🌷

2.4K 290 61
                                    

Halo semuwa!! anjay tepat 1 musim berlalu :')




...






Akhir-akhir ini Junkyu menemukan hobi baru yang cukup menarik untuk dirinya. Akhir-akhir ini itu dia lagi suka merangkai bunga. Apa ga ribet merangkai bunga di antara dua bocil yang sehari-harinya bareng dia? Oh tentu aja, Junkyu merangkai bunga ketika anak-anaknya lagi bersama Haruto, entah main atau pergi keluar. Toh kegiatannya ini bukan hal yang dia lakukan setiap hari.

Setelah beberapa waktu belajar merangkai pakai bunga palsu, kali ini Junkyu berniat dengan sepenuh hati merangkai dengan bunga asli. Menggunakan bunga yang dia tanam dan disiram sendiri setiap harinya. Kebetulan di sabtu pagi yang cerah ini, anak sulung dan anak bungsunya tengah diculik oleh mertuanya, sementara Haruto yang tadi mengantar keduanya pun tengah meeting dadakan bersama klien. Oh, ga perlu diceritain gimana betenya wajah Haruto ketika sejak pagi ditelpon orang kantor. Dia bahkan beralasan bahwa sudah janji kepada Junkyu untuk jagain anak-anak, yang berakibat ayahnya sendiri yang menyuruh Haruto membawa kedua anaknya ikut ke kantor.

Maka ketika rumahnya sepi, Junkyu memulai aksinya. Dia mengeluarkan semua kebutuhannya untuk merangkai bunga. Bunga dan semua peralatannya dia biarkan berserakan di lantai. Dia punya waktu cukup, setidaknya semua akan selesai sampai anak-anak dan suaminya pulang. Di tengah kegiatannya memotong batang dan daun, bel rumahnya berbunyi.

Junkyu mengerytkan keningnya, sebelum dengan berat hati beranjak bangun. Begitu pintu terbuka, Junkyu mendapati sang tamu itu adalah tetangganya sendiri. Jihoon berpakaian rapih, sementara anak semata wayang dalam gendongannya hanya mengenakan kaos sehari-harinya.

"Titip anak sebentar dong, ada masalah urgent." Kata Jihoon tanpa menunggu lama. Junkyu mengerutkan keningnya, sembari mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa?" Tanya Junkyu. Sebenernya dia lagi ga mau diganggu, tapi masa ada tetangga yang kesulitan ga dibantu sih, ya gak.

"Laki gue nabrak orang."

"Hah!"

"Iya makanya mau ke rumah sakit bentar, sejam paling.. kalo udah beres langsung balik." Jelas Jihoon. Junkyu cuma mengangguk paham.

"Yaudah, tapi mau di apart lo aja.. rumah gue berantakan."

"Lah, bocil lu mana?" Tanya Jihoon, pas sadar kalo tumben banget dari dalam rumah Junkyu tuh sepi banget.

"Dibawa Haruto ikut ke kantor."


"Ohh, yaudah."




...




"Ini mama sama papa jalan-jalan dulu kali ya, lama banget." Kata Junkyu pada Jeongwoo yang sedang asik dengan mainannya, sama sekali tidak menggubrisnya.

Junkyu melirik jam di ruangan itu untuk yang kesekeian kalinya. Bukan apa-apa sih, Junkyu cuma takut Haruto keburu pulang sementara rumah dia tinggal dalam kondisi yang sangat amat berantakan. Selagi menunggu, Junkyu ikut memainkan mainan yang ada.

Beberapa menit berlalu sampai akhirnya Junkyu mendengar suara pintu yang terbuka, dan langkah kaki masuk. Itu Jihoon, yang masuk sambil bawa plastik dengan peluh yang memenuhi wajahnya. Kaya abis lari sprint gitu deh.

"Ouh.. sorry sorry kelamaan."

"Loh, Ben mana?" Tanya Junkyu, melihat temannya itu masuk sendirian.

"Ke bengkel dulu, mobilnya ringsek. Jewu ga macem-macem kan?" Junkyu menggeleng, sementara Jihoon ikut duduk di samping Junkyu.

"Engga, diem aja.. ga bawel." Kata Junkyu, oh tentu aja kalo dibandingin sama kedua anaknya yang super bawel, Jeongwoo ga ada apa-apanya.

"Ngomong dong kamuu.." kata Jihoon, menangkup pipi anaknya dengan satu tangannya.

Family Time!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang