shopping day

6.6K 684 113
                                    

Di hari liburnya Haruto, mereka pergi berbelanja bulanan ke departemen store. Membeli barang yang tidak tersedia di convinience store yang ada di bawah apartemen mereka.

Karena anak mereka masih kecil, tentu saja dibawa ikut. Haruto mengambil troli, langsung mendudukan Junghwan diatasnya. Sementara Doyoung yang sedang berdiri tak jauh darinya dengan tangan digenggam Junkyu menatapnya penuh minat.

"Yahh.." Doyoung melepaskan tangannya paksa, membuat Junkyu yang tengah membaca list belanjanya terjengit kaget karena anaknya lari begitu saja menghampiri Haruto.

"..ikk.. naik.. yaah.." Doyoung menjulurkan tangannya ke atas, meminta digendong oleh Haruto. Haruto yang paham langsung mengangkat Doyoung, menempatkannya di dalam troli, berbeda dengan Junghwan yang didudukan di kursi bayi di troli.

"Bun mau beli apa dulu?"

"Pampers aja dulu." Haruto mengangguk, mendorong trolinya ke arah rak popok bayi. Sementara kedua anaknya terkekeh girang.

Haruto mengambil pampers, lalu dilemparkan dengan sengaja kedalam tepat mengenai kepala si sulung.

"Yahh hehe.." si sulung memegang kepalanya lalu tertawa geli membuat Haruto menarik sudut bibirnya. Lagi, ia melemparkan pampers ke dalam membuat anaknya terkekeh geli. Junghwan hanya mengedipkan matanya bingung melihat kakaknya tertawa geli.

"na hwani ne.." si sulung berujar pada adiknya sambil menunjuk pampers yang ada di tangannya. Adiknya hanya mengerjap tidak mengerti.

Lagi, Haruto melemparkan pampers tepat mengenai kepala Doyoung, yang barusan itu tak luput dari penglihatan Junkyu. Junkyu langsung memukul lengan Haruto pelan.

"Haru ih kepala anaknya.." tegur Junkyu.

"yaah..la.. yongi uh.." balas Doyoung mengikuti nada bicara bundanya sambil memegang kepalanya mendramatisir.

"Gapapa biar kuat." Balas Haruto kembali melempar pampers, membuat anaknya terkekeh geli.

"IHH Haruto!!"

"Apalagi si sayang."

"Kebanyakan ngambilnya, kamu mau jualan." Junkyu kembali mengambil pampers di troli lalu dikembalikan ke rak, sementara Haruto hanya tersenyum berlaga polos.



...



Junkyu sibuk memilih barang, sementara Haruto sibuk meladeni kedua anaknya.

"Haru.... ih.." sedari tadi Junkyu yang sedang berjongkok mengambil barang bahkan tidak ditanggapi. Padahal Haruto tinggal menjulurkan tangan lalu memasukan barangnya ke troli.

"Eh, iya sayang.." setelah dipanggil dengan nada merajuk, barulah Haruto menjulurkan tangannya.

"Kakakkk jangan dibuka.." ucap Haruto panik, ketika Doyoung mencoba membuka ramen instan di troli.

"Yah sobek satu.." sementara sang pelaku hanya tertawa melihat wajah ayahnya.

"Kenapa? Kenapa?" Tanya Junkyu, mendekati keduanya.

"Disobek ramennya satu." Jawab Haruto.

"Kakak turun yuk, belanjaan bunda ga muat masuk." Junkyu menjulurkan tangannya, tapi si sulung menggeleng keras.

"Andee.. ande.."

"Ah tuker aja yang, kakak duduk disini, Junghwan gendong aja." Junkyu mengangguk dengan ide Haruto. Ia lalu mengangkat anak bungsunya, sementara Haruto mengangkat si sulung untuk duduk di tempat Junghwan tadi.

Si bungsu hanya diam, masih belum terlalu mengerti, berbeda dengan kakak yang mulai keras kepala. Keinginannya harus dituruti, dan sudah mulai susah untuk dibujuk.

Family Time!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang