+ sick +

10.1K 1K 96
                                    

Junkyu sedang sibuk di dapur ketika jam menunjukan pukul 5 sore lalu hujan turun dengan lebatnya. Junkyu melirik sekilas ke ruang tamu.

"Dek, kok kakak belum pulang. Coba tolong di telepon." Pinta Junkyu pada anak bungsunya yang sedang sibuk dengan game di ponselnya.

"Iya bun.."

Sementara Junkyu sibuk mengaduk supnya masih dengan pikiran melayang memikirkan keberadaan anak sulungnya. Biasanya ia akan pulang jam 5 sore. Jika akan pulang terlambat, ia pasti akan menghubungi.

Junkyu mematikan kompornya lalu menghampiri anak bungsunya.

"Gimana dek?"

"Ga di angkat bun.." Junkyu menatap cemas ke arah jendela, dimana langit sudah sepenuhnya gelap. Apa ia coba telepon Haruto untuk menjemput Doyoung, pikirnya.

"Coba telepon ayah dek." Junghwan menurut, masih menunggu panggilan di angkat, begitu mendengar pintu apartemen terbuka bundanya langsung bergegas ke arah pintu.

"Kakak.. kok basah kuyup gitu, sebentar bunda ambilin handuk." Junkyu segera bergegas mengambil handuk dari tempat cucian kering. Sementara Doyoung melepas sepatu dan juga menaruh tasnya yang basah di lantai.

"Kok ga nunggu hujan reda, atau telepon bunda.." ucap Junkyu menghampiri anaknya, lalu mengusap rambut basah Doyoung dengan handuk ditangannya.

"Batre aku abis, sekalian udah jalan pulang bun, takut kelamaan kalo nunggu hujannya reda."

"Yaudah, mandi dulu sana." Doyoung hanya mengangguk langsung berjalan ke kamar mandi.

.

.

.

Sudah sejam sejak Doyoung selesai mandi lalu masuk ke kamar dan tak kunjung keluar. Junkyu sedang menyiapkan makan malam di bantu Junghwan.

"Kok kakak ga keluar-keluar sih dek?"

"Ketiduran kali bun.."

Junkyu melirik jam, harusnya sebentar lagi Haruto pulang.

"Bunda mau liat kakak dulu." Junghwan hanya mengangguk, padahal biasanya juga dia yang disuruh memanggil kakaknya untuk makan malam.

.

.

.

"Kak.." Junkyu masuk ke kamar anak sulungnya yang gelap. Benar kata Junghwan, Doyoung sedang tertidur. Junkyu menghampiri lalu mengusap pelan kening anaknya berniat membangunkan, tapi yang terjadi ia panik karena suhu tubuh anaknya yang sangat panas.

"Kak.." panggilnya lagi, kemudian beralih memegang leher anaknya yang juga panas.

"Bunda.. pusing.." ucap Doyoung masih dengan mata terpejam.

"Sebentar ya kak bunda ambilin kompres dulu." Junkyu segera keluar lalu berjalan ke dapur, mengambil air hangat dan kain. Junghwan yang sedang duduk di meja makan hanya memandangnya bingung.

"Kakak mana bun?"

"Kakak sakit, bunda mau kompres kakak dulu."

Junghwan hanya mengangguk melihat Junkyu kembali ke kamar kakaknya. Tak lama ayahnya pulang.

"loh.. bunda sama kakak mana dek?" Tanya Haruto yang hanya melihat anak bungsunya sendirian di meja makan, biasanya begitu pulang setidaknya ada dua anaknya di ruang tamu sementara Junkyu sibuk di dapur.

"Kakak sakit.. lagi di kompres sama bunda.." jawabnya.

Haruto melonggarkan dasinya sambil menghampiri anak bungsunya.

Family Time!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang