massage

4K 477 86
                                    

Ketika pagi hari dan Junkyu tak lagi memiliki pekerjaan yang bisa dia kerjakan, dia hanya bengong sambil menatap bosan kedua anaknya yang sibuk bermain dengan mainannya.

"ngeng..ngeng..hwani bak..buk..polici aloo alo.."

Junkyu cuma mengerutkan keningnya bingung, melihat anak sulungnya mendorong mainan sementara bibir mungilnya terus mengoceh tidak jelas. Junghwan pun berusaha mengambil mobil kecilnya yang terus ditabrak si kakak.

Ohh, ceritanya lagi kecelakaan. Junkyu pun mengangguk mengerti.

"hwani.. pak polici alo aloo.."

Junghwannya tidak peduli sama skenario si kakak, dia berusaha bangkit lalu mencari mainan yang lain. Bosan dengan mobil-mobilan.

Junkyu gemas, dia bosan juga. Tiba-tiba saja terlintas ide yang sudah lama ingin dicobanya, dia menarik anak bungsunya untuk tidur di atas karpet dengan kepala di pangkuannya.

"na..nanaa..na.. aniii!!" Dia berusaha bangkit, tapi Junkyu menahannya dan menciumi seluruh wajah si kecil, lalu tertawa gemas sesudahnya.

Ketika anak bungsunya sudah lebih tenang, Junkyu mengusap dahi si kecil dengan ujung jarinya, kemudian mengusap tulang hidung, berjalan ke kedua pipinya yang gembul. Lalu beralih ke dagu, memijatnya dengan membentuk lingkaran-lingkaran kecil. Lalu ibu jari Junkyu kembali berpindah ke dahi lagi. Terus berulang seperti itu, sampai pijatannya sampai ke belakang cuping telinga.

Junghwan kadang menyipitkan matanya, lalu terkekeh geli merasakan pijatan di wajahnya. Ketika tengah asik memijat, Junkyu merasakan lengan kecil melingkari lehernya.

"..nda.."

"Wae, kakak mau dipijat?" Tanyanya, menoleh ke samping lalu si sulung hanya menggeleng. Dia beralih duduk di samping wajah Junghwan lalu menarik-narik pipinya. Kemudian dia tertawa geli, sambil menatap Junkyu.




"Aigoo, kakak mau pijat hwani juga."





....




Saat tengah menyiapkan makan malam, persediaan bumbu dapurnya habis. Bertepatan dengan Haruto yang baru pulang kerja.

"Aku mau mandi dulu ya-"

Tapi Junkyu menahan langkahnya ke kamar, sedikit berjinjit dia berbisik, "Aku mau beli bumbu dulu sebentar, urgent."

"Oh, yaudah."

Haruto pun kembali duduk ke karpet, berusaha duduk menghalangi pandangan si kecil dengan bahu lebarnya, sementara Junkyu keluar mengendap-ngendap.

"Ahh, capek." Haruto pun merebahkan badannya di karpet setelah Junkyu berhasil keluar. Matanya ikut memperhatikan tontonan anaknya di tv.

"Yah ayah.." panggil si kakak, dia sudah berdiri di belakang kepala Haruto, membuatnya menggulirkan bola mata ke atas.

"Apa?"

Kemudian si sulung berjongkok, lalu menoel-noel pipi Haruto.

"Ngapain sih kakak."

"..jat.. ya.. jat.." kedua tangan mungilnya menekan-nekan pipi Haruto, membuat Haruto terkekeh geli. Lalu tangan panjangnya pun dia angkat untuk diarahkan ke pipi si sulung, buat diuyel-uyel sama Haruto.

"..ayah andee.. youngi jaaa.." Dia menjerit, menarik tangan Haruto menjauh, lalu kembali menoel-noel pipi Haruto, tangannya terlalu kecil, sama sekali tidak terasa seperti pijatan. Tapi Haruto pun memejamkan matanya.

Tak lama Junkyu balik dari konbini di bawah apartnya, keningnya mengerut melihat si bungsu fokus menonton, sementara si sulung sibuk memainkan pipi Haruto yang terlelap. Dia pun berjalan pelan ke arah mereka, lalu menarik hidung besar Haruto hingga laki-laki itu menjerit dan membuka matanya.

"Aww kakakk." Tapi pas buka mata, yang dilihatnya bukan cuma si sulung, tapi istrinya yang lagi terkekeh geli.



"Kaya gitu kakak, pijit ayahnya."



Haruto pun menggeram, dia beranjak duduk, lalu menarik pergelangan tangan Junkyu, mau balas dendam. Tapi Junkyu berusaha menarik tangannya dari cengkraman Haruto.




"Ah Haruto lepasin, sayur aku mau gosong."



"..haluto.." ucap si sulung, membuat Haruto dan Junkyu sontak menoleh ke arahnya.



"Astaga lupaa, ayah sayang ayah.." ucap Junkyu, dia masih berusaha melepaskan diri dari Haruto, menatap laki-laki itu tajam.


"Bilang apa dulu?"


"Ayah, bunda mau matiin kompor dulu masakannya keburu gosong." Ucap Junkyu lagi, lalu Haruto mengalah.. melepaskan istrinya pergi ke dapur. Haruto pun tertawa kecil melihat Junkyu lari ke dapur.



"Ayah luto.." ucap si sulung lagi, menunjuk Haruto.


"Terus bunda..?" Tanya Haruto menunjuk ke dapur.



"..nda kyuu"



"Adek?" Tanya Haruto, meraih Junghwan untuk duduk di pangkuannya.



"Hwanii"


"Terus ini siapa?" Tanya Haruto lagi menunjuk si sulung itu sendiri.



"..youngii!!"



"Yup kakak pinter." Balas Haruto mengusak surai si kecil lembut.







Tebece






ujan ih pagi-pagi..🥱💤
slmt bobo 😴

Family Time!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang