langsung ditangkapnya. Mereka yang baru sadar akan kehadiran Haruto langsung berjingkrak heboh. Haruto pun melempar bola di tangannya, niatnya mau kasih si kakak..




tapi kayanya bolanya terlalu enteng di tangan Haruto. Hingga..




Prang!




Haruto panik, menatap pecahan vas di lantai. Untungnya jauh dari kedua anaknya.



"Doyoungii!!"



Itu suara teriakan Junkyu dari arah dapur. Haruto menghela napas berat, menepuk dahinya. Sementara yang dipanggil hanya berjalan ke asal suara, tanpa mengerti apapun.





"..ne, nda."






....






"Jadi beneran kamu yang mecahin vas?" Tanya Junkyu menginterogasi ketiganya.

"ayah lempal boya..tuing..prang.."

"Iya aku." Jawab Haruto, bertanggung jawab dia sebagai bapak. Junkyu masih mengerutkan keningnya, menelisik wajah suaminya, siapa tau menemukan kebohongan di sana. Masalahnya Junkyu cuma takut Haruto ngebelain anaknya supaya ga dimarahin dia. Kalo kaya gitu kan salah.

"Sumpah, beneran.. demi cinta aku sama kamu yang ga ada ujungnya." Balas Haruto, sambil memegang dadanya. Junkyu cuma memutar bola mata malas, sebelum kembali beranjak dari sofa sambil menggandeng kedua anaknya, udah waktunya main bebek.

"Yaudah kamu beresin." Balasnya berlalu pergi.

Haruto hanya mengesah malas, menyandarkan tubuhnya di punggung sofa. Rebahan bentar, abis itu baru beres-beres.






...






Pas buka mata, semuanya udah gelap, lebih tepatnya remang, karena cuma ada lampu kecil di samping tv yang nyala. Haruto buru bangun, menyadari dia ketiduran selepas pulang kerja tadi. Pas mau cek pukul berapa sekarang, arloji di tangannya ga ada. Dengan mata menyipit dia melirik jam di dinding. Udah jam 9 malem, pantes sepi. Junkyu pasti udah tidur sama anak-anak.

Ngomong-ngomong, Haruto jadi keinget vas bunga yang pecah tadi. Tapi lantai sudah bersih dari serpihan kaca. Dia pun mengusap wajahnya, sebelum beranjak bangun, mau ambil minum di dapur.


Pas mau buka kulkas, ada notes di dapur, tulisannya gini..


Jangan lupa makan, makanannya panasin dulu. Kalo ga bisa bangunin aku.



Haruto menarik sudut bibirnya tipis, ya mana tega juga dia bangunin Junkyu.







...





Haruto beneran ga ada niatan bangunin Junkyu, tapi begitu dia keluar dari kamar mandi, istrinya lagi duduk di kasur sambil ngucek-ngucek mata. Ketika sadar Haruto sudah selesai mandi, dia meliriknya dengan mata masih menyipit.

"Kamu udah makan?" Tanyanya dengan suara serak, khas orang bangun tidur.

"Udah kok." Haruto duduk di pinggir kasur, sambil mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk.

"Perasaan udah malam banget..hoam." Junkyu menguap, kembali merebahkan badannya di kasur. Baru jam 10 kurang, yang artinya Junkyu baru tidur 1 jam lebih dikit. Tapi rasanya kaya udah tidur lama banget.

"Iya, rasanya kaya udah tidur lama banget." Ucap Haruto, membuat Junkyu menatap punggung suaminya sengit. Ya, dia sih emang udah kenyang tidur dari sore.

Tiba-tiba saja suaminya kembali berajak, bukannya tiduran di samping Junkyu.

"Kamu mau kemana?"

"Mau nonton dulu sebentar, ngantuknya ilang."




...




Haruto kan niatnya cuma mau nonton bola, tapi Junkyu malah ikut-ikutan. Ditambah dia ngide masak ramyeon, ditemani minumnya soju. Akhirnya sekarang dia mabok, nemenin Haruto nonton bola sambil teriak-teriak.

"Geser-geser, oper, kanan, gol, yah.."

Haruto mana bisa fokus ke tv, jadinya dia malah fokus ke ocehan random Junkyu

"GO-"

Sebelum Junkyu kembali berteriak, Haruto menutup mulut Junkyu dengan telapak tangan besarnya. Bisa repot kalo anak-anak bangun, nanti jadi susah tidur lagi. Tapi ga bertahan lama, berganti Haruto yang berteriak keras karena Junkyu menggigit jarinya.

"Aww sakitt.."

"Lagian kamu." Balas Junkyu sambil mengerucutkan bibirnya.

Untuk laki-laki seusianya, kadang perasaan ga mau kalah pasti ada. Haruto membalas menarik hidung mungil Junkyu.

"IHH!!" Orang setengah sadar juga ga mau kalah dan ga ada kata salah. Baru mau membalas Haruto, tapi kedua tangannya ditahan.

"Lepas-"

Bibirnya lebih dulu dikunci sama Haruto. Junkyu mau nolak mana bisa, udah kobam kan. Jadi cuma bisa nurut. Sampe mereka ga tau kalo pertandingan bola yang ditonton udah berganti sama drama series dini hari.






Tebece.



ngga bisa bobo 😶

Family Time!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang